Selamat pagi sobat,
Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang menjaga kepercayaan.
Ketika kita mendapat amanah atau kepercayaan untuk melakukan suatu pekerjaan atau memimpin sebuah organisasi maka kita harus bisa menjalankan amanah yang dipercayakan kepada kita dengan sebaik baiknya. Itulah yang disebut menjaga kepercayaan.
Mengapa kepercayaan yang diberikan itu harus kita jaga ?
Ketika kita mendapat kepercayaan maka kita tentu dianggap mempunyai kemampuan (skill) untuk menjalankan suatu pekerjaan atau memimpin sebuah organisasi.
Kalau kita dapat menyelesaikan dengan baik tanpa ada cacat sedikitpun maka tentu saja kredibilitas kita akan semakin baik di mata orang lain. Orang lain tentu akan semakin percaya kepada kita
Yang harus dilakukan dalam menjaga kepercayaan itu yang paling utama adalah kejujuran.
Kemudian baru kemampuan (skill) yang di dalamnya terdapat kecerdasan dan ketekunan.
Ada orang yang tidak dapat menjaga kepercayaan ketika dia berlaku tidak jujur meskipun dia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan atau memimpin sebuah organisasi.
Kepercayaan itu akan lenyap di mata orang lain ketika kita berlaku tidak jujur meskipun dia mempunyai kemampuan.
Oleh karena itu, menjaga kepercayaan itu bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.
Saya dapat merasakan sendiri betapa berat menjaga kepercayaan itu ketika saya diberi amanah oleh orang banyak untuk memimpin sebuah Koperasi dalam satu periode (3 tahun). Kepercayaan dari seluruh Anggota Koperasi demikian besar karena saya diharapkan bisa memajukan Koperasi yang saat itu tergolong masih baru berdiri (berskala kecil) dan modalpun masih meminjam dari pihak ketiga.
Kepercayaan itu harus saya buktikan dengan menjalankan Koperasi dengan prinsip transparan (terbuka) dan akuntable atau bisa dipertanggungjawabkan.
Dengan segala kemampuan yang saya miliki dengan mengelola Koperasi secara jujur dan transparan maka Koperasi yang saat itu memiliki tiga unit usaha yaitu unit usaha simpan pinjam, unit usaha toko dan unit usaha jasa dapat berkembang dengan baik.
Setiap anggota Koperasi bisa melihat laporan keuangan setiap bulannya dari ketiga unit usaha tersebut tanpa ada yang ditutup tutupi.
Dalam waktu enam bulan sejak saya diberi kepercayaan memimpin, Koperasi sudah menjadi Koperasi yang disahkan oleh notaris dan ber-Badan Hukum serta tercatat sebagai Koperasi aktif di kota Depok.
Di tahun pertama, pinjaman modal unit usaha Toko dari pihak ketiga dapat dikembalikan dan Koperasi sudah memiliki modal mandiri. Kemudian Koperasi mampu meraih laba yang cukup besar untuk ukuran Koperasi yang masih berskala kecil dan oleh Rapat Anggota Tahunan (RAT) memutuskan dilakukan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada seluruh Anggota Koperasi.
Di akhir periode, Koperasi tidak lagi memiliki modal pinjaman ke pihak ketiga karena semua pinjaman tersebut sudah bisa dikembalikan dan Koperasi sudah memiliki modal mandiri yang terbilang cukup besar. Selanjutnya Koperasi berhasil meraih lama yang cukup besar dan ditambahkan sebagai modal usaha karena RAT saat itu memutuskan untuk tidak dilakukan pembagian SHU kepada seluruh Anggota Koperasi.
Ketika seluruh Anggota Koperasi meminta saya dapat kembali memimpin Koperasi untuk periode selanjutnya, saya dengan berat hati menolaknya karena saya hanya ingin memimpin Koperasi cukup satu periode saja dan memberikan kesempatan kepada Anggota Koperasi yang lain untuk memimpin Koperasi untuk periode berikutnya.
Tiga tahun diberi kepercayaan untuk memimpin sebuah Koperasi telah bisa saya lewati dan saya bisa menjaga kepercayaan dari seluruh Anggota Koperasi dengan sebaik baiknya. Alhamdulillah ..
Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :
Wak Udin Bekerja Sebagai Akuntan
Banyak Orang Yang Menyukainya
Ketika Kamu Mendapat Kepercayaan
Jagalah Kepercayaan Itu Dengan Sebaik Baiknya
Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 16 November 2021