Batu Cincin Giok Sojol, Akhirnya Terbeli Di Lapak Kaki Lima

Gaya Hidup0 Dilihat

 

Pagi itu hari Minggu, 21 Mei 2017 setelah mengantar putru saya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi jalur SIMAK UI, saya dan istri menyempatkan berjalan jalan ke pasar Kaget di jalan Merdeka Depok yang pagi itu terlihat sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar pasar Kaget tersebut. Pasar yang hanya terbit di setiap hari Minggu dan para penjual atau pelapak membuka lapaknya di pinggir jalan dengan berbagai jenis jualan, seperti alat rumah tangga, pakaian, asesoris, makanan dan minuman. Selagi istri saya belanja alat rumah tangga, saya mencari lapak yang menjual batu akik. Kabarnya lapak penjual batu akik lumayan banyak di pasar Kaget tersebut. Mereka juga tetap berjualan di jalan Merdeka selain hari Minggu.

Atas petunjuk seorang penjual, saya menemukan lokasi lapak para penjual batu akik. Sekitar 10 lapak berderet deret di lokasi tersebut. Saya pun mulai melihat lihat batu akik yang berjejer rapi di tempatnya. Saya menanyakan pada seorang penjual yang terlihat sudah sepuh, apakah menjual batu Giok Sojol. Bapak tua itu langsung menunjuk ke salah satu batu berwarna hijau. “Hanya ini pak, cuma satu itu Giok Sojol” ucap bapak tua itu sambil mengambil batu cincin yang dia sebut sebagai Giok Sojol dan memberikan kepada saya. Batu cincin itu saya pegang dan saya lihat lihat. Batu cincin berdimensi sekitar 25 mm x 18 mm dan cincin yang terbuat dari kuningan terlihat kusam tak terawat namun batu berwarna hijau di cincin tersebut terlihat indah dan memang warna dari batu Giok.

Setelah saya tanya berapa dia jual batu cincin ini. Bapak tua itu menyebut 350 ribu rupiah. Saya mencoba menawarnya dengan nilai minimal yaitu 50 ribu rupiah. Bapak tua itu keberatan dan menyebut harga 250 ribu rupiah. Saya tak merespon tawaran bapak tua itu sambil melihat lihat jejeran batu akik yang lain.

Ada sebuah batu akik yang berdimensi sekitar 20 mm x 15 mm menarik perhatian saya. Warnanya juga hijau. Setelah saya tanya ke bapak tua, dia menyebut harganya 150 ribu rupiah. Saya sempatkan melihat kondisi batu cincin itu yang cincinnya tampak kusam juga namun batunya terlihat bagus.

Kemudian saya menawar kepada bapak tua, dua batu cincin yaitu Giok Sojol dan sebuah batu cincin lainnya seharga 100 ribu rupiah. Saya tak berharap bapak tua itu setuju dengan tawaran saya namun surprise, bapak tua malah setuju dengan harga tawaran saya. “Itung itung penglaris pak” ujar bapak tua itu sambil tersenyum.

Setelah jual beli berlangsung, saya pun beranjak dari lapak bapak tua itu dan mulai beralih ke lapak lapak lainnya. Di lapak yang sudah cukup jauh dari lapak bapak tua, seorang penjual batu akik mengomentari dua buah batu cincin yang baru saya beli dari bapak tua. Penjual itu membenarkan bahwa salah satu batu cincin itu adalah Giok Sojol.

Sepulang dari pasar Kaget jalan Merdeka setelah terlebih dahulu menjemput putri saya di lokasi tempat ujiannya. Saya kembali memeriksa kondisi batu cincin Giok Sojol yang baru saya beli. Warna cincin kuningan yang kusam kemudian saya gosok menggunakan brasso. Setelah digosok, warna kuning cincin berubah total dari kusam menjadi kuning mengkilap. Dengan cincin yang kuning mengkilap membuat batu Giok Sojol yang berwarna hijau terlihat semakin indah dipandang. Alhamdulillah ..

Beberapa waktu kemudian, saya mendapat kepastian dari beberapa kolektor yang saya temui bahwa batu Giok Sojol milik saya merupakan batu Giok Sojol yang asli.

Menurut ceritanya bahwa batu Giok Sojol diyakini memiliki kekuatan metafisika dan dapat memberikan energi dan kekuatan fisik bagi pemakainya, sehingga batu berwarna hijau ini dijuluki sebagai “Batu Hercules” atau “Batu Samson”.

Batu Giok Sojol merupakan jenis batu mulia yang berasal dari Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Batu Giok Sojol ini menjadi perbincangan masyarakat lantaran banyak yang meyakini bahwa batu Giok Sojol berkhasiat untuk meningkatkan stamina, kekuatan fisik dan juga dapat mengobati berbagai macam penyakit.

Dari penelitian para ahli perbatuan bahwa batu Giok Sojol masih tergolong dalam keluarga Jadeite. Namun di kalangan ahli perbatuan lainnya juga berpendapat batu Giok Sojol ini masuk dalam famili Idocrase. Asumsi itu diperkuat dengan tampilan batu yang mirip dengan jenis Idocrase dari Aceh dan Sumatera Barat.

Adapun ciri ciri dari batu Giok Sojol asal Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut :

1. Memiliki warna hijau muda berbeda dengan warna batu Giok atau batu bacan yang memiliki warna hijau tua atau warna yang cerah.

2. Jika diberi cahaya senter maka Batu Giok Sojol akan tembus dan mengeluarkan cahaya terang.

3. Memiliki serat yang beragam dan salah satunya ada yang memiliki serat berwarna hitam.

4. Batu Giok Sojol akan terlihat mengkristal sehingga jika terkena cahaya akan membias dan mengeluarkan warna hijau kekuningan.

5. Memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi sehingga sulit untuk tergores.

Saya selalu merawat batu Giok Sojol milik saya secara berkala dengan cara menggosoknya dengan minyak zaitun agar warna hijau batu Giok Sojol terlihat mengkilap.

Meskipun konon batu Giok Sojol ini mempunyai kekuatan metafisika dan dapat mengeluarkan energi yang luar biasa namun terus terang saya tak pernah mencobanya. Saya hanya ingin melihat batu Giok Sojol milik saya dari segi estetika dan keindahannya saja.

Bagi saya, keindahan batu Giok Sojol yang mengkristal dan mengkilap merupakan salah satu ciptaan Tuhan yang wajib kita syukuri ..

 

NH

Depok, 9 November 2020

Tinggalkan Balasan