Rahasia Menuangkan IDE menjadi sebuah tulisan agar tidak AMBYAR

Terbaru16 Dilihat

Dihari keempat mengikuti lomba blog, untuk terbitkan buku, saya mulai lancar menulis. Namun ide-ide yang saya miliki masih banyak, jadinya ambyar. Ingin menulis suatu hal tentang pandemic, ternyata hanya berhenti sampai tiga paragraph. Ingin menulis tentang teman yang terpapar, hanya mampu dua paragraph. Akhirnya, mencoba buka YPTD dan menemukan komentar. Ternyata, ada teknik SEO. Apa itu yah? Mungkin maksudnya pencarian kata terbanyak. Agar tulisan dibaca banyak orang, maka kita harus menuliskan kata-kata dalam tulisan kita dengan kata-kata yang banyak dicari orang. Nah, kali ini saya akan mencoba menuliskan itu. Eh, ternyata malah muncul ide banyak, dan ambyar. Hehehe

Saya mencoba membaca komentar yang ada di blog YPTD. Eh, ada komentar masuk untuk saya. Duh, senangnya. Ternyata ada juga yang memberi komentar. Alhamdulillah.

Setelah hari ke empat, saya mendapat pencerahan dari nara sumber belajar menulis, Bapak Agus Sampurno, ketua yayasan pendidikan Sorowaku Sulawesi Selatan. Pas banget dengan yang akan saya tulis hari ini. Bahwa saya memiliki banyak ide yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan. Karena idenya banya, maka saya harus buat daftar, dan kemudian merealisasikan satu persatu menjadi sebuah atau bahkan beberapa tulisan sehingga tidak ambyar.

Ada beberapa point penting yang dipaparkan leh Bapak Agus Sampurno, yakni

  1. Menulislah dengan hati, mengeditlah dengan pikiran
  2. Hambatan penulis terjadi ketika ia terlalu menghakimi diri sendiri saat mulai menulis.
  3. Mengedit sebuah tulisan adalah sebuah upaya pembersihan dan akan terasa membosankan serta bisa juga membuat frustrasi, tetapi juga bersifat terapeutik atau hal yang baik bagi kegiatan menulis anda. Mengedit seperti yang sering kita lakukan dalam kehidupan kita. Buang jauh yang tak perlu. Utamakan yang inti.
  4. Tiga prinsip dalam menulis. 1) Sederhanakan pesan Anda. 2) Buatlah tulisan Anda menyenangkan, menakutkan, menegangkan, atau mendidik.3) Buatlah tulisan Anda begitu menarik sehingga seseorang pasti sudah gila untuk tidak membacanya.
  5. Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Jika Anda tidak dapat menulis dengan baik, itu berarti Anda tidak dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah langkah pertama. Menulis ulang juga penting. Dan … apa itu menulis ulang? Menulis ulang adalah memikirkan ulang.ide tulisan anda” -(David Perell)
  6. Tulisan awal Anda akan seperti air kotor, tetapi semakin banyak Anda menulis, semakin bersih “air kreatif” Anda.
  7. Tulisan awal Anda akan seperti air kotor, tetapi semakin banyak Anda menulis, semakin bersih “air kreatif” Anda
  8. Pisahkan kegiatan antara mencari ide dan menulis. Carilah ide dan buatlah daftar. Baru kemudian ambil stu persatu untuk anda tuliskan.
  9. Kegiatan mengedit tulisan sama pentingnya dengan menulis itu sendiri. Jika anda membaca tulisan di blog yang ‘mentah’ itu berarti nafsu si penulis hanya menerbitkan (posting) dan bukan mempersembahkan buah pikiran nya yang terbaik
  10. Membuat sebuah judul tulisan adalah sebuah seni tersendiri. Teruslah berlatih
  11. Konsisten lah dalam menulis, anda akan menemukan diri anda sebagai penulis saat anda konsisten
  12. Jangan pernah berpikir untuk punya ide anda sendiri. lakukan ATM terus menerus amati tiru dan modifikasi. Penyakit seorang penulis adalah memaksa dirinya keluarkan hal yang asli produk dari dirinya. akibatnya ia malah tidak pernah menulis.
  13. Bagaimana menjadi sosok yang berbeda di internet? cari keunikan anda, pelajari sebuah hal yang akan jadi brand anda, jika sudah punya brand lanjutkan dengan mengajarkan orang lain.

Dari point-point yang dipaparkan , saya lebih tertarik dengan point pertama. Menulislah dengan hati. Menulis dengan hati akan menghasilkan banyak karya. Karya yang menegangkan, menakutkan, menyedihkan, yang semuanya melibatkan perasaan. Sebuah karya yang mampu membuat pembaca penasaran , sebuah karya yang mampu mengaduk perasaan pembaca sehingga pembaca akan tersentuh, menangis, sedih, gembira dan bahkan terpukau dengan sebuah karya. Begitulah mungkin yang saya tangkap dari paparan yang dikemukan Bapak Agus Sampurno melalui pelatihan belajar menulis. Mungkin masih banyak yang dipaparkan , diantaranya bagaimana membuat judul yang menarik. Kalau Anda tertarik dan ingin belajar menulis bersama Om Jay, silakan bergabung dengan grup wa belajar menulis bersama Om Jay.

Tinggalkan Balasan