AWAL MULA BELAJAR MENULIS

Peristiwa15 Dilihat

Selasa, 2 Februari 2021

Penulis : Siti Marwanah

  1. ISENG MEMBACA POSTINGAN DI GRUF WA

Tidak sengaja membaca postingan teman di gruf WA, dia memposting sebuah novel. Entah motivasi dari mana, saat saya membaca novel tersebut dari awal sampai akhir, timbul  keinginan saya untuk menulis. Namun waktu itu saya belum memiliki ilmu menulis dan triknya. Saya akan mulai menulis dari mana?.  Hingga akhirnya saya mencoba mengikuti kelas menulis online yang langsung di bimbing oleh Pak Cahyadi Takariawan (Penulis Buku Best Seller Wanderfull Series).

Tiga bulan saya mengikuti kelas menulis online (KMO), sedikit tidak membuka wawasan saya tentang kepenulisan. Banyak hal baru yang saya peroleh, mulai dari bagaimana cara memotivasi diri agar mau menulis, cara mengumpulkan tulisan, cara menemukan ide dan masih banyak lagi ilmu baru yang saya dapatkan saat itu.

 

2. MENDAPAT HIKMAH DARI PANDEMI

Sejak merebaknya pandemic Covid 19 di hampir penjuru dunia, termasuk Indonesia membuat kebiasaan masyarakat berubah secara drastis. Sejak awal, virus ini cepat sekali menyebar dan memakan banyak korban. Untuk mengantisipasi penambahan korban serta memutuskan mata rantai penyebaran virus, pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah. Sejak saat iti peserta didik mengikuti pembelajaran dari rumah (BDR). Kondisi ini memaksa kami untuk berdiam diri di rumah sepanjang hari.

Untuk menghilangkan kebosanan, saya mencoba menulis di laptop seadanya. Tulisan itu hanya berdiam diri di sana tanpa pernah di posting  sama sekali di mana pun baik di medsos atau blog. Saya hanya mengandalkan jaringan internet lewat kuota hanphone. kuota hanya digunakan untuk mengirim tugas anak-anak kepada gurunya dan saya gunakan untuk mengirim tugas kepada peserta didik saya.

Sejak BDR ini, banyak kendala yang ditemui diantaranya menambah pengeluaran biaya keluarga untuk membeli kuota internet. Maklum di rumah saya ada lima orang yang setiap hari membutuhkan layanan internet. Agar lebih ekonomis dan sinyal kencang, maka saya memasang indihome di rumah. Sejak saat itu saya berusaha memaksimalkan penggunaan internet ke arah yang positif. Mulailah saya mencoba membuat serta memposting tulisan di blog serta mengikuti kelas menulis online lagi yang banyak bertebaran di dunia maya dan bisa kita ikuti secara gratis.

Tanpa di sangka sampai akhir tahun 2020 selama kurang lebih enam bulan melatih diri menulis, akhirnya saya bisa menghasilkan 3 karya berturut-turut yaitu dua buku antologi dan satu buku solo. Buku Antologi pertama berjudul, Wabah, Fitnah dan Hikmah Covid 19 yang diterbitkan oleh Amma Alamia, Bogor. Corona an Episode of My Life merupakan buku antologi kedua Bersama Pak Cahyadi Takariawan, Ida Nurlaila dan Peserta KMO Alineaku. Buku Ketiga saya berupa Novel yang berjudul “Semburat Asa.” Ini merupakan buku solo pertama yang saya tulis hanya 21 hari mencapai 206 halaman dan diterbitkan oleh “Penerbit Pustaka Bangsa”, salah satu Anggota IKAPI yang ada di Lombok, NTB.

Itulah kisah awal saya mulai belajar menulis, padahal sebelumnya saya tidak pernah membuat tulisan apapun, bisa dikatakan saya tidak memiliki bakat menulis. Saya berharap lewat tulisan ini ada orang yang selalu menganggap dirinya tidak bisa menulis, jadi mau untuk belajar menulis. Hingga akhirnya nanti akan menghasilkan karya yang berguna untuk orang lain.

Tinggalkan Balasan