Menjalin  Hidup  Damai  Antar  Manusia

Menjalin  Hidup  Damai  Antar  Manusia

 

Hidup  adalah  anugerah  dari  Tuhan. Setiap  manusia  yang  lahir  didunia  diijinkan  dan  dicintai  Tuhan  tanpa  syarat. Mereka  dibiarkan  hidup  dengan  kehendak  bebas  dan  anugerah  luar  biasa  oleh  Sang  Pencipta.  Kehadiran  manusia  dengan  beraneka  rupa, warna  kulit, aneka  latar  belakang  suku, budaya, agama  dan  aneka  macam  perbedaan merupakan  bukti  kreativitas  Tuhan  yang  Maha  Agung.

 Imam  besar Al-Azhar-Bertemu-Paus-Fransiskus-di-Vatikan-AP-1
Imam besar Al-Azhar-Bertemu-Paus-Fransiskus-di-Vatikan-AP-1

Hidup juga  merupakan “seni perjumpaan” dengan setiap orang, bahkan dengan orang-orang asing  di pinggiran dunia dimanapun  berada. Perjumpaan  dengan bangsa-bangsa, karena “masing-masing dari kita bisa belajar sesuatu dari yang lain.

Mengapa  manusia  sering  mengkotak-kotakan  sesamanya  dan  membuat  jarak? Padahal Tuhan menginginkan  kita  hidup  berdamai  satu  sama  lain, bahkan  berdamai  dengan  semesta  dan  segala  isinya.

Hari  Perdamaian  Dunia

 Pada  hari  ini  tanggal 4 Februari  oleh  PBB  telah  menetapkan  sebagai   Hari Persahabatan Manusiawi Internasonal. Sejarah  telah  mencatat  ketika Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Ahmad Al-Tayyib  menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together.” (Dokumen Persaudaraan Manusiawi di Abu Dhabi )  atau  lebih  dikenal  sebagai  Dokumen Abu Dhabi ini disebutkan menjadi peta perjalanan  kemanusiaan yang sungguh berharga untuk membangun perdamaian dan menciptakan kerukunan  umat  beragama.  Dokumen  ini  ditanda  tangani  oleh  ke  dua  tokoh  besar  Agama  didunia  pada  4  Februari 2019.

Isi  dari Dokumen Abu Dhabi

 Berikut 12 poin penting dari dokumen tersebut.

1. Keyakinan bahwa ajaran asli agama-agama mendorong manusia untuk hidup bersama dengan

damai, menghargai kemanusiaan, dan menghidupkan kembali kebijaksanaan, keadilan, dan

cinta kasih.
2. Kebebasan adalah hak setiap orang. Pluralisme dan keberagaman agama adalah kehendak dan

karunia Allah.
3. Keadilan yang berlandaskan kasih adalah jalan untuk hidup yang bermartabat.
4. Budaya toleransi, penerimaan terhadap kelompok lain, dan kehidupan bersama dengan damai

akan membantu mengatasi pelbagai masalah ekonomi, sosial, politik dan lingkungan.
5. Dialog antar agama berarti bersama-sama mencari keutamaan moral tertinggi dan menghindari

perdebatan tiada arti.
6. Perlindungan terhadap tempat ibadah adalah tugas yang diemban oleh agama, nilai

kemanusiaan, hukum, dan perjanjian internasional. Setiap serangan terhadap tempat ibadah

adalah pelanggaran terhadap ajaran agama dan hukum internasional.
7. Terorisme adalah tindakan tercela dan mengancam kemanusiaan. Terorisme bukan

diakibatkan oleh agama, melainkan kesalahan interpretasi terhadap ajaran agama dan

kebijakan yang mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, ketidakadilan, dan penindasan. Setiap

dukungan pada terorisme secara finansial, penjualan senjata, dan justifikasi. Terorisme adalah

tindakan terkutuk.
8. Kewarganegaraan adalah wujud  kesamaan hak dan kewajiban. Penggunaan kata “minoritas”

harus  ditolak karena bersifat diskriminatif, menimbulkan rasa terisolasi dan inferior bagi

kelompok tertentu.
9. Hubungan baik antara negara-negara Barat dan Timur harus dipertahankan. Dunia Barat dapat

menemukan obat atas kekeringan spiritual akibat materialisme dari dunia Timur. Sebaliknya

dunia Timur dapat menemukan bantuan untuk bebas dari kelemahan, konflik, kemunduran

pengetahuan, teknik, dan kebudayaan dari dunia Barat.
10. Hak kaum wanita untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan berpolitik harus

Segala bentuk eksploitasi seksual dengan alasan apapun harus dihentikan.
11. Hak-hak mendasar bagi anak-anak untuk tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik,

mendapat gizi yang memadai, pendidikan, dan dukungan adalah kewajiban bagi keluarga dan

 Imam  besar  Al-Azhar-Bertemu-Paus-Fransiskus-di-Vatikan-AP-1
Imam besarAl-Azhar-Bertemu-Paus-Fransiskus-di-Vatikan-AP-1

masyarakat. Semua bentuk pelecehan pada martabat dan hak anak-anak harus dilawan dan

dihentikan.
12. Perlindungan terhadap hak orang lanjut usia, mereka yang lemah, penyandang disabilitas

dan mereka yang tertindas adalah kewajiban agama dan sosial, maka harus dijamin dan

dibela.

