“Engkau Abadi Di Ujung Puisi”

Ibu memang pelita hati, tak peduli apakah mereka yang melahirkanmu atau hanya sebagai ibu sambung. Dan hari ini pada hari ibu mendapatkan kiriman puisi dari siswa yang dulu kelas X aku mengajarnya.

Rasanya kurang afdol jika puisi keren ini tidak diposting di Website YPTD yang keren.

 

“Engkau Abadi Di Ujung Puisi”

Oleh Diah Karlena

*
Seperti di buku-buku puisi, yang setiap lariknya penuh akan adorasi
Engkau Ibu, manusia yang paling layak diberi puji

*
Sebab kala aku lahir ke buana
Aku merasa bahagia
Kala aku yang engkau jaga
Aku merasa dicinta

*

Ibu, mengapa tak hilang nuranimu
Mengapa tak juga sirna cintamu
Bukankah aku yang paling sering mencipta pilu

*

Maka bohonglah Sapardi
Karna ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni

*

Wahai Ibu, Kujadikan engkau abadi
Di setiap ujung puisi

Rasanya kurang jika tidak menampilkan Puisi di hari Ibu

Emak

Karya Siti Nurbaya AZ

*

Emak sebutanku untukmu

Tak lelah bibirku menyebut namamu

Dalam balutan bahagia, duka ada namamu

Payungku kala di dera derita hanya dirimu tempatku mengadu

*

Emak

senyum tuamu tetap dambaku

tulang rentamu, tetap hangat memelukku

tak ada tempat ternyaman, selain dekapmu

*

Emak kini aku menjadi seperti dirimu

Ingin membiarkan sisa hidupku hanya untuk anakku

Terima kasih untuk tunjuk ajarmu

kau sekolah terhebat buatku

Emak selamat hari Ibu kata mereka

tapi buatku setiap hari adalah harimu

Karimu, Selamat hari ibu

 

Tinggalkan Balasan