Saat Pertama Kali Jadi Guru Kelas

Terbaru61 Dilihat

Saat Pertama Kali Jadi Guru Kelas

 

Pada hari kedelapan tantangan lomba blog “Menulis di Blog Jadi Buku” ini saya akan melanjutkan postingan saya yang kemarin. Kali ini judul yang saya tulis “Tantangan Jadi Guru Kelas”. Pada postingan sebelumnya, saya telah menuliskan tentang rutinitasku di sekolah dan juga rutinitasku yang selalu mampir mengunjungi Ibu setiap sepulang sekolah.

Sudah setengah tahun saya sebagai honorer, rutinitasku juga masih sama. Masih mendapatkan tugas mengelola perpustakaan dan juga kadang menggantikan guru kelas yang berhalangan hadir. Tugas tambahan membantu koreksi juga saya lakukan, baik ulangan harian, Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Kenaikan Kelas. Tetapi tidak semua guru meminta bantuan.  Ada dua ibu guru “sepuh” yang meminta bantuan untuk koreksi hasil ulangan siswa. Kadang jika tugas sudah selesai saya kerjakan, dan tidak ada pekerjaan lain saya juga menawarkan bantuan kepada guru yang lain. Saat tugas selesai, jika saya hanya berdiam diri tidak enak hati dengan teman-teman guru lain yang sibuk mengajar dan menyelesaikan administrasi.

Memasuki ajaran baru pada tahun pelajaran 2007/2008, diadakan rapat untuk pembagian kelas dan pembagian tugas. Pada saat itu juga terjadi pergantian kepala sekolah. Saat itu Bapak kepala sekolah berpindah tugas menjadi pengawas di kecamatan lain. Di sekolahku mendapat kepala sekolah dari sekolah lain yang masih satu kecamatan dalam rotasi kepala sekolah. Dua guru yang lolos seleksi kepala sekolah belum juga mendapatkan surat tugas. Pada saat rapat pembagiaan kelas dan pembagian tugas, Ibu kepala sekolah baru yang memimpin rapat. Dalam hatiku pasti nanti saya tetap akan mendapatkan tugas yang sama seperti awal masuk bekerja di sekolah ini, karena tidak ada kelas yang kosong gurunya.

Satu persatu hal dibahas dan diputuskan bersama. Dimulai dengan pembagian kelas dan pembagian tugas. Saat membahas pembagian kelas, tiba-tiba saja Ibu War sebut saja begitu mengusulkan agar saya membantu beliau mengajar beberapa mapel di kelas II. Bu War adalah salah satu dari dua guru yang lolos seleksi kepala sekolah. Beliau berpendapat jika sewaktu-waktu beliau mendapatkan surat tugas penempatan maka sudah otomatis ada yang menggantikan beliau dan anak-anak kelas II sudah terbiasa dengan saya. Setelah dimusyawarahkan semua setuju dengan usulan Bu War tersebut.

Nahh.. tahun ajaran baru ini saya mendapatkan tantangan untuk menjadi guru kelas II. Dalam hati senang dong ya, akhirnya saya mendapatkan tugas sebagai guru kelas. Karena Bu War belum mendapatkan tugas penempatan, maka kelas II diampu saya dan Bu War dengan pembagian Bu War mengajar Bahasa Indonesia, SBK dan Bahasa Jawa sedangkan saya mendapatkan tugas mengajar Matematika, IPA, dan IPS. Disamping tugas tersebut saya juga tetap mendapatkan tugas mengelola perpustakaan. Adapun teman saya yang kemarin menemani saya mengelola perpustakaan memilih pindah di TK.

Tahun ajaran 2007/2008 merupakan tahun perdana saya mendapatkan tugas mengajar di kelas. Kesempatan tersebut saya pergunakan dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu dan pengalaman mengajar di sekolah dasar. Sayapun berguru pada teman-teman, karena ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah sebelumnya bukanlah guru sekolah dasar. Saya tidak malu untuk bertanya hal-hal yang belum saya pahami agar tidak ada hambatan dalam saya mengajar di kelas II. Dalam pembelajaran di kelas  II tentu saja saya berguru kepada Bu War. Beliau dengan ramah memberi tau tugas apa yang harus saya kerjakan, administrasi apa yang harus ada di kelas serta hal-hal lain yang berkaitan dengan tugas mengajar di kelas II.

Tidak terasa, tantangan jadi guru kelas selama satu semester berhasil saya selesaikan. Walaupun pada awalnya ada hal-hal yang perlu beradaptasi dan sedikit ada hambatan adalah hal wajar. Pokoknya saya banyak berguru pada Bu War. Pada saat pengolahan raport, tidak disangka ternyata Bu War meminta saya menuliskan nama saya di raport yang dibagikan kepada siswa. Bu War hanya setor nilai mapel yang diampu beliau. Tentu senang dong ya, nama dan tanda tangan saya tertulis di raport. Itulah pertama kali nama saya tersemat di raport sebagai guru kelas II. Saat ini siswa yang pada tahun tersebut saya jadi guru kelasnya ada beberapa yang sudah menikah dan bekerja. Bahkan ada yang juga menjadi guru honorer di sekolah tersebut. Berasa menjadi tua ya, he..he..he. Untuk “gaji” sendiri Alhamdulillah ada peningkatan. Saya digaji 200 ribu perbulan dengan tugas mengajar kelas II dan mengelola perpustakaan.

Demikianlah sedikit cerita yang saya tuliskan saat menerima tantangan jadi guru kelas. Cerita ini akan saya rangkai dengan cerita lainnya sebagai dokumentasi perjalanan hidup saya sebagai seorang GTT/honorer yang Insyaallah akan menjelma menjadi buku.

Tunggu kisah selanjutnya ya !

 

Salam Literasi,

 

Rofiana, S.Pd.

SD Pungkuran Pleret Bantul DIY

NPA 11041400010

Tinggalkan Balasan