Jangan Sampai Sandal Jepit Lebih Mendunia daripada Anda.
Cint Ato
#CatatanGuruBloggerMadrasah
Ketika saya mengikuti pertemuan penulis pada komunitas Belajar Menulis Nasional di Gedung Guru Indonesia/PGRI pada tanggal 26 Desember 2022. Di bawah komando pak Dr. Wijaya Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Om Jay. Ada salah satu narasumber yang sudah tidak asing lagi bagi saya. Beliau bernama bapak Dedi Dwitagama. Seorang guru Blogger Indonesia dan kebetulan materi yang disampaikan seputar dunia blog.
Saya sudah kenal beliau sejak tahun 2016, ketika saya mengikuti pelatihan menulis di Wisma Universitas Negeri Jakarta. Badannya tidak terlalu tinggi dan tidak juga pendek, potongan rambut tipis dan rada brewokan. Pokoknya ganteng abis deh.
Ketika beliau datang saya sempat memanggilnya, beliau langsung membalikkan badannya dan langsung nyamperin saya, lalu menyodorkan tangannya untuk bersalaman.
Beliau kenal saya, karena saya aktif di medsos dan berteman dengan beliau. Setiap beliau nge-share apa saja, saya pasti mengapresiasinya baik dengan kilk jempol atau tulisan.
Makanya, ketika saya panggil namanya beliau langsung nyamperin. Hebat ya, saya. Tertawa dikit ah, hahaha….ha.
Sang guru saya panggil malah beliau yang nyamperin saya. Seharusnya saya muridnya yang nyamperin. Waduh, berarti saya murid songong dong kalau kata orang Betawi. Bukan murid songong, tetapi saya sedang di kursi roda.
Saya bangga dengan beliau, langsung respek dan tidak sungkan menemui saya yang dalam kondisi keterbatasan.
Saya sudah mengetahui bahwa beliau akan menjadi narasumber pada pertemuan itu. Saya sempat mengikutinya, tetapi tidak sampai rampung, karena tubuh saya mulai tidak bersahabat dan juga mempersiapkan diri untuk mengikuti tes CAT-IPMB yang diselenggarakan oleh kementerian Agama.
Tapi ada perkataan beliau yang saya tangkap pada awal-awal beliau memberikan materi. Kurang lebihnya seperti ini.
“Coba mana yang lebih terkenal Anda atau sendal jepit? Coba Anda ketik di google nama atau brand Anda, adakah nama Anda dengan segudang karya? Coba sekali lagi ketik sandal jepit! Lalu perhatikan, jika sandal jepit ada dengan bermacam model, sementara Anda tidak, berarti sandal jepit lebih hebat daripada Anda.”
Sekarang zaman serba digital, sebagai seorang guru harus eksis dengan segudang karya lalu share ke publik melalui internet.
Sekarang saya tidak perlu menampilkan curiculum vite saya di acara ini.
Anda cukup cari di internet nama saya, maka akan Anda dapatkan apa yang Anda cari. Jelas beliau.
Mereka yang tidak eksis pada era digital ini, maka, akan tertinggal dengan berbagai informasi. Bahkan, mereka akan ditinggalkan oleh orang lain.
Ingat! Jangan sampai sandal jepit lebih mendunia daripada diri Anda. Maka itu, sudah saatnya Anda menunjukkan eksistensi diri pada era digitalisasi ini. Manfaatkan teknologi yang ada dan pelajari, agar tidak tertinggal dengan yang lainnya.
Cakung, 16 Januari 2023