Guru Lontong Basi (31)
KMAC- ke 31
Cing Ato
#AndaLabelGuruyangMana?
#KarenaMenulisAkuCeria
Penulis pernah mendengar kalimat judul yang penulis tulis ini dari pak Namin AB Solihin seorang motivator pendidikan dan sekaligus guru/narasumber penulis dalam setiap event pelatihan, baik pelatihan menulis dan public speaking.
Penulis mencoba mencari informasinya dari internet dengan mengetik guru lontong basi. Sebelum penulis membaca tulisan atau melihat you tube beliau penulis awalnya berasumsi bahwa guru lontong basi adalah guru yang mempunyai semangat tinggi ketika mengikuti pelatihan dan setelah pelatihan pada bulan-bulan pertama ia aplikasikan pada setiap mengajar. Namun, seiring bergantinya waktu dan berubahnya musim, seiring itu pula semangatnya mengendur, melemah, dan bahkan hilang.
Sementara menurut beliau guru lontong basi adalah sebuah analogi bagi guru yang mengajar siswa di zaman digital tapi, masih mengajar dengan cara-cara konvensional atau jadul. Sehingga cara mengajarnya dianggap menjadi basi.
Lebih jauh beliau menjelaskan guru lontong basi juga merupakan guru yang malas upgrade kualitas diri menjadi lebih baik.
Ciri-ciri Guru Lontong Basi
Beliau menjelaskan ada 20 ciri-ciri guru yang dikatagorikan sebagai guru lontong basi, yaitu:
1. Guru yang mengajar masih jadul. Guru yang mengajar hanya sambil duduk saja atau fokus ke papan tulis kelas. Atau juga menjelaskan sambil menulis di papan tulis dan membekangi para siswa.
2. Guru yang suka ngajar teriak-teriak sambil gebrak meja agar siswa memperhatikannya.
3. Guru yang suka memberi hukuman dengan cara mengancam dan menggunakan kekerasan.
4. Guru yang selalu mengusir keluar jika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah.
5. Guru yang masih santai sarapan dan bergosip ria padahal bel masuk sudah berbunyi. Bahkan ghibahnya dilanjutkan di waktu istirahat.
6. Guru yang tidak kreatif dan produktif. Yang terpenting mengajar lalu dapat honor.
7. Guru yang malas menulis agenda belajar. Ketika mau mengajar selalu bertanya kepada para siswa tentang materi yang akan dibahas.
8. Guru yang masuk ke kelas langsung meminta para siswa membuka buku. Tidak ada penjelasan tujuan pembelajaran, tidak ada pree test, tidak ada motivasi, dan lainnya.
9. Guru yang selalu meminta siswa untuk duduk siap dan tegak saat belajar.
10. Guru berpakaian tidak rapih, berpakaian apa adanya dan sedikit bau badan. Tidak perduli akan kenyamanan para siswa dan teman sepekerjaan.
11. Guru yang senantiasa memerintahkan siswa mengerjakan LKS, terus gurunya pergi meninggalkan kelas dengan alasan yang tidak jelas.
12. Guru yang tertidur di saat siswa mengerjakan tugas. Yang terpenting masuk kelas dan ngasih tugas.
13. Guru yang miskin kreativitas. Jika memberikan cerita dan ice breaking itu-itu saja.
14.Guru yang menjadikan pembenaran untuk membela diri dengan alasan yang tidak jelas.
15. Guru yang merasa dirinya sudah cukup. Ia tidak mau meng-upgrade diri, karena merasa diri sudah hebat.
16. Guru yang sering datang terlambat dan meninggalkan sekolah sebelum waktunya pulang dengan berbagai alasan yang dibuat-buat.
17. Guru yang diminta belajar lagi. Tapi, menolak dengan alasan sudah tua. Guru ini malas untuk meng-upgrade diri.
18. Guru yang sudah gaptek tidak mau belajar. Padahal eranya sudah era digital dan muridnya sudah generasi-Z dan Generasi Alpha
19. Guru yang mengajar hanya sekedar mencari makan. Menjadi Guru bukan passion utamanya, menjadi guru hanya sebuah alternatif solusi.
20. Guru pengeluh dan tukang ghibah. Guru ini kerjanya selalu mengeluh tentang masalah gaji dan siswa, serta suka gibahin pimpinan dan teman sepekerjaan.
Demikian guru lontong basi guru yang tidak meng-update dan meng-upgrade diri menjadi guru yang baik, serta tidak mempunyai didikasi yang baik dalam proses kegiatan pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
Cakung, 13 Maret 2023.