Celoteh Nyakbaye, Berbuka Bersama

Alhamdullilah, setelah dua tahun acara rutin selama bulan suci ramadhan tidak terlaksanakan dikarena Covid –  19 melanda. Tahun ini bertepatan dengan 15 hari ramadhan kita jalani, kami keluarga besar SMA Negeri 2 Karimun berkumpul dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah dalam bentuk kumpul berbuka bersama.

Kumpul buka bersama kami laksanakan di Gang Casabaanca kami menyebutnya, entah siapa yang pertama kali menyebutkan, Gang antara labor Fisaka dan majelis guru yang lumayan lebar, pada hari sekolah biasa menjadi meja piket bagi guru yang mendapat tugas tambahan sebagai guru piket untuk mentertibkan siswa – siswi kami yang datang terlambat.

Kami tidak memilih café atau hotel istilah orang Jakarta untuk tempat berbuka bersama, kami lebih suka di sekolah dengan menu yang kami bawa dari rumah masing – masing dan berbagi rasa dengan cara mencicipinya bersama.

Subhanallah,  menu yang terhidang untuk berbuka puasa sungguh menggugah selera. Setiap kami membawa masakan dari rumah untuk dimakan bersama. Lihat saja ada sop tetelan, ikan bakar nila, tenggiri gulai kuning, kerang serta udang rebus yang dicecah dengan sambal kecap. Sementara untuk sayur ada lalapan, urap, dan hidangan pelengkap lainya berupa kentang iris ditambah kacang dan bilis yang rasanya pedas manis, ada kentang balado serta tidak ketinggalan kerupak Moro yang terkenal di Provini Kepri sebagai menu utama.

Untuk menu kue, tentu saja ada beberapa kue yang hanya bisa ditemukan pada bulan suci ramadhan saja, seperti kue jongkong, abuk – abuk, serta biji salak, dan menu istimewa adalah kurma yang khas negeri arab yang merupakan buah nabi. Sementara untuk minuman hanya teh, serta sirup melon yang campur dengan parutan timun dan biji selasih.

Mungkin untuk sebagaian orang juadah yang Nyakbaye sebutkan tadi adalah makanan rumahan tapi bukan makanannya yang menjadi patokan berbuka bersama tapi berkumpul membawa keluarga yang hanya pada bulan suci ramadhan saja bisa berkumpul.

Menunggu serine berbunyi tanda berbuka, kami warga SMA Negeri 2 Karimun mendengarkan tausiah dari Ustaz Zulfan Batu Bara, beliau adalah kepala rumah tangga untuk masjid besar di Kabupanten Karimun.

Acara yang paling ditunggu – tunggu adalah mengantri untuk mengambil makan bersama setelah selesai sholat magrib, ada canda dan tawa itulah moment yang selalu Nyakbaye tunggu – tunggu walaupun tahun ini suami tidak bisa ikut karena ada kesibukan lain sebagai Ustaz yang ada giliran ceramahnya, tahun ini Nyakbaye ditemani cucu tertua penganti atoknya.

Jika panjang umur mungkin masih berjumpa di ramadhan tahun depan, jika tidak ini menjadi ingatan bahwa menjaga silaturahmi dalam bekerja itu penting.***

Tinggalkan Balasan