Sumber gambar: ma’rifatulislam-insantv
Islam adalah agama yang dibawa oleh Rasulullah S.A.W sebagai penyempurna atas agama-agama yang telah dibawa oleh para nabi dan rasul sebelumnya. Pada dasarnya, agama-agama yang dibawa oleh para nabi dan rasul sebelumnya adalah Islam, karena berasal dari Tuhan yang satu serta mengajarkan pokok yang sama, yaitu nilai-nilai ketauhidan, Laa Ilaha Illallahu (Tiada ilah selain Allah). Sama pada dasarnya, yang berbeda hanyalah perinciannya. Karena Islam adalah penyempurna dari agama-agama sebelumnya, maka saat ini sudah tidak ada lagi agama setelah Islam, dan Nabi Muhammad S.A.W sebagai pengemban misi awal Islam adalah nabi terakhir, tidak ada nabi dan rasul setelahnya.
Pengertian “Islam” menurut bahasa, berasal dari kata aslama yang berakar dari kata salama (selamat). Kata “Islam” merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama. Selanjutnya, makna Islam secara harfiah memiliki beberapa arti, didasarkan pada keterangan yang ada di dalam Al Qur’an, di antaranya:
1.Menundukkan Wajah
Kata “Islam” berarti menundukkan wajah, hal ini dapat dilihat pada firman Allah dalam Al Qur.an Surat Annisa (4) ayat 125 :
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang menundukkan wajahnya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya”.
Berdasarkan ayat ini, dapat dikatakan bahwa orang yang mengaku Islam (muslim) adalah orang-orang yang hatinya tunduk dan patuh serta berserah diri sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, sebagai satu-satunya sesembahan, kemudian sikapnya tersebut selalu diiringi dengan perbuatan baik yang bersandarkan pada perintah Allah SWT sebagaimana yang telah diwariskan oleh Nabi Ibrahim A.S sampai kepada nabi akhir zaman Nabi Muhammad S.A.W
2. Berserah Diri
Makna Islam secara harfiah berasal dari kata “aslama” yang memiliki arti berserah diri, hal ini dapat dilihat dalam Al Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 83 :
”Maka mengapa mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada-Nyalah mereka dikembalikan”.
Dari ayat di atas, dapat kita katakan bahwa “berserah diri ” kepada Allah SWT adalah keniscayaan setiap makhluk. Untuk itulah diutus Nabi Muhammad S.A.W untuk memberikan penyadaran bahwa sesungguhnya kita semua akan kembali kepada Allah SWT manakala kita benar-benar mengikuti petunjuk yang ada pada agama Allah (Dienul Islam).
3. Suci Bersih
Secara harfiah, Islam juga bermakna bersih. Hal ini dapat kita lihat pada firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Asy Syu’ara (26)ayat 89:
“kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”.
Islam adalah agama yang akan mengarahkan para pemeluknya memiliki hati yang bersih. Kebersihan hati yang paling utama adalah bersih dari kotoran-kotoran syirik (menyekutukan Allah). Kebersihan kedua adalah bersih dari segala macam penyakit hati, seperti sombong, iri hati, dengki, mengadu domba, berbuat kerusakan, dan lain sebagainya.
4.Selamat Sejahtera
Selanjutnya, kata “Islam” secara harfiah juga memiliki makna “salaam” artinya selamat sejahtera. Hal ini dapat kita baca dalam Al Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 54 :
“Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: “Salaamun alaikum (selamat sejahtera untuk kamu). Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Islam adalah agama yang membawa keselamatan dan kesejahteraan. Keselamatan dan kesejahteraan ini tidak hanya bagi pemeluknya, tetapi juga dapat dirasakan oleh seluruh alam dalam bentuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
5.Perdamaian
Makna yang kelima dari kata “Islam” secara harfiah adalah perdamaian. Hal ini dapat kita lihat dalam Al Qur’an Surat Muhammad (47) ayat 35 :
“Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu”.
Islam adalah agama perdamaian dan agama yang menganjurkan pemeluknya untuk mencintai perdamaian. Namun, perlu diingat pula bahwa Islam bukanlah agama yang mengajarkan pemeluknya bersikap lemah dan kompromi dengan kezhaliman.***
Referensi: