Kebiasaan Rehat dan Minum Teh yang Mengasyikkan
Habitus minum Teh di England
Pada bulan pertama keberadaanku di negara ratu Elizabeth ini yang menjadi perhatianku adalah kebiasaan rehat sambil minum teh. Para suster yang asli England selalu membanggakan teh special di sini. Sewaktu kutanya, di mana perkebunan teh nya, mereka bilang : “Tidak ada kebun the”, yah memang dengan cuaca yang tak menentu, berubah-ubah dan terkadang sangat dingin,kadang panas, lalu tiba-tiba mendung dan salju atau heel turun berakibat dataran Inggris ini nggak cocok untuk ditanami teh maupun kopi seperti Indonesia Tanah Airku.
Namun England selalu punya teh terbaik. Dengan cinta ras, pekat nan beraneka. Yang paling sering terhidang yaitu black tea, blue berry, mint, strawberry, rose tea, dan masih banyak lagi ragamnya.
Setiap pagi selalu ada mint tea dan black tea, dan minumnya dicampur dengan milk/ susu sapi sagar, yang sungguh sangat asing bagiku, namun mereka menjelaskan ini semua demi kesehatan, jadi meski dicampur dengan milk atau susu murni.
Ternyata kebiasaan ini tidak hanya terjadi di biara kami namun seluruh England sejak dulu sudah terkenal dengan budaya yang masih terjaga hingga era modern. Yakni salah satunya adalah tradisi minum teh yang masih berlangsung hingga saat ini. Di manapun kami berkunjung atau mengadakan pertemuan, pun perhelatan, the selalu menjadi minuman utama. Di Indonesia, tradisi ini pun juga banyak diterapkan, tidak hanya teh tapi juga kopi. Nah untuk para pembaca lebih suka yang mana? Teh atau kopi?
Konon sejak ribuan tahun teh sudah menjadi kegemaran masyarakat terutama bagi masyarakat Tiongkok sejak abad ke :15-16. Kemudian merambat menjadi kesukaan masyarakat Eropa terutama dalam sejarah di masa penjajahan. Portugis yang saat itu jaya dalam mengarungi daerah Asia dan kita ketahui menjadi bangsa yang datang pertama di Indonesia menguasai perkebunan teh di daerah-daerah tropis sekaligus mengekspor minuman ini ke negara-negara Eropa, sehingga teh menjadi barang berharga yang senantiasa dicari..
Teh akhirnya melangit dan menjadi minuman yang sangat legendaris dan paling banyak dikonsumsi oleh orang dari seluruh penjuru dunia. Salah satu negara di Eropa yang memang identik dengan teh adalah Inggris. Hingga saat ini tradisi itu berlangsung, mulai dari kalangan istana, yang mempunyai seremoni khusus, “ Tradisi minum teh, bagi para kaum bangsawan hingga rakyat biasa.
Saya mengetahui acara ini karena ada seorang susterku yang mendapat undangan minum teh dari ratu Inggris di Buckingham Palace, sungguh ini suatu kehormatan besar. Sejak saat itu saya punya perhatian dan besar keinginan saya untuk mengetahui tradisi ini.
Sejarah Teh di England
Keingintahuanku akan kebudayaan minum teh di England, tak kusimpan begitu saja, saya rajin membaca buku sejarah, bertanya pada para suster dan Mrs Irene Neil guruku yang senantiasa ramah dan siap sedia untuk menjelakan dan menjawab pertanyaan.
Apalagi TV di England sering menyajikan program “Belajar Sejarah” , dengan demikian menambah wawasan bagi orang asing seperti saya untuk lebih mengenal dan mengetahui sejarah negara Ratu Elizabet ini.
Ternyata jauh sebelumnya pada 23 September 1658, sebuah Koran republik London Mercurius Politicus telah memuat berita dan iklan teh pertama di Inggris. Iklan ini mengumumkan bahwa minuman dari daerah Tirai Bambu alias China atau Tiongkok yang biasa meminum tcha, atau bangsa lain menyebutnya tay alias tee tersedia di beberapa kedai kopi di perkotaan maupun daerah di England
Sayangnya yang biasa minum di kedai kopi adalah kaum pria dan para perempuan dirasa tabu untuk minum di kedai di jaman itu maka para perempuan meminum teh di rumah saja.
Ternyata kebiasaan itu terpateri menjadi tradisi yang terukir hingga masa kini. Menurut cerita guruku, Mrs Irene Neil, juga yang kulihat di kanal TV yang membahas terkait sejarah England. Konon, pada tahun ke-3 SM, kebiasaan meminum teh di Inggris dipopulerkan oleh Raja Charles II dan istrinya Catherine of Braganza,. Pernikahannya dengan Catherine menjadi titik balik dan melahirkan dalam sejarah teh di Inggris.