 

Kiprah  Presiden Joko  Widodo  untuk  Kerukunan di  Indonesia

Presiden  kita  Joko  Widodo  juga  telah  mengadakan  Musyawarah Besar  Pemuka  Agama Untuk  Kerukunan  Bangsa. Di Grand  Sahid  Hotel pada  tanggal  8-10  Februari 2018 yang  dihadiri  oleh  450 peserta  pemuka  Agama dari  Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu  Chu. Serta  yang  kedua  kalinya diadakan  pada  tanggal  11 – 14 September 2019 di  Sangri-La  Hotel.

Presiden  Jokowi selalu berpendapat  bahwa Para Pemuka Agama  merupakan  Kunci  Kerukunan  bahkan  dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan rukun.

Sebagai bangsa yang sangat majemuk, Indonesia telah menjadi sebuah contoh mengenai kerukunan. Di sinilah pentingnya peran besar para pemuka agama. “Mereka selalu berdialog dan bermusyawarah untuk menjamin kemajemukan dan membuat negeri kita sebagai rumah bersama,” kata Presiden lebih  lanjut.

Dicontohkan  oleh  Presiden bahwa  ” Afganistan hanya terdiri dari 7 suku tetapi karena ada dua suku yang konflik akibatnya sudah 40 tahun negara ini tidak bisa berkembang. Padahal mereka memiliki deposit minyak yang  luar biasa  besar dan merupakan pemilik deposit emas terbesar di dunia.”

Apa  yang  semestinya  kita  lakukan sebagai  bangsa  yang  beradap?

Membangun  persaudaraan  yang  sehat, antar  Agama
Membangun persaudaraan yang sehat, antar Agama

Makanya kita  sebagai  bangsa  yang  besar,  jika  antar  kita  saling menghormati, saling pengertian antaragama akan  menciptakan  menciptakan kerukunan, sebagaiana  pernah  dikatakan  dan  dicita-citakan  oleh  Alamarhum  Gus.

Ini sebuah nikmat yang harus kita syukuri. Itu pula yang sempat dipesankan oleh Presisden Afganistan ke saya ketika saya berkunjung ke sana beberapa waktu lalu walau hanya untuk beberapa jam,” lanjut presiden.

Nah  kalau  para tokoh  sudah  berusaha  untuk  menjalin  persatuan, antar suku, antar  negara, mengapa  kita  tidak  mulai?  Mari  mulai  dari  diri  kita sendiri untuk  menerima  siapapun  dengan  tulus. Tak seorangpun tidak berguna dan tak seorangpun bisa disingkirkan”.

Mengutip  pidato  Paus yang  memberi catatan khusus tentang mukjizat “kebaikan hati” Kita  perlu  mengusahakannya dalam  pergaulan  dan  kehidupan  setiap  hari. Setiap  kita  perlu menumbuhkan  sikap ‘ Baik  hati’ menerima, memaafkan  yang  berbuat  salah  pada  kita.

Pribadi  kita  yang  terbuka  untuk dipulihkan kembali merupakan bintang “yang bersinar di tengah-tengah kegelapan” yang  menerangi  didunia  yang  kacau  dan  saling  bermusuhan. Sikap terbuka  akan“membebaskan kita dari kekejian, kecemasan,kekhawatiran,keramaian yang gila-gilaan” yang menonjol di era sekarang ini.

Paus menggarisbawahi bahwa perdamaian berkaitan dengan kebenaran, keadilan dan belas kasih. Perdamaian adalah “seni” yang melibatkan setiap orang dan masing-masing harus melakukan bagiannya masing-masing dalam “tugas tanpa akhir”.

Pengampunan terkait dengan perdamaian: kita harus mencintai setiap orang, tanpa kecuali, namun mencintai seorang penindas berarti membantu dia untuk berubah dan tidak membiarkan dia terus menindas sesamanya.  Mari  kita  refleksikan dan  lakukan  tentang nilai dan promosi perdamaian

Dunia yang bersaudara adalah cita-cita besar yang bisa diwujudkan melalui langkah-langkah nyata dan sederhana. Mari kita mulai dikalangan sahabat-sahabat terdekat. Bersilaturahmi dan  saling  memberi  ucapan  Selamat  Hari  Raya. Doa  bersama  Umat  beragama secara  virtual setiap  hari  Jumat  sore yang  digagas  oleh  saudara saudari  kita  yang  beragama  Bahai. Hal  ini  menunjukkan  betapa luar biasanya  anugerah  Tuhan  untuk  Indonesia  tercinta. Bhineka Tunggal  Ika  sungguh  mewujud sebagai  berkat Tuhan. ***

 

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

Artikel ke  :31

Note  :  Sumber : Dokumen Abu Dhabi

 

 

Tinggalkan Balasan