TRIK AGAR BISA MENEMBUS PENERBIT MAYOR

Literasi24 Dilihat

       

Senin, 22 Februari 2021

Penulis   : Siti Marwanah

TRIK AGAR BISA MENEMBUS PENERBIT MAYOR

Semua penulis tentu ingin menerbitkan bukunya di penerbit mayor. Namun sulitnya menembus penerbit mayor seringkali membuat penulis putus asa, apalagi bagi penulis pemula yang belum mengantongi pengetahuan dan strategi yang cukup agar tulisannya dilirik penerbit mayor.

 

Bapak Joko Irawan Mumpuni, selaku direktur penerbitan Andi berbagi trik bagaimana strategi yang harus dilakukan penulis agar bisa menembus penerbit mayor.

a. Carilah tema yang menarik.

Untuk pemula carilah tema-tema yang menarik dan punya peluang pasar yang bagus agar diterima oleh penerbit. Tehnik yang bisa digunakan untuk mengetahui tema yang populer atau tema yang tidak populer adalah

  1. Cara pertama dengan menggunakan google trends.

Caranya tinggal mengetik kata kunci yang kita cari dan langsung akan tampil di layar.  Contoh : kata batu akik, mugiti, penasaran dan sebagainya.

  1. Cara yang kedua dengan mencari di google cendekia.

Untuk mengetahui sejauh mana reputasi yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini bisa mengetahui sudah berapa desitasi (diambil orang/dipetik oleh orang lain) yang diambil oleh orang. Untuk itu diharapkan  kepada bapak/ibu silahkan mebuat akun google store, agar pihak penerbit bisa mengetahui sudah berapa orang mensitasi tulisan yang kita buat. Karena penerbit andi syaratnya adalah 2000 kali desitasi.

  1. Perhatikan pangsa pasar buku atau market share

Kalau kita menulis buku dengan konten yang tinggi yang digunakan oleh mahasiswa S3 atau DOKTOR, maka dari segi kebutuhan pasar buku tersebut jarang dicari karena yang membutuhkan buku itu hanya beberapa orang yang memiliki kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi sampai DOKTOR.

Tapi kalau kita menulis buku untuk jenjang SD, apalagi buku yang jarang di tulis oleh orang lain  maka bisa dipastikan buku tersebut akan laku di pasaran karena yang membutuhkan buku jenjang SD banyak sekali sementara yang menuliskan sedikit. Itulah salah satu kriteria yang harus diperhatikan saat menulis buku agar buku yang dijual laris.

  1. Memahami minat calon pembaca

Sebelum menulis pastikan naskah yang hendak di tulis sangat sesuai dengan kondisi masyarakat, sehingga nantinya buku tersebut bisa menjadi solusi, inspirasi dan motivasi bagi pembacanya.

Buku yang cepat laku adalah buku populer dibandingkan buku sekolah. Hal ini disebabkan karena buku populer bisa dibutuhkan kapan saja oleh orang tapi kalau buku sekolah biasanya dibutuhkan setiap enam bulan atau bahkan satu tahun sekali.

 

b. Sesuaikan naskah dengan visi misi penerbit

Diindonesia ada sekitar 1200 penerbit. Setiap penerbit memiliki visi misi yang berbeda, karenanya penulis harus jeli melihat naskah yang dibuatnya tersebut apakah sejalan dengan visi misi dari penerbit yang dituju.

 

c. Caritahu prosedur pengirian naskah

Masing-masing penerbit memiliki prosedur pengiriman naskah dan pernah mempublikasikannya kepada khalayak luas. Misalnya dipublikasikan lewat wbside, facebook, Instagram atau akun media social yang lain. Ikutilah cara dan prosedur pengiriman naskah tersebut. Baca dengan teliti serta pahami isinya. Perhatikan apakah menggunakan naskah yang didetak (print out), jenis font yang digunakan, line spacing, kelengkapan naskah, dan lain sebagainya.

 

d. Siapkan naskah terbaik.

Naskah terbaik itu bersifat relative. Intinya buatlah naskah yang fokus pada satu pokok bahasan, tidak bertele-tele, memiliki ide yang unik, berisi ide-ide segar dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Buatlah tokoh yang unik, karakter yang hidup, seolah-olah tokoh itu ada dan nyata. Serta perhatikan penulisan baik dari segi KBBI dan PUEBI. Hendaknya penulis membuat naskah agar focus pada keilmuan yang dimilikinya, supaya buku yang diterbitkan memiliki ciri khas dan informatif.

 

e. Jangan mudah menyerah

Setiap penulis pasti pernah merasakan naskahnya ditolak. Lagi pula penolakan itu hal yang wajar. Meski begitu jangan berkecil hati. Penulis J.K. Rowling yang melahirkan buku best seller Harry Potter juga pernah mengalami 12 kali penolakan oleh penerbit. Namun dia tidak pernah berputus asa. Hingga akhirnya dari kerja kerasnya sekarang buku Harry Potter terjual jutaan copy dan sudah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa.

Jangan berputus as ajika naskah kita di tolak oleh penerbit, teruslah berusaha untuk memperbaiki kekurangan dari naskah yang kita miliki. Suatu saat nanti naskah kita akan semakin berkualitas dan bisa diterbitkan oleh penerbit mayor.

 

Tinggalkan Balasan

2 komentar