Pada tahun 1662 Sang Putri Catherine of Braganza membawa daun teh dari negara asalnya ketika datang ke Inggris. Dia memang gemar meminum minuman yang terkenal dari China ini. Ketika di Istana mengadakan suatu pesta. Sang putri menyuruh para pelayan untuk menghidangkan teh kepada para tamunya, yang kalangan bangsawan itu.
Putri Catherine, selalu menghidangkan teh setiap kali ada pesta baik pesta kebun maupun pesta pribadi. Diluar dugaannya ternyata para tamunya sangat menyukai minuman itu. Saat itulah teh menjadi minuman favorite kalangan atas.
Diduga sejak 1700-an, kemasyuran cita rasa teh digandrungi masyarakat England, tidak hanya kalangan bangsawan, namun orang biasa menyukainya . didukung penghormatan pada kaum bangsawan, apa yang dilakukan mereka juga mudah diikuti dan ditiru kalangan Grass root ( orang kebanyakan ) maka merebaklah gaya hidup minum teh. Terbukti sudah lebih dari 500 kios / depot kopi di Inggris menjual minuman teh yang makin popular ini.
Kemasyuran teh dan meningkatnya para penggemar yang minum teh ini membuat para pemilik kios minuman keras merasa kesal karena merugi. Mereka menganggap minuman teh memangkas total hasil penjualan minuman beralkohol dan bir mereka.
Ada cerita versi lain mengapa teh begitu terkenal dan menjadi minuman favorite. Diperkirakan pada abad ke-19. Tradisi ini diawali oleh kebiasaan dari Anna Maria the Dutches of Badford pada 1840. Karena jeda makan di England antara makan siang yang biasanya pukul 12.00 atau 12.30 ke makan malam pukul 20.00 maka Anna merasa lapar sekitar pukul 16.00 sore. Maka Anna Duchess meminta disiapkan camilan, nyamik, snoep, marienda atau entah apalah namanya, yang merupakan makanan kecil entah itu roti dengan keju, jam, mentega, atau biscuit dan minuman teh yang menjadi kesukaannya.
Semua itu menjadi habitus baginya dan kalangan istana yang menemani acara minum sore hari. Acara seperti itu semakin meriah karena dia mengundang rekan dan kenalannya. Apakah kebiasaan snoep yang ada di biara-biara juga karena meniru tradisi ini? Perlu di kaji sejarahnya, karena kami yang di biara juga punya kebiasaan snoep / marienda pada sore hari di negara manapun kami berada.
Habitus itu merebak dan berkembang cepat pada tata hidup di masyarakat. Pada 1864, seorang manajer perempuan dari perusahaan roti dan membuka café atau kedai teh dan memulai kebiasaan menyajikan minuman kepada pelanggannya dengan minuman teh dan memang banyak orang menyukainya.
Teh menjadi brand minuman baru bagi semua orang layaknya fashion dalam suatu mode yang membooming. mengapa teh menjadi sangat terkenal di Inggris? Karena teh dikenal sebagai minuman kesehatan. Diambil langsung dari Tiongkok, beberapa jenis teh yang masuk ke Inggris seperti teh Oolong black tea, blue berry, mint, strawberry, rose tea Countess Grey, Royal Blend, dan mint dipercaya selain dapat menghangatkan tubuh juga dapat menyembuhkan penyakit.
Semua orang lantas meminta disajikan minuman teh. Sejak itu, banyak café/ kedai yang menjual minuman teh, beserta nyamikan seperti, roti bakar, sandwich, bicuit dan kue kering lainnya serta menyediakan tempat untuk bertemu dan bersosialisasi.
Teh menjadi minuman yang dapat dijangkau oleh semua orang dan jauh lebih murah dan sehat disbanding alcohol, tak mengherankan hingga kini dimanapun kita pergi, di kota maupun di desa selalu ada kedai teh yang ditata artistic, enak untuk ngobrol dan pertemuan bersama keluarga dan teman-teman. Tidak hanya itu perabotan untuk menyajikan teh juga cantik menawan, biasanya dari porselin. Bagaimana dengan kita, para pembaca yang budiman, lebih suka teh atau kopi, yang di Indonesia juga banyak jenis dan variasinya. Selamat minum the sambal menulis artikel ya.Salam Literasi ***
Oleh Sr. Maria Monika SND
Artikel ke :28 YPTD