Pembelajaran dengan Blog di kelas 6
Oleh:S.Pd.SD
Halo Sobat,
Apa kabar hari ini? Saya harap Sobat dalam keadaan sehat wal afiyat tidak kurang suatu apa.
Baik sobat. Ditengah waktu santai Sobat, saya akan berbagi tentang pengalaman pembelajaran di sekolah khususnya di kelas 6 Sekolah Dasar yang mungkin berbeda dengan sebagian orang. Bagi yang sudah menerapkan pembelajaran seperti yang akan saya ceritakan, biarlah dengan membaca tulisan ini menjadi nostalgia. Peristiwa yang akan saya ceritakan ini merupakan aktivitas pembelajaran yang terjadi di masa lalu sebelum Pandemi Covid-19.
Bagi saya, ini juga merupakan nostalgia mengingat aktivitas seperti ini belum bisa dilaksanakan di masa Pandemi Covid-19 sekarang ini. Hal ini karena pembelajaran dilaksanakan di sekolah. Yah, bagaimana mungkin melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah, sementara anak-anak belum diperkenankan hadir di sekolah. Tapi tak apa lah, semua ada masanya. Bagi yang belum pernah melaksanakan pembelajaran yang seperti ini, saya harap bisa menambah wawasan serta menginspirasi.
Persiapan
Seperti pada pembelajaran-pembelajaran pada umumnya, sebelum memulai terlebih dahulu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam hal ini saya tidak akan membahas secara detail mengenai RPP yang digunakan. Pembahasan berfokus pada langkah pembelajaran yang dilakukan. Mengenai RPP tentunya bisa diketahui setelah setelah memahami langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan.
Selain menyusun RPP langkah persiapan selanjutnya adalah menginformasikan kepada anak-anak agar mereka menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran.
Setelah menyusun Rencana Pelaksanaan serta menginformasikan kepada anak-anak, langkah selanjutnya adalah menyiapkan alat-alat. Guru perlu memeriksa alat-alat yang akan digunakan sebelum memulai pembelajaran.
Alat-alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan antara lain;
- Tablet
- Jaringan internet ruangan (wi-fi)
- Laptop
- Proyektor
- Layar proyektor
Jika alat-alat sudah siap, misalnya baterai tablet dan baterai laptop dalam kondisi terisi arus listrik, internet juga dalam kondisi normal. Proyektor perlu dicoba terlebih dahulu guna memastikan sambungan kabel serta proyektor dapat beroperasi dengan baik.
Pelaksanaan
Langkah-langkah pada pelaksanaan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pembelajaran pada umumnya. Yang membedakan adalah penggunaan alat elektronik yang terkoneksi internet sebagi media pembelajaran di kelas.
Sebelum memulai pembelajaran seperti biasa saya memeriksa kehadiran anak-anak, mengajak berdoa serta menyanyikan lagu wajib untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada diri anak-anak. Untuk menghangatkan suasana serta membangkitkan semangat, menggaungkan tepuk gan yel. Tak lupa untuk menyambung hati saya dengan anak-anak saya melontarkan melontarkan beberapa pertanyaan ringan seperti; “bagaimana keadaanmu?”, “Siapa yang tadi pagi sarapan?”, “Yang tidak sarapan, apa alasannya?”. Kelihatannya memang sepele, namun pengaruhnya dahsyatnya pada komunikasi yang dijalankan semasa pembelajaran berlangsung.
Di kelas 6, saya dan anak-anak masih menggunakan buku tematik kurikulum 13. Termasuk pada pembelajaran ini. Namun penggunaan pake pan tulis menjadi kurang karena sudah tergantikan oleh layar dan proyektor yang terkoneksi dengan laptop. Setelah membagikan tablet kepada anak-anak, berikutnya menyalakan semua peralatan, baik laptop, proyektor, tablet serta jaringan internet. Anak yang kesulitan dalam menyambungkan internet dibantu secara khusus. Satu anak mengoperasikan satu tablet sedangkan, saya sebagai guru menggunakan laptop yang terkoneksi dengan internet serta proyektor. Penjelasan tertulis yang biasanya menggunakan papan tulis beralih ke layar proyektor yang pengoperasiannya menggunakan laptop. Dalam hal ini belum memerlukan koneksi internet. Lalu bagaimana dengan tablet yang dibagikan?
Penggunaan Tablet
Tablet yang terkoneksi dengan internet digunakan untuk mengunggah jawaban tugas sebagai ganti presentasi di depan kelas, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Biasanya anak-anak setelah mengerjakan tugas, melakukan presentasi di depan teman-temannya yang beda kelompok. Dengan menggunakan fasilitas internet, presentasi dilakukan dengan mengunggah jawaban tugas pada blog yang telah saya siapkan untuk pembelajaran. Untuk dikritisi oleh teman-temannya dari kelompok yang berbeda.
Tugas Kelompok
Seperti pada pembelajaran-pembelajaran biasa, kegiatan ada yang dilakukan secara mandiri, namun ada juga yang dilakukan dengan cara berkelompok. Pada kegiatan yang dilakukan dengan cara berkelompok, saya membagi anak-anak kedalam beberapa kelompok kecil dengan jumlah anggota 3 anak per kelompok. Setelah kelompok belajar terbentuk selanjutnya saya sebagai guru membagi tugas kepada tiap-tiap kelompok untuk dikerjakan. Anak-anak mengerjakan tugas kelompok. Dengan jumlah kelompok terdiri dari tiga anak memungkinkan mereka dapat bekerja dengan lebih efektif dalam kelompoknya.
Presentasi Depan Kamera
Setelah selesai mengerjakan tugas, satu anak melakukan presentasi di halaman sekolah atau ruang kelas. Anak yang lain dalam kelompok tersebut merekamnya dalam bentuk file video.
Setelah video rekaman presentasi selesai dibuat, satu anak mengunggahnya ke blog yang dibuat khusus untuk mengunggah jawaban tugas.
Ketika satu kelompok mengunggah hasil kerja kelompoknya di blog baik video maupun tulisan, maka anak-anak dari kelompok lain dapat mengomentari unggahan dari kelompok tersebut pada kolom komentar di setiap postingan.
Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari penggunaan blog dalam pembelajaran antara lain;
- Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
- Anak-anak berlatih menggunakan fasilitas elektronik untuk belajar
- Pemberian komentar atas unggahan anak-anak tidak terbatas waktu.
Anak-anak bisa melihat kembali hasil karyanya pada waktu-waktu yang lain