KURIKULUM YANG MERDEKA!
Oleh Oki Siwi
Capaian pembelajaran dibuat dalam bentuk paragraf di dalamnya sudah terdapat kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sudah terpadu menjadi satu. Capaian pembelajaran untuk menyelesaikannya sesuai fase yang ada. Pembagian fase ada fase A di kelas 1-2, fase B di kelas 3-4, fase C di kelas 5-6 semua fase diselesaikan dalam 2 tahun selama sekolah dasar (SD). Fase D diselesaikan dalam 3 tahun di kelas 7-9 SMP. Untuk fase E hanya satu tahun di kelas 10 SMA, fase F di kelas 11-12 SMA lalu dilanjutkan fase fondasi untuk kegiatan belajar di Perguruan Tinggi.
Guru harus terampil menentukan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang berasal dari elemen-elemen yang terdapat pada capaian pembelajaran. Alternatif-alternatif pilihan tujuan dan alur tujuan pembelajaran harus dimusyawarahkan dengan sesama guru mata pelajaran yang sama. Namun cara pembelajaran, perangkat dan cara mengajar bisa berbeda-beda untuk setiap guru. Waktu dalam setiap fase yang cukup panjang membuat guru lebih leluasa menyelesaikan capaian pemnbelajaran.
Prinsip pembelajaran dilaksanakan nilai-nilai yang melandasi kebijakan dan praktik pembelajaran dan asesmen di sekolah. Penerapan prinsip pembelajaran secara nyata tapi dapat bervariasi sesuai kondisi dan konteks. Prinsip pembelajaran dalam kurikulum merdeka tidak memaksakan guru mengikuti petunjuk atau aturan bagaimana guru mengajar dan melakukan asesmen. Guru diberikan kebebasan berkreatifitas dan memilih cara mengajar dan asesmen yang sesuai pembelajaran. Namun diharuskan memahami betul tentang pilihan-pilihan yang telah dibuat dalam melakukan metode maupun praktik pembelajarannya.
Pembelajaran yang dirancang mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik. Pembelajaran harus bermakna dan menyenangkan namun tetap harus memperhatikan kebutuhan belajar, karakteristik dan perkembangan yang beragam peserta didik. Pembelajaran merdeka yang dirancang juga harus membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dalam prosesnya pembalajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik yang holistik.
Pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang relevan. Pembelajaran relevan artinya pembelajaran sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orangtua, masyarakat sebagai mitra. Semua pihak harus dilibatkan agar semua pihak dapat berkonstribusi dalam kegiatan pembelajaran. Semua dilakukan agar terciptanya masa depan yang berkelanjutan. Peserta didik harus terlayani secara keseluruhan jasmani dan rohani dilakukan di sekolah begitu juga di lingkungan rumah.
Kemerdekaan dalam belajar diharapkan nantinya menciptakan pelajar pancasila yang mampu bersaing di dunia global. Pembelajaran yang tidak terburu-buru dengan tidak banyak target akan lebih mendalam dan mengena pada peserta didik. Kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan guru menrancang dan melakukan pembelajaran agar capaian pembelajaran dalam tercapai. Banyak pilihan yang bisa dipilih kadang malah bisa membingungkan. Guru harus terampil dan fokus memilih tujuan dan alur tujuan pembelajaran sesuai elemen yang ada pada capaian pembelajaran.
Jakarta, 19 Februari 2022
Hari Sabtu-26
30HariMenulis