Celoteh anak pesisir pulau”Kearifan Lokal Harus Dijaga Dan Dibumi Dayakan”

Pelaksanaan karnaval untuk memperingati ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 pada tanggal 27 Agustus 2022 bertepatan pada hari sabtu.

Karnaval tersebut sangat meriah.Keikutsertaan dalam karnaval tersebut sebagai bukti nyata cinta terhadap tanah air dan menghargai jasa-jasa para pahlawan yang

berjuang mempertahan Republik ini.

Pada pelaksanaan kegiatan ini aku menggunakan kostum budaya suku asli Malyu kepulauan.Karena di sekolahku ada sekitar belasan anak-anak suku asli Melayu yang bersekolah di SD Negeri 010 Kundur Barat Kabupaten Karimun Kepri.Semangat anak-anak suku Melayu asli membuat aku ikut serta untuk memperagakan secara langsung bersama mereka.Aku bersma temanku Pak Beno kami ikut memperagakan keraifan lokal yang mereka miliki.Tujuan aku berpakaian seperti itu untuk melestarikan budaya kearifan lokal suku Melayu asli.Pada awalnya aku juga bingung harus berpakaian apa untuk pertunjukkan karnaval.Akan tetapi anak-anak suku Melayu asli telah memberikan masukkan padaku untuk ikut bersama-sama mereka.

Aku langsung memberikan arahan kepada Pak Beno untuk menyiapkan kostumnya secara alami.Anak-anak suku Melayu asli sangat gembira dan senang karena

aku ikut bersama mereka untuk melestarikan kerafian lokalnya.Para orang tua mereka juga ikut senang karena kepala sekolah terjun langsung untuk

memberikan aksi nyata kepada anak-anaknya.Sebagai lagu pengiring perjalanan karnaval kami yang sesuai dengan kostum yang aku pakai bersama anak-anak suku Melayu asli,kami memutarkan lagu yang berasal dari Provinsi Papua.Kelompok kami menjadi sorotan dan tepuk meriah dari kalangan penoton.Aku sangat bahagia karena anak-anak suku Melayu asli juga bahagia.Walupun hujan turun aku dan anak-anak tetap semangat menikmati karnaval tersebut.Ketika hujan sangat lebat kami tak bisa memutarkan lagu-lagu khas Provinsi Papua sebagai musik pengiring perjalanan kami.Akhirnya aku mengeluarkan suara UH…AH sambil bergoyang-goyang.Anak-anak yang mengngikuti barisan

dibelakangku juga bersorak ria dengan teriakan suara UH…AH sambil memegang tombak.Sebelum aku memperagakan kearifan lokal suku Melayu asli daerahku,aku meminta

izin terlebih dahulu kepada orang tuanya.Orang tuanya memberikan izin akan tetapi aku harus ikut bersama mereka.Aku mencoret muka ku dengan

cat.

 

Tinggalkan Balasan