Tanaman dan gaya hidup bagian IV

Hobi43 Dilihat

Media tanam ideal

Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi. semakin terbuka dan mudah mendapatkan kebutuhan informasi terkait perkembangan teknologi di bidang pertanian. berbagai penelitian terkait hortikultura yang dilakukan oleh lembaga swasta ataupun pemerintah menjadi semakin spesifik kandungan dari bahan media tanam. Sehingga kita mudah untuk memilih media yang cocok dengan tanaman yang akan kita tanam.

 

Para penyuluh pertanian di daerah atau para penggiat pertanian istilah yang di pakai oleh Pak Dahlan Iskan dan para perusuh Disway, khusunya para tamu undangan dalam pertemuan di kampong Agrinex. semakin mudah menyampaikan atau memberikan pengarahan edukasi kepada para petani baik secara langsung di lapangan ataupun melalui media whatsApp group dan media lainnya.

 

Media tanam yang ideal tergantung pada jenis tanaman yang ingin ditanam dan kondisi lingkungan tempat tanaman tumbuh, seperti yang pernah saya ulas pada artikel  tanaman dan gaya hidup bagian III, Namun, secara umum, media tanam ideal harus memiliki nutrisi yang berlimpah sehingga tanaman tumbuh dengan optimal. Tidak hanya menambahkan pupuk organik atau pupuk anorganik tapi, penambahan media campuran yang  nutrisinya di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Media campuran sebagai pelengkap nutrisi media tanam masih menjadi pembahasan kita kali ini.

 

Serbuk kayu

Sebuk kayu adalah limbah yang di hasilkan dari proses penggergajian kayu. Serbuk kayu bisa langsung di aplikasikan sebagai campuran  media tanam namun kalau serbuk kayu di olah dengan cara pengomposan terlebih dahulu akan lebih baik, sehingga kandungan dari serbuk kayu tersebut dapat dengan mudah di serap oleh tanaman. Proses pengomposan serbuk kayu, sekam, daun bambu dan lainnya pada dasarnya sama saja dan akan di bahas pada artikel berikutnya.

 

 

Cocopeat atau kokos fiber pith

Cocopeat merupakan bahan organik yang di peroleh dari serat kelapa yang di hasilkan dari kulit buah kelapa. Cocopeat memiliki kandungan gizi yang baik bagi tanaman karena mengandung unsur hara dan nutrisi penting, antara lain :

Lignin, Cocopeat juga mengandung lignin yang berfungsi untuk memperkuat struktur tanah dan mempercepat dekomposisi bahan organik.

Nitrogen, nitrogen ditemukan dalam cocopeat dengan jumlah sedang, yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.

Serat kasar, serat kasar cocopeat berfungsi untuk meningkatkan drainase tanah, menjaga struktur tanah dan mengurangi kepadatan tanah yang terlalu padat.

Fosfor, fosfor yang berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan akar dan membantu tanaman menghasilkan buah dan bunga juga terdapat pada cocopeat.

Kalsium, Cocopeat juga mengandung kalsium yang bermanfaat untuk memperkuat struktur sel tanaman.

Kalium, Cocopeat mengandung kalium yang tinggi, yang membantu meningkatkan kualitas buah dan bunga serta memperkuat tanaman.

Kandungan hara yang terdapat pada cocopeat di antaranya magnesium, sulfur, dan zat besi kandungan tersebut tentu saja sangat di butuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Cocopeat juga memiliki pH yang netral atau sedikit asam, sehingga cocopeat dapat membantu menjaga pH tanah agar tetap seimbang  pada kondisi tertentu.

Pemanfaatan cocopeat sebagai media cangkok sering di gunakan karena kaya akan kandungan nutrisi  yang di butuhkan  pada saat proses cangkok dan cocopeat juga dapat menyimpan air dalam waktu yang cukup lama.

 

Media tanam moss

Merupakan media tanam berupa lumut kering atau  dari akar paku-pakuan yang banyak di jumpai di  hutan-hutan. Media ini sering digunakan untuk masa penyemaian hingga masa pembungaan.

Tanaman ini tak mudah membusuk, mampu menyerap dan menyimpan persediaan air dengan baik, serta kaya akan unsur hara. Untuk pertumbuhan yang optimal, moss dapat di kombinasikan dengan media tanam organik lain seperti kulit kayu, akar dan daun bambu, atau dedaunan kering lainnya. Menjaga kelembaban tanah: Moss dapat membantu menjaga kelembaban tanah di sekitarnya, sehingga tanaman yang tumbuh di dekatnya memiliki akses ke sumber air yang lebih stabil.

Menyediakan nutrisi: Moss mengandung banyak nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang dapat diserap oleh tanaman di sekitarnya.

Mengurangi erosi tanah: Moss membantu mengurangi erosi tanah dengan menahan tanah dan air di sekitarnya, sehingga mengurangi kemungkinan tanah terkikis oleh air atau angin.

Menyediakan tempat berlindung: Moss dapat memberikan tempat berlindung bagi serangga dan hewan kecil lainnya, yang dapat membantu menjaga ekosistem di sekitar tanaman.

Memberikan nilai estetika: Moss memiliki tampilan yang menarik dan dapat  digunakan untuk menambah nilai estetika dalam taman atau lanskap

Meskipun moss memiliki beberapa manfaat bagi tanaman, terlalu banyak pertumbuhan moss di tanah yang ditanami dapat menjadi masalah karena dapat bersaing dengan tanaman untuk sumber nutrisi dan air. Oleh karena itu, penting untuk memonitor pertumbuhan moss dan mengambil tindakan yang sesuai.

 

 

Humus

Humus merupakan segala macam hasil pelapukan bahan organik oleh mikroorganisme. Bahan-bahannya berasal dari jaringan asli tubuh-tumbuhan atau binatang mati yang telah lapuk.

Humus mengandung zat-zat alifatik hidroksida, asam karboksilat, dan fenol yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman.  Selain itu, humus dapat membantu penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya takar ion yang tinggi sehingga dapat menyimpan unsur hara. Namun, media ini sangat mudah di tumbuhi jamur apabila terjadi perubahan suhu, kelembapan, dan aerasi yang ekstrem.

 

 

Kascing atau vermikompos

Kascing atau cacing tanah adalah jenis invertebrata yang hidup di dalam tanah dan memiliki manfaat penting bagi keberlangsungan pertumbuhan tanaman. Beberapa manfaat kascing pada tanaman antara lain:

Meningkatkan sirkulasi udara : Kascing membantu meningkatkan sirkulasi udara di dalam tanah sehingga akar tanaman lebih mudah mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

Memperbaiki struktur tanah: Kascing membantu memecah dan menguraikan bahan organik di dalam tanah, sehingga membantu memperbaiki struktur tanah dan membuatnya lebih gembur. Hal ini memungkinkan tanaman untuk menembus tanah dengan lebih mudah dan memperoleh nutrisi yang lebih baik.

Kascing (vermicompost) merupakan pupuk organik alami yang komposisinya sebagian besar terdiri atas casting dan sisanya terdiri atas limbah media dan pakan yang tidak di konsumsi namun sudah mengalami pengomposan mikrobial.  Semua jenis bahan organik dapat digunakan untuk budidaya cacing tanah, termasuk bahan organik limbah.  Atas dasar kebutuhan bahan organik ini, cacing tanah sangat potensial sebagai penghasil pupuk organik yang menggunakan limbah.

salah satu jenis pupuk organik kompos  hasil proses dekomposisi yang tidak hanya dilakukan oleh mikroorganisme, tapi juga oleh cacing tanah sebagai agen biologisnya.

Kascing mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur makro dan mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Komposisi kimia kascing Eisenia foetida meliputi nitrogen (N)0,63%, fosfor (P)0,35%, kalium (K) 0,20%, kalsium (Ca) 0,23%, magnesium (Mg) 0,26%, natrium (Na) 0,07%, tembaga (Cu) 17,58%, seng (Zn) 0,007%, manganium (Mn) 0,003%, besi (Fe) 0,79%, boron (B) 0,21%, molibdenum (Mo) 14,48%, KTK 35,80 meg/100mg, kapasitas menyimpan air 41,23%, dan asam humus 13,88%.

Beberapa tanaman saya menggunakan media kascing ini. terlihat perubahan signifikan selama tiga minggu setelah diberi media kascing, daun dua kali lipat besarnya dari daun lainnya, bermunculan tunas-tunas  dan pertumbuhannya termasuk cepat.

Demikian ulasan mengenai media campuran dan sebagian media tersebut bisa juga digunakan sebagai media tanam alternatif  pada proses stek atau cangkok. kesempatan berikutnya akan membahas mengenai kandungan dan manfaat pupuk dari kotoran hewan dengan bantuan bahan fermentasi seperti EM4.

 

referensi : Academia.edu, openaiGPT, Roboguru,

group WA Belajar tabulampot /tanaman

 

penulis : Purwa Nur Alam

Tinggalkan Balasan

1 komentar