Sumber gambar : suara.com
Selamat pagi sobat,
Baliho Puan Maharani kian marak terpasang terutama di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan basis kekuatan terbesar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau yang lebih dikenal PDIP.
Pemasangan Baliho mbak Puan yang kini menjadi Ketua DPR RI tidak saja atas inisiatif kader kader dan simpatisan PDIP di akar rumput namun juga atas instruksi dari DPP PDIP seperti yang diungkapkan oleh Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan kader PDIP.
Maraknya Baliho mbak Puan terutama di provinsi Jawa Tengah bisa jadi tak lepas dari sebab adanya perseteruan antara Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader senior dari PDIP. Hal ini timbul ketika mas Ganjar (Ganjar Pranowo) tidak diundang dalam konsolidasi internal DPD PDIP Jateng. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Puan Maharani. Loyalis mbak Puan, Bambang Wuryanto mengakui, sengaja tak mengundang mas Ganjar saat itu.
“Tidak diundang ! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan kepintaran),” kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto seperti dirilis oleh sindonews.com (24/06/2021).
Namun perseteruan kedua kader senior tersebut mereda dan hilang dari peredaran di publik. Menurut kabar, Ketua Umum PDIP Megawati sempat gusar karena perseturuan tersebut muncul dan menjadi perbincangan di publik.
Selanjutnya tak berapa lama kemudian, muncul pemasangan Baliho mbak Puan terutama begitu marak di Provinsi Jawa Tengah sehingga publik menafsirkan bahwa pemasangan Baliho mbak Puan tersebut untuk menenggelamkan Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya di survey Capres 2024 semakin moncer.
Untuk diketahui, mbak Puan sangat berperan dalam pemenangan Ganjar Pranowo saat Pilkada Jawa Tenfah di periode pertama saat menantang incumben Bibit Waluyo. Mas Ganjar sendiri pernah mengungkapkan peran mbak Puan di publik atas kemenangan dirinya di Pilkada Jawa Tengah saat itu.
Nama Puan Maharani sendiri mulai masuk pusaran calon Pemimpin Indonesia saat menjabat menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di kabinet Presiden Joko Widodo yang pertama (2014-2019). Kemudian cucu Bung Karno ini terpilih sebagai Ketua DPR RI periode 2019-2024.
Mbak Puan juga masih masuk dalam jajaran Kepengurusan PDIP sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, sebuah jabatan di Partai yang prestisius.
Sebagai kader yang memegang jabatan sebagai Ketua DPP dan sekaligus Ketua DPR RI memiliki peluang paling besar untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon Presiden di Pilpres 2024 dari Ketua Umum PDIP Megawati yang tak lain adalah ibu kandungnya.
Mbak Puan sebenarnya sudah digadang gadang sebagai calon Ketua DPR RI di tahun 2014 namun saat itu karena Pasal tentang pemilihan pimpinan DPR RI di Undang Undang tata tertib DPR RI diubah yang tidak secara otomatis Partai pemenang Pemilihan Legislatif menjadi Ketua DPR RI dan harus dilakukan secara pemilihan sehingga mbak Puan gagal menjadi Ketua DPR RI dan barulah di tahun 2019 setelah Pasal tentang pemilihan pimpinan DPR RI di Undang Undang tata tertib DPR RI kembali ke pasal sebelumnya yaitu Ketua DPR secara otomatis diberikan kepada Partai Pemenang Pemilihan Legislatif yaitu PDIP.
Dari perjalanan politik mbak Puan bersama PDIP sudah tidak diragukan lagi bahwa mbak Puan merupakan kader dengan urutan teratas di Partai berlambang Banteng Moncong Putih. Hanya saja sebagai kader senior di PDIP ternyata mbak Puan masih terpuruk dalam kaitan elektabilitas di berbagau lembaga survey dan justru kader PDIP lainnya yaitu mas Ganjar yang melesat naik. Hal ini bisa jadi yang menyebabkan para loyalis mbak Puan menjadi was was jika nantinya rekomendasi dari Ketua Umum PDIP tidak turun ke mbak Puan gara gara elektabilitasnya yang tak juga moncer.
Itulah sebabnya, di waktu yang masih cukup lama sampai di tahun 2024 maka elektabilitas mbak Puan nanpaknya mulai digenjot naik, salah satunya dengan pemasangan Baliho secara masif di berbagau kota di Indonesia terutama di daerah basis kekuatan PDIP.
Ketua Umum PDIP Megawati tentu menginginkan elektabilitas putrinya naik mengingat usia mbak Mega yang sudah semakin sepuh dan ingin melihat putrinya bisa tampil seperti dirinya sebagai Presiden RI atau Wakil Presiden RI di tahun 2024.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul bahwa Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai calon Wakil Presiden, siapa pun calon Presiden yang diusung oleh PDIP nanti.
“Rumusnya, Puan Maharani teh botol sosro. Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro. Ya to? Siapa pun calon Presidennya, wakilnya PM (Puan Maharani),” demikian kata Bambang Pacul (cnnindonesia.com, 08/06/2021).
Yang menarik untuk dicermati adalah bahwa apakah manuver sang loyalis mbak Puan, Bambang Pacul untuk mengingatkan mas Ganjar lalu muncul pemasangan Baliho yang begitu masif terutama di Provinsi Jawa Tengah atas sepengetahuan bahkan titah dari Ketua Umum PDIP ?
Bila jawabannya iya maka sudah saatnya kita katakan kepada publik, Wis Wayahe mbak Puan ..
Sobat, saatnya saya undur diri ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 21 Agustus 2021