Salah satu yang membanggakan dari orang Indonesia itu adalah rasa tepa selira dan peduli sosialnya itu yang masih begitu tinggi. Ketika saudaranya ada yang kesusahan atau ketika ada yang sedang mengalami bencana, maka mereka kompak mengadakan penggalangan dana dan memberikan bantuan semampunya.
Pada tahun 2018 Indonesia meraih predikat sebagai negara paling sedermawan sedunia. Gelar ini diberikan oleh Charities Aid Foundation, lembaga amal Inggris berdasarkan survei terhadap 146 negara seperti yang dilansir oleh media online Suara (12/6/2019)
Ada komponen yang dinilai. Masyarakat Indonesia dinilai tidak hitung-hitungan dalam memberikan bantuan berupa uang, memberikan bantuan ke orang yang tak dikenal, dan bersedia menjadi sukarelawan.
Ini adalah sikap dan karakter bangsa Indonesia yang membanggakan dan patut dilestarikan. Sejak dulu bangsa Indonesia memang dikenal sebagai bangsa yang rakyatnya guyup dan gemar tolong-menolong. Inilah yang patut terus digaungkan agar kita bangga sebagai bangsa Indonesia.
Kebiasaan beramal ini saat ini terbantu oleh beragam lembaga amal dan platform untuk pengumpulan bantuan yang bisa dinisiasi setiap orang dengan proses verifikasi dulu. Alhasil jenis bantuan semakin beragam, dari bencana alam, proses pembangunan jembatan, membangun rumah lansia yang kurang layak tinggal, biaya pengobatan, biaya pemeliharaan hewan-hewan terlantar dan masih banyak lagi.
Beramal Pada Masa Pandemi
Nah bagaimana dengan situasi pada masa pandemi ini? Meski gaji dipotong, pendapatan menurun, dan sebagainya, tidak menyurutkan sebagian besar masyarakat untuk membantu sesamanya. Ada yang mengadakan bantuan sosial yang bersifat pribadi, ada juga yang digalang oleh komunitas dab lembaga amal.
Di kalangan komunitas tertentu ada yang rajin membagikan dari sarapan, makan siang gratis, dan sembako kepada mereka yang kurang mampu. Ada yang kegiatannya harian, ada juga yang memilih hari Jumat, karena hari tersebut dianggap paling baik bagi umat Islam.
Ada juga yang menyediakan sayuran dan bahan makanan di gang rumah atau di pagar rumahnya di mana bisa diambil gratis bagi mereka yang memerlukan. Ini terlihat kecil, namun banyak manfaatnya karena daya beli masyarakat menurun dengan adanya pandemi ini. Di aaa kebiasaan swadaya mengumpulkan sayuran untuk dikonsumsi gratis ini disebut xxx.
Bantuan yang bersifat uang bagi para mereka yang memerlukan pada masa pandemi ini juga dikelola oleh lembaga amal seperti Laziz NU agar penerimanya bisa lebih tepat sasaran. Bantuan ini nilainya bisa dicek di situs karena bersifat transparan. Jika diperhatikan nilainya lumayan besar, hingga milyaran rupiah, menunjukkan betapa banyaknya masyarakat Indonesia yang memiliki niat tulus membantu.
Belum lagi bantuan berupa masker, desinfectan, dan vitamin yang kadang-kadang oleh komunitas tertentu. Ini tentunya sangat membantu pada masa pandemi ini.
Namun karena sifatnya sukarela dan dihimpun dari masyarakat maka nilainya mungkin tidak seberapa dan tidak rutin selalu ada apabila dibandingkan dengan bantuan sosial dari pemerintah. Namun, bantuan sukarela dari masyarakat ini sungguh ibarat bola pijar yang memberikan cahaya pada masa pandemi ini. Masih banyak orang Indonesia yang peduli kepada sesamanya dan penuh cinta kasih.
gambar dari mediaIndonesia