Pendidikan Vokasi Beradaptasi dengan New Normal

Terbaru0 Dilihat

Akademi Farmasi Bhumi Husada | e-Library AKFAR BHJ

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi , Wikan Sakarinto mengatakan pandemi corona virus atau  Covid 19 mendorong masyarakat beradaptasi dengan kenormalan baru atau yang disebut New Norma.

Menurut Wikan Sakarinto, adaptasi yang dimaksud juga harus dilakukan oleh pendidikan vokasi dalam melaksanakan pembelajaran dan kurikulum yang berlaku di Sekolah sekolah da Perguruan Tinggi.

Melalui daring Wikan Sakarinto melakukan konferensi pers dengan menyatakan “Bagaimana kurikulum dan skema pencapaian kompetensi sumber daya manusia dirancang bersama,”

“Jadi, perubahan industri bergeser ke kondisi kenormalan baru, juga harus diikuti dinamikanya oleh kampus atau sekolah dan kurikulumnya,”  Wikan Sakarinto meyakini saat ini beberapa industri yang terdampak pandemi covid 19 sedang merancang strategi investasi menghadapi kenormalan baru.

“Saya yakin industri tetap akan survive dengan pola new normal  atau normal baru. Saya yakin industri yang sedang kolaps itu sedang merancang satu strategi investasi untuk membuat satu sistem baru,” ucap Wikan Sakarinto.

Adaptasi yang dilakukan industri tersebut, menurutnya harus diikuti oleh dunia pendidikan khususnya untuk pendidikan vokasi . Wikan Sakarinto menilai pendidikan vokasi harus memiliki skema baru dalam menghadapi new normal.

Menurut Wikan Sakarinto, adaptasi sangat penting untuk menjaga kolaborasi antara dunia usaha dan dunia industri dengan Sekolah dan Perguruan Tinggi Vokasi.

“Ketika industri sedang transformasi merancang satu pola baru, jangan sampai dunia pendidikan tertinggal. Kurikulumnya masih kurikulum normal, namun pelaksanaannya dengan normal baru atau new normal” pungkas Wikan.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Wikan Sakarinto mengatakan, pada masa pandemi covid 19, pendidikan vokasi yang menerapkan sistem pembelajaran 60% praktik dan 40% teori harus mengubah stategi pembelajaran. Pembelajaran praktik lapangan pun diubah menjadi simulasi.

Selain itu, untuk mata kuliah yang tetap mengharuskan praktik nyata dipindahkan ke semester akhir selama pandemi. Dengan begitu, kekosongan jam praktik pada masa pandemi diganti dengan mata kuliah berbasis teori yang lebih mudah diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kendati demikian, Wikan menyebutkan, pergeseran mata kuliah ini sepenuhnya menjadi kebijakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi.

Semoga Pandemi cepat berakhir sehingga Praktek yang seharusnya wajib dilakukan di pendidikan vokasi dapat dilaksanakan secepat nya , sehingga kompetensi siswa pendidikan vokasi tudak menurun …. Aamiin ….

 

 

 

Tinggalkan Balasan