Dukungan keluarga, sahabat, rekan kerja dan orang-orang terdekat baik secara materi maupun moril terus mengalir. Saya sangat terharu dengan segala kebaikan mereka. Kami hanya mampu mengucapkan ribuan terima kasih. Semoga Allah SWT membalas sekecil apapun kebaikan yang diberikan.
Hampir semua orang-orang yang kenal kaget dan tidak percaya akan berita bahwa suami saya menderita kanker nasofaring. Selama ini kehidupan kami baik-baik saja. Suami juga termasuk orang yang jarang sakit. Mengetahui informasi tersebut membuat mereka tidak yakin akan kebenaran berita tersebut.
Jangankan mereka, saya sendiri orang terdekatnya yang mengerti dan paham akan segala sesuatu tidak mau percaya pada awalnya. Saya hanya mengganggap itu baru dugaan seperti yang diucapkan dokter. Setelah melewati beberapa proses, saya akhirnya hanya bisa meneteskan air mata. Segala keraguan saya ditelan mentah-mentah setelah mengetahui fakta dan kenyataan yang sebenarnya. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya terdiam seperti robot hingga kesadaran muncul kembali setelah suami menyapa.
Apakah aku harus berdiam diri dan bersedih menghadapi peperangan ini? Atau aku harus berhenti mensupport dan berhenti melangkah bersama suami? Sebagai manusia normal, aku harus bergerak dan melangkah bersama suami untuk memenangkan pertempuran ini. Tidak ada kata-kata kalah kalau kita terus berusaha, berdoa, berjuang, bertempur apalagi sampai menyerah.
Menyerah bukanlah keputusan yang tepat karena menyerah merupakan bentuk keputusasaan akan ujian yang dihadapi. Penguatan menghadapi takdir ini adalah kepercayaan akan sembuh. Suami akan dan pasti sembuh melewati segala sakit yang dirasa. Ujian ini diberikan untuk mengetahui sejauh mana rasa syukur, kesabaran, keiklasan, dan ucapan terima kasih kami atas segala nikmat yang telah Tuhan titipkan kepada kami. Tuhan tidak akan menguji hamba nya di luar batas kemampuan nya.
Berpegangan tangan, saling memotivasi, saling menguatkan, saling memahami satu sama lain adalah kunci untuk terus melangkah menyelesaikan semua tahapan pengobatan. Tidak peduli seberapa banyak yang harus dihabiskan, berapa lama waktu yang harus dilalui serta seberapa jauh kaki harus melangkah. Demi kesembuhan apapun harus diperjuangkan.
Semua rintangan dan hambatan harus dilewati. Tidak ada kata berhenti meskipun harus melangkah di atas kerikil tajam. Semoga segala usaha, perjuangan dan doa kesembuhan menemui sebuah titik puncak yaitu kesembuhan dengan kondisi fisik sehat dan normal. Aamiin.