Kurikulum Merdeka: Workshop Kurikulum Merdeka MTs N 5 Jakarta dari Kita untuk Kita

Terbaru, YPTD86 Dilihat

 

Kurikulum Merdeka: Workshop Kurikulum Merdeka MTs N 5 Jakarta dari Kita untuk Kita

Rabu, 12 Juli 2023 MTsN 5 Jakarta mengadakan workshop Kurikulum Merdeka. Bertempat di aula gedung MTs N 5 Jakarta.

Di hadiri oleh seluruh guru yang mengajar di kelas 7 dan 8. Kebetulan penerapan kurikulum merdeka baru di kelas 7 dan 8, sementara kelas 9 masih menggunakan kurikulum 2013.

Workshop di buka oleh kepala madrasah MTs N 5 Jakarta bapak Drs. H. Abdul Munif. Dalam kesempatan itu beliau menekankan pada intinya kurikulum merdeka itu ada 3 aspek yang perlu diperhatikan. Pertama, materi yang disampaikan guru adalah materi esensialnya saja. Kedua, perangkat pembelajaran menerapkan berbagai macam strategi pembelajaran. Ketiga, pleksibel, artinya semua diserahkan kepada guru untuk mengolahnya.

Dalam kesempatan itu materi workshop di sampaikan oleh para narasumber dari guru MTs N 5 Jakarta sendiri. Sri Mulyaningsih, S.Ag materi Implementasi Kurikulum Merdeka, Drs.Siti Hajar materi Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, dan Alur Tujuan Pembelajaran, sementara Nani Silfana, S.Pd. materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Maka itu, penulis memberikan judul Workshop Kurikulum Merdeka MTs N 5 Jakarta dari Kita untuk Kita.

Workshop dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 12 dan 21 Juli 2023. Setidaknya dari kegiatan ini diharapkan guru-guru yang mengajar di kelas 7 dan 8 dapat memahami kurikulum merdeka dan dapat menerapkan dalam kegiatan pembelajaran.

Biasanya para guru masih gagap terhadap sesuatu yang baru. Istilah mereka berjalan masih meraba-raba ketika pelaksanaan kurikulum itu diterapkan. Dalam kurikulum baru, pasti mempunyai katariktik tersendiri untuk membedakan dari kurikulum sebelumnya. Terutama pada istilah -istilah baru dan istilah -istilah asing. Kalau dilihat sepintas tak ada bedanya, hanya titik tekannya saja yang berbeda.

Perubahan kurikulum suatu yang pasti, tidak boleh tidak guru harus mengikuti perubahan itu. Jangan sampai seperti istilah iklan tempo dahulu”Apapun makanannya, minumnya tetap teh Sosro” kalau kita kaitkan dengan perubahan kurikulum”Apapun kurikulumnya, mengajarnya tetap itu-itu saja.”

Setidaknya sebagai guru terus mengikuti perkembangan yang terjadi dan terus banyak mencari informasi baik lewat internet maupun buku-buku. Guru harus terus belajar dan jangan berhenti untuk belajar.

Guru merupakan tenaga profesi seperti seorang dokter. Ketika dokter salah mendiagnosis, maka akan berakibat patal pada pasien. Begitu juga dengan guru, bahkan lebih parah dari dokter. Kalau dokter hanya satu pasien, sementara guru ratusan, bahkan ribuan murid.

Maka itu, sebelum menerapkan kurikulum merdeka yang baru ini, terlebih dahulu guru harus mempelajari dan memahaminya, kalau tidak bisa dikatagorikan sebagai perbuatan mal praktik.

Begitu juga untuk madrasah/sekolah harus lebih serius untuk meningkatkan sumberdaya manusia dalam hal ini guru. Carilah atau datangkanlah para narasumber yang kompeten/ahli dalam bidangnya.

Cakung, 13 Juli 2023

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan