Tanaman dan gaya hidup bagian : II

Hobi21 Dilihat

Struktur tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, struktur tanah yang buruk akan berdampak negatif pada tanaman, jumlah air dan udara yang dapat diakses tanaman, ketersediaan organik dan memperbaiki struktur tanah.

Permeabilitas adalah Kemampuan suatu material tanah untuk memungkinkan cairan, udara untuk masuk melewati atau menembusnya. sebuah permeabilitas tinggi akan memungkinkan cairan dan udara melewati dengan mudah, permeabilitas rendah akan memperlambat bahkan  menahan air dan udara masuk. Permeabilitas Pada media tanam adalah seberapa cepat udara dan air mencapai akar tanaman. Akar tidak hanya membutuhkan air untuk bertahan hidup tapi, juga membutuhkan udara. Permeabilitas digunakan dalam ilmu bumi, seperti untuk mengukur kemampuan tanah dalam penyerapan air dan mengalirkan air.

Tanah merupakan tempat bersemayamnya akar. Sumber utama yang menentukan tumbuh kembangnya tanaman, oleh karena itu kita perlu mengetahui jenis-jenis tanah, karakteristik tanah dan kandungan yang terdapat dalam tanah, sehingga kita bisa memilih tanaman apa yang cocok dengan kondisi tanah yang ada atau kita bisa mengolah memodifikasi dengan menambahkan media lain sehingga tanah bisa ditanami tanaman sesuai yang kita inginkan.

Beragam jenis tanah yang tersebar di dunia khususnya di Indonesia terdapat beberapa jenis tanah terdiri dari :

 

  • Tanah ( soil )

atau yang kita kenal top soil merupakan lapisan teratas, permukaan dari bumi.  Tanah yang terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu dengan beberapa mikro organisme,top soil biasanya mengandung bahan-bahan alami yang bersifat menyuburkan tanah,seperti dedaunan, ranting kayu yang sudah mati, lapisan soil terdapat di permukaan tanah dengan kedalaman sekitar 5 cm sampai 30 cm. perubahan suhu dan air.

 

Jenis tanah dari satu daerah dengan daerah lainnya berbeda tergantung dari komponen yang ada di dalam daerah tersebut. Beberapa zat atau yang terkandung di dalam top soil antara lain sebagai berikut : tanah lempung ( loam ), kelodak dan pasir, kompos, berbagai macam mikro organisme yang masih hidup. Nah’ itulah zat yang terkandung dalam top soil zat-zat tersebut telah bercampur menjadi satu  dan terbentuk secara alami. Komponen yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung mineral 50%, bahan organik 5% dan air 25%. Pengaruh letak geografis di Indonesia sangat berpengaruh dalam membentuk berbagai macam tanah top soil.

Manfaat top soil

  • To soil merupakan jenis tanah memiliki banyak manfaat. Hal ini sangat bisa dilihat dari sifatnya yang subur, keberadaanya yang ada pada lapisan teratas, dan juga kandungan-kandungan zatnya. Salah satu manfaat dari top soil ini bisa kita lihat di bidang pertanian yang banyak membutuhkan tanah subur.
  • Memperbaiki struktur tanah. Top soil dapat memperbaiki struktur tanah ( baca : jenis-jenis tanah di bumi ) dengan cara mencampurkannya dengan tanah lain.
  • Memperbaiki pengudaraan yang ada di dalam tanah. Top soil bisa memperbaiki pengudaraan di dalam tanah karena kandungan-kandungan yang di milikinya seperti loam, slit dan pasir.

 

  • Tanah Aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya di temukan di bagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.

Karakteristik, Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya. Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa.

 

  • Tanah Andosol

Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik di mana terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.

Karakteristik, Warna dari tanah andosol coklat ke abu-abuan. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsur hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi.

Di Indonesia sendiri yang merupakan daerah cincin api banyak terdapat tanah andosol seperti di daerah jawa, bali, sumatera dan Nusa tenggara.

 

  • Tanah Humus

Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur. Karakteristik, Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman.

Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.

 

  • Tanah Inceptisol

Inceptisol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri.

Karakteristik, Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Horizon kambik adalah horizon yang terbentuk dari proses alterasi fisik,transformasi atau pemindahan secara kimia. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit, Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet.

Tanah inceptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di sumatera, Kalimantan dan papua.

 

  • Tanah Latosol

Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.

Karakteristik, Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Solum horizon adalah kedalaman efektif tanah yang masih bisa di jangkau oleh akar tanaman. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium.

 

  • Tanah Laterit

Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan.

Karakteristik, Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula tapi, melalui proses pencampuran media lain seperti kompos, kotoran hewan yang sudah di fermentasi, menambahkan mikro organisme dan lainnya maka tanah tersebut bisa ditanami. Di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

 

  • Tanah Entisol

Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili. Karakteristik.

Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya di temukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta. Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat di sekitar gunung berapi seperti di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang memiliki gunung berapi.

 

Warna tanah dan kandungan yang terdapat di dalamnya.

Warna tanah dapat bervariasi tergantung pada kandungan mineral dan bahan organik di dalamnya. Beberapa warna tanah yang umum di jumpai antara lain:

Coklat : warna ini sering di hubungkan dengan tanah subur yang mengandung banyak bahan organik.

Abu-abu : warna ini muncul ketika tanah memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi, tetapi sedikit bahan organik.

Kuning : warna ini muncul ketika tanah memiliki kandungan pasir yang cukup tinggi.

Merah : warna ini muncul ketika tanah memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi.

Hitam : warna ini muncul ketika tanah memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi.

Kandungan tanah dapat terdiri dari beberapa unsur, antara lain:

Pasir: butiran mineral yang berukuran lebih besar dari debu. Tanah yang mengandung banyak pasir cenderung kurang subur karena pasir tidak mampu menyimpan banyak air dan nutrisi.

Lempung: butiran mineral yang berukuran lebih kecil dari pasir. Tanah yang mengandung banyak lempung cenderung subur karena lempung mampu menyimpan banyak air dan nutrisi.

Debu: butiran mineral yang sangat kecil. Tanah yang mengandung banyak debu cenderung kurang subur karena debu tidak mampu menyimpan banyak air dan nutrisi.

Bahan organik: sisa-sisa organisme yang telah mati seperti daun, ranting, atau serasah. Tanah yang kaya akan bahan organik cenderung subur karena bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah dan menyimpan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

setelah kita mengetahui berbagai jenis tanah, warna dan kandunganya, kita bisa memilih tanaman yang bisa ditanami sesuai dengan jenis tanah dan kandungan yang dimiliki tanah tersebut, atau kita bisa menanam tanaman yang kita inginkan dengan cara  mengolah tanah tersebut atau menambahkan media lain seperti, menambahkan humus, komos, kotoran hewan yang sudah di fermentasi, mulsa dan sebagainya.

demikian ulasan mengenai beragam jenis tanah disekitar kita, dengan mengenal jenis tanah ini diharapkan kita bisa mengolahnya sehingga menjadi tanah yang subur dan layak ditanami.

 

#kmac 6

Tinggalkan Balasan