Buku : Pemetaan Pendidikan Polisi Wanita Indonesia.

Kategori:

Deskripsi

Buku : Pemetaan Pendidikan Polisi Wanita Indonesia.

Penulis Kombes Pol.(P) Dr. Irawati Harsono, M.Si.

Judul Buku            : Pemetaan Pendidikan Polisi Wanita Indonesia.

Penulis                   : Dr. Irawati Harsono, S.I.K., M.Si

 

ISBN                     :

 

Editor                    : Said Hutapea

Layout                   : Thamrin Dahlan

Sampul                   : Sumardi

 

Penerbit:

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) didirikan berdasarkan Akte Notaris PPAT Titin Etikawati, SH, M.Kn dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0013926.AH.01.12.  Tahun 2019 Tanggal 29 Juli 2019.

 

Alamat Redaksi :

Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP), Jl. Bumi Pratama VIII Blok A 23 Kelurahan Dukuh RT 05 RW 06- Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur 13550 Telp.: (021)  87799665

Hp: 08159932527

 

NPWP : 954979498009000

Rekening Bank An. Bendahara YPTD Enida Busri SKM, S,Kep , Bank Rakyat Indonesia (BRI) No. Rek: 093201040485532

Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Nomor: 604/Anggota Luar Biasa/ DKI/ 2021

 

Diterbitkan atas kerja sama dengan Sepolwan, Kepolisan Negara RI dan Derap Warapsari.

E mail : thamrindahlan@gmail.com Website YPID : terbitkanbukugratis.id Buku YPID ke : 388

lsi Buku Menjadi Tanggung Jawab Penulis dan Penerbit Hak Cipta dilindungi oleh undang – undang .

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin dari penulis.

 

SINOPSIS

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA atau POLRI lahir pada 1

Juli tahun 1946 sekitar sepuluh bulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Kita semua mengetahui bahwa Indonesia meraih kemerdekaannya melalui proses revolusi yang penuh perjuangan, pengorbanan harta, jiwa, darah dan airmata. Dapat dibayangkan bagaimana sukarnya para pendiri republik ini berupaya memulai pengelolaan administrasi sebuah negara berbentuk Republik yang berwilayah seluas Eropa, yang merupakan kepulauan terbesar di dunia, melingkupi belasanribu pulau, saat itu berpenduduk sekitar 73 Juta orang dan sebagian besar penduduknya tidak berpendidikan. Tak terbayangkan betapa peliknya Republik muda ini mencoba menata diri selama bertahun-tahun sejak berdirinya pada 17Agustus 1945 sehingga kemudian mampu menjadi Republik yang tertata denganbaik di segala bidang kehidupan. Proses menata diri tersebut hingga saat ini masih terus berlanjut dan masih tetap harus terus dilakukan karena berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan jaman serta perubahan kehidupan.

Salah satu bidang kehidupan yang harus diatur adalah bidang Kepolisian yang mana negara wajib mempunyainya. Untuk itu Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dibentuk pada 1 Juli 1946 dan sejak kelahirannya terus berusaha menata administrasi kepolisiannya yang begitu kompleks. Secara umum garis besar administrasi kepolisian dalam Polri terbagi menjadi duabidang yaitu bidang Operasional dan bidang Pembinaan dan salah satu bagian dari bidang Pembinaan adalah bidang Pendidikan yang akan menjadi fokus ulasan dalam buku ini.

Apabila ditinjau dari perkembangannya, berbeda antara pendidikan polisi pria dan polisi wanita. Hal ini terutama disebabkan karena Polri baru menerima anggota wanita dua tahun setelah berdirinya yaitu pada tahun 1948. Untuk pendidikan polisi pria, Polri hanya menindaklanjuti dan mengembangkan sistem dan sarana pendidikan polisi yang sudah ada pada zaman kolonial. Sedangkan untuk pendidikan Polwan terutama untuk pendidikan pertamanya harus dipikirkan sebuah sistem baru termasuk sarana prasarana yang sama sekali belum ada sebelumnya karena sarana prasarana pendidikan pertama untuk polisi pria dan wanita tidaklah sama. Itulah mengapa dari perkembangan sejarahnya terlihat betapa beraneka ragamnya sumber Pendidikan Pertama Polwan dan apabila keaneka-ragaman tersebut tidak ditelusuri dan dipetakan ulang, maka sejarah dan dinamika situasi pendidikan Polwan yang sangat menarik di awal perkembangan Polri tidak akan tercatat dan hilang begitu saja. Hal itu akan sangat disayangkan dan bahkan tidak menutup kemungkinan banyak alumni dari pendidikan yang beraneka ragam tersebut, yang kemudian merasa tidak diakui dan di”hilang”kan dari catatan sejarah Polri. Berbagai dinamika perkembangan Pendidikan Polwan itulah yang ingin diuraikan dalam buku ini agar generasi penerus Polwan khususnya dan Polri pada umumnya dapat menyelami sejarah yang sangat dinamis dalam pendidikan yang dialami para seniornya. Alasan kedua mengapa buku ini disusun adalah semakin banyaknya Polwan Indonesia memasuki usia pensiun di tahun tahun terakhir ini. Para Polwan tersebut datang dari berbagai fungsi, jabatan dan sumber pendidikan pertama yang sangat beraneka ragam dan sangat berbeda dibandingkan dengan apa yang berlaku sekarang.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Buku : Pemetaan Pendidikan Polisi Wanita Indonesia.”