Bergerak Tak Harus Berlabel Penggerak

Terbaru38 Dilihat

Bergerak Tak Harus Berlabel Penggerak (KMAC-1)

Cing Ato

KMAC-1

#KarenaMenulisAkuCeria

Setiap pergantian kepemimpinan, pasti ada saja istilah baru dimumculkan. Hal ini sudah terbiasa dan sudah menjadi hukum alam. Setidaknya agar terlihat ada yang dikerjakan. Walau terkadang jeroannya sama, hanya pembungkusnya saja yang berbeda. Hal itu sudah lumrah, dan sudah menjadi rahasia umum.

Nadim Makarim memunculkan gagasan guru penggerak sebagai pilot projects untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Walau keberadaan mereka dan aktifas mereka masih dipertanyakan tingkat keberhasilannya mendongkrak kualitas pendidikan di tanah air ini. Namun, setidaknya kita harus mengapresiasi usaha Nadim Makarim.

Untuk memperoleh predikat guru penggerak banyak persyaratan dan bahkan harus mengikuti pelatihan, tes dan sejuta kegiatan.

Namun, yang menjadi permasalahan setelah berlabel guru penggerak, bisakah menggerakkan. Semua kembali kepada guru yang berlabel guru penggerak. Ada saja komentar miring yang ditujukan kepada guru yang berlabel guru penggerak. Ada yang mengatakan tidak ada bedanya guru penggerak dengan guru yang lain. Tidak ada yang dilakukan oleh guru penggerak di sekolah masing-masing.

Penulis sendiri tidak terlalu jauh mengetahui sepak terjang guru penggerak, apalagi penulis dalam serba keterbatasan, boro-boro menjadi guru penggerak, bergerak saja susah. Kalau sehat pasti penulis cari informasi dan bahkan mengikuti program guru penggerak. Penulis itu senang sekali sesuatu yang baru dan apalagi yang sedang tranding.

Dahulu saja ada istilah literasi penulis berusaha tahu dan masuk ke dalamnya. Alhamdulillah, bukan saja penulis bisa menulis, bahkan lebih dari itu.

Ya, sudahlah penulis tidak perlu mengejar dan berlabel sebagai guru penggerak, karena sedang keterbatasan. Tetapi, walau tidak berlabel guru penggerak dan juga masih keterbatasan gerak. Penulis berusaha untuk menggerakkan para siswa dari apa yang penulis miliki.

Kini disisa waktu yang ada penulis berusaha untuk menggerakkan– tanpa berlabel guru penggerak –para siswa untuk menjadi seorang penulis. Penulis tidak perlu menunggu jabatan apalagi bayaran. Tujuan semata untuk menciptakan para siswa bergerak menjadi literat-literat muda yang siap menggantikan yang purna.

Alhamdulillah, apa yang penulis lakukan berbuah hasil, para siswa mampu menorehkan tinta emasnya lalu diikat menjadi sebuah buku yang berjudul, “Secarik Kenangan Mualaf Literasi”

Demikian bergerak tak harus berlabel penggerak. Bergerak saja nanti label itu dengan sendirinya menghampiri.

Cakung, 11 Februari 2023

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar