karya : Purwa Nur Alam
Seorang lelaki berperawakan kurus
duduk di baris ketiga
berdegup jantung dag dig dug
grogi bercampur harapan ditunjuk menjadi imam sholat.
semua orang tidak memperhatikan
betapa nervousnya orang ini
lirik kanan kiri tidak ada yang peduli
padahal berharap ada orang yang mempersilakan
tuk jadi imam.
saat itu iqomah sedang dilantunkan
orang ini melirik sekitar,
seorang sepuh berdiri melangkah maju
berdiri di sajadah imam
los… hilang kesempatan menjadi imam
maksud ingin menunjukan kesolehan
kecewa, rasa hati ingin menggerutu
keberanian tidak ada
sholat menjadi terasa hampa
tidak bersari
pupus harapan saat itu
kembali berharap besok dan besok lagi
ke ikhlasan yang hilang
hanya untuk tampil tanpa keberanian
berharap orang memilihnya
Orang ini siapa !
pendiam seperti menyombongkan diri
ingin diperhatikan orang
tanpa petunjuk membuka diri
Semestinya bercermin pada perilaku diri
hakekat diri
sholatnya seseorang – di sholatkan oleh Allah
syaumnya seseorang – di syaumkan oleh Allah
gerak dan nafas – di gerak dan di nafaskan oleh Allah
manusia hanya punya kenginan dan niat yang tulus.
sehingga mudah tampil
orang-orang mempersilakan dengan hormat,
tampil tanpa ketakaburan