Hari Anak Nasional (KMAB-17)

Terbaru15 Dilihat

Hari Anak Nasional

Cing Ato
#Catatanhariansangguru

Sabtu, 23 Juli 2022, pemerintah menetapkan setiap tanggal 23 Juli sebagai hari jadi Anak Nasional dengan tema Lindungi Anak Majulah Indonesia.

Anak merupakan aset berharga bagi sebuah keluarga dan bangsa. Maka itu, wajib bagi keluarga untuk melindungi dari hal-hal yang merusak diri anak. Jika anak rusak, maka rusak pula tatanan keluarga. Jika sebuah keluarga rusak, maka rusak pula sebuah negara. Karena negara adalah kumpulan dari keluarga-keluarga.

Kunci kemajuan negara terletak dari pendidikan sebuah keluarga. Maka, peranan keluarga sangat urgen dalam mendidik generasi yang akan datang sebagai estafet keberlangsungan hidup.

Jauh sebelum itu Islam sudah mengajarkan kepada pemeluknya, khususnya bagi orang tua agar senantiasa menjaga dan merawat anak dengan sebaik-baiknya. Anak ingin jadi apa ke depannya tidak lepas dari peran orang tua. Maka itu, Rasulullah mengingatkan dalam sebuah haditsnya.

Dari Abi Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari Muslim)

Artinya bahwa keberhasilan masa depan anak ditentukan oleh peran orang tua di dalam mengasuh, merawat, dan mendidik hingga anak tumbuh dewasa baik pisik maupun pikiran.

Kini dunia terus berubah, dari zaman kuda makan rumput hingga kuda makan besi. Namun, sayang perubahan tidak diimbangi dengan pendidikan yang mumpuni dan maksimal dari sebuah keluarga. Kemajuan teknologi bukan hanya membantu manusia dalam kehidupannya, juga menjadi bumerang bagi generasi berikutnya.

Ketidak siapan pendidikan rumah tangga dalam pembinaan Akhlakul Karimah dan lembaga pendidikan yang orientasinya hanya mengejar keberhasilan angka-angka dalam ijazah dan kurang memperhatikan pendidikan karakter. Hal ini yang menyebabkan merosotnya nilai-nilai moral agama, bangsa, dan negara.

Hampir seluruh sektor kehidupan jauh dari kesan moral yang baik. Mereka yang teriak lantang-lantang Pancasila harga mati, justru mereka yang merusak dan mengoyak-ngoyak nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Mereka yang teriak gayang korupsi, justru mereka berlomba-lomba untuk korupsi. Aparat penegak hukum yang seharusnya menebarkan keadilan sosial, justru jauh panggang dari api. Anggota legislatif (DPR dan DPRD) yang seharusnya mewakili rakyat, kini lebih memilih mewakili partainya. Ya, ironis sekali memang. Itulah yang terjadi di negara ini.

Ketika mereka yang tak bermoral menguasai negara. Maka bagi mereka yang ingin meluruskan dibungkam dan ditindas dengan berbagai macam cara. Ketika ini terjadi hancurlah sebuah negara. Yang kuat semakin merajalela dan yang lemah semakin tertindas dan terpinggirkan.

Untuk melindungi negara dari kehancuran, maka dibutuhkan usaha untuk menciptakan dan menyiapkan generasi muda yang jenius, tangguh, dan agamis. Tentunya dimulai dari kelompok yang terkecil terlebih dahulu, yaitu keluarga.

Selamat Hari Anak Nasional. Lindungi Anak Majulah Indonesia.

Cakung, 23 Juli 2022.

Tinggalkan Balasan

3 komentar