VAKSIN BABLAS, LANSIA LEMAS

Terbaru43 Dilihat

Ramai sudah antrian para lansia nakes alias tenaga Kesehatan di satu Puskesmas yang didaulat pemerintah melayani Vaksinasi Covid-19. Berbondong-bondong menuju tempat pemberian vaksin hanya lewat kabar dari mulut ke mulut sesama rekan. Namanya para sepuh siap saja penuh semangat tanpa pikir panjang, Ada yang sendiri, Ada yang berpadanan dengan mantan pacar yang masih setiap dan mesra bergandengan tangan.

Bagus juga sih, masih semangat ingin menangkal serangan si virus yang masih ganas mengincar inang tempat menggantungkan hidupnya. Para lansia termasuk sasaran empuk, lebih-lebih rentan bagi mereka yang mengidap penyakit penyerta atau bawaan.

Pada waktunya ada yang sudah lebih awal sampai di TKP. Maklum mungkin sejak semalaman sudah ingin cepat mendapat kesempatan merasakan jarum suntikan meskipun dengan perasaan sedikit deg-degan.

Ada yang lancar-lancar saja Lolos dari tahapan penyaringan, tapi ada juga yang tertahan karena penyakit bawaan.

Kisah yang sedikit mengecewakan terjadi dan dialami beberapa kawan. Ketika mendapat berita ada kesempatan dengan semangat berangkat ketempat tujuan. Tapi sedikit disayangkan minimnya info yang disampaikan tak dinyana membawa sedikit hambatan. Pokoknya disuruh datang saja, tanpa terpikirkan atau ada pemberitahuan berapa hari itu quota yang disediakan. Pokoknya perhitungan untung-untungan. Bahkan dalam awal pengarahan petugaspun tidak memberitakan berapa hari itu jumlah yang akan jadi sasaran.

Tiba-tiba saja diberitakan vaksin tidak lagi tersisakan bagi lansia yang datang belakangan. Tentu saja Hal ini sedikit mengecewakan. Sejatinya bisa dicegah jika dikoordinasikan antara petugas yang membagi nomor antrian, bagian pendaftaran dan bagian penyuntikan berkenaan dengan jumlah vaksin yang disediakan. Jadi sejak awal mereka yang terdaftar diluar batas yang ditargetkan, tidaklah perlu menunggu karena sudah ditangkal oleh petugas di tempat pengambilan nomor antrian. Juga bisa dicadangkan buat hari berikut yang sudah dijadwalkan. Yah, itu hanya suatu pemikiran yang mungkin bisa jadi masukan agar lansia tidak dikecewakan.

Tapi senang juga rasanya melihat ada lansia yang meskipun sedikit kecewa, tapi masih bisa tertawa dan semangat berdiri di depan kamera dengan penuh gaya. Weleh-weleh ini mah namanya generasi kolonial yang melinial…salut….

Tinggalkan Balasan