Adanya OTT Ternyata Tak Membuat Efek Jera

Sumber gambar : radarcirebon.com

Selamat pagi sobat,

Operasi Tangkap Tangan atau yang lebih populer dengan sebutan OTT kembali dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini KPK melakukan OTT di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Entah sudah berapa puluh kali KPK melakukan OTT namun ternyata tak membuat efek jera dari para pejabat pemerintahan baik di pusat maupun daerah untuk melakukan tindak pidana korupsi.

Yang terjadi di kabupaten Probolinggo bahkan dilakukan oleh pasangan suami istri yang keduanya tengah menjabat sebagai pejabat pemerintahan dan lembaga legislatif.

Seperti dirilis oleh suara.com (30/08/2021) bahwa KPK meringkus sebanyak 10 orang terkait operasi tangkap tangan atau OTT di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (29/8/2021) dini hari.

Dari informasi yang dihimpun, 10 orang tersebut termasuk Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari bersama suaminya, Hasan Aminuddin yang merupakan Anggota DPR RI diringkus oleh lembaga antirasuah tersebut.

“Sejauh ini ada sekitar 10 orang yang diamankan di antaranya kepala daerah, beberapa ASN Pemkab Probolinggo dan pihak- pihak terkait lainnya,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali fikri saat dikonfirmasi, Senin (30/8/2021).

Ali memastikan KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan pihak-pihak yang diamankan dalam OTT.

Selanjutnya oleh detik.com (30/08/2021) ditulis bahwa seperti dikutip dari laman KPU Probolinggo, Hasan Aminuddin diketahui merupakan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem. Dia merupakan Anggota DPR RI periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Bupati Probolinggo dua periode, yaitu periode 2003-2008 dan periode 2008-2013. Kala itu Hasan berpasangan dengan Timbul Prihanjoko. Paslon ini dikenal dengan julukan paslon HATI.

Jabatan Bupati Probolinggo itu pun kemudian dilanjutkan oleh istrinya, Puput Tantriana Sari pada tahun 2013-2018. Puput dilahirkan di Ponorogo, 23 Mei 1983. Perempuan yang memiliki hobi olahraga Yoga dan memasak ini kemudian kembali terpilih menjadi Bupati Probolinggo hingga sekarang.

Beredar kabar jika calon pengganti Bupati Tantri adalah salah satu anak Hasan Aminuddin, dari istri pertama. Dinasti Hasan Aminuddin akan diteruskan salah satu putranya dan disiapkan untuk maju sebagai bupati berikutnya.

Dari ulasan di atas dapat dicermati bahwa Hasan Aminuddin merupakan “orang berpengaruh” di Kabupaten Probolinggo sehingga bisa berkuasa hampir 20 tahun lamanya bahkan sudah mempersiapkan keturunannya untuk menjadi Bupati Probolinggo selanjutnya. Dengan kekuasaan yang terbilang besar itu ternyata membuat pasangan suami istri itu menjadi lupa diri dan melakukan tindakan yang terendus oleh KPK.

OTT yang banyak menjerat koleganya di daerah lain ternyata tak membuat efek jera pada pasangan suami istri yang tengah menjabat sebagai Anggota DPR RI dan Bupati di kabupaten Probolinggo.

Kasus memalukan ini bisa jadi bakal meruntuhkan dinasti yang sudah terbangun hampir 20 tahun lamanya. Namun semua itu kembali bergantung kepada rakyat di kabupaten Probolinggo di Pilkada mendatang, apakah masih akan memilih keturunan dari Hasan Aminuddin atau tidak.

Seperti yang telah dinyatakan oleh KPK bahwa OTT dilakukan karena adanya laporan dari masyarakat. Maka apakah kasus OTT ini muncul dari adanya laporan masyarakat di kabupaten Probolinggo ? Jika iya, maka bisa jadi hal tersebut dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tidak suka dengan sepak terjang yang telah dilakukan oleh dinasti Hasan Aminuddin di Kabupaten Probolinggo.

Dari kasus tersebut di atas patut dicermati bahwa politik dinasti bisa membuat kekuasaan menjadi semena mena dan bisa berbuat sesuka hati.

Ingatlah bahwa kekuasaan di suatu daerah sejatinya ditujukan sebesar besarnya untuk membuat rakyat di daerah tersebut menjadi hidup makmur dan sejahtera dan bukan digunakan untuk menumpuk harta kekayaan bagi keluarganya atau dinastinya secara turun temurun.

Sobat, saatnya saya undur diri ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 31 Agustus 2021

Tinggalkan Balasan