Segarnya. Aku begitu antusias ketika tiba di Taman Wisata Alam Pangandaran. Ini hari kedua kami. Pada hari pertama kami sudah asyik bermain air di Green Canyon dan Karang Nini. Kini waktunya melakukan trekking sambil susur gua.
Pangandaran memiliki cerita berkaitan dengan perang dunia kedua. Hal ini dikarenakan tentara Jepang banyak membuat gua-gua di sini dengan bantuan romusha.
Gua-gua tersebut awalnya adalah karang-karang. Aku membayangkan bagaimana lelah dan beratnya pekerjaan membuat gua tersebut.
Hasilnya ada begitu banyak gua Jepang di Taman Wisata Alam Pangandaran ini. Di antaranya ada Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, dan Sumur Mudal. Yang terakhir digunakan untuk syuting film Misteri Gunung Merapi dengan tokoh Mak Lampir.
Gua ini ada yang sempit adapula yang dalamnya cukup luas. Di Gua Parat ada beberapa pengunjung yang menjadikannya sebagai tempat bertirakat.
Nah di dua gua aku menjumpai landak. Duh manisnya. Mereka nampak menggemaskan.
Di Sumur Mudal jumlah landak ini cukup banyak. Mereka berwarna kecokelatan. Nampak jinak. Aku jadi ingin mengelus-elus dan menggendongnya.
Landak dikenal dengan durinya. Tapi jika mereka merasa aman dan nyaman dengan manusia, maka mereka akan menunjukkan bulu halusnya.
Ingin mengelus tapi karena belum kenal was-was diserang. Akhirnya aku hanya puas memandangi mereka sambil memberikan makanan yang tersedia di tas. Sebenarnya tidak baik sih memberi makanan manusia nanti jadi kebiasaan.
Duh landaknya manis dan menggemaskan. Semoga mereka tetap aman dan damai tinggal di dalam gua.
Kami pun meneruskan perjalanan mengesplorasi taman wisata alam ini.