Terapi Sambil Menulis
Pagi-pagi terapi sambil menulis atau sebaliknya. Kaki sebelah kanan belum lurus karena waktu belum bisa bergerak selalu diganjal bantal hingga dengkul agak ke atas dan urat pun ikut mengeras.
Sejak Corona belum ke klinik terapi lagi, hanya usaha di rumah dengan istri. Putar otak, bagaimana caranya untuk meluruskan kaki. Kebetulan ada satu kardus air mineral, saya perintahkan istri untuk menaruh di atas dengkul. Cukup satu jam baru diangkat.
Sambil nunggu manfaatkan waktu untuk menulis bahan buku ke 8 “Kado Spesial untuk Sang Bintang” buku ini saya akan hadiahkan untuk putra dan putriku yang sedang menuntut ilmu di pondok. Serta untuk para pelajar lainnya.
Dalam bab terakhir akan saya isi dengan kisah inspiratif para sang bintang khusus murid-murid saya di MTsN 5 Jakarta yang sukses menembus pendidikan tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri ( Jepang, Turki, Mesir, dan lainnya).
Waktu itu sangat berharga sekali, pandai-pandailah memanfaatkan waktu. Jangan sampai waktu lewat begitu saja tanpa makna.
Alhamdulillah, sejak jari bisa menyentuh smartphone, menulis di aplikasi “catatan” banyak tulisan tersimpan di aplikasi tersebut, lalu saya share ke Facebook dan blog. Setelah jari mulai kuat menekan laptop baru tulisan yang berserakan saya copy ke laptop. Jadi deh buku (2020-2021) sudah menghasilkan 6 buah buku solo dan 3 buku antologi. Sekarang sedang menulis buku ke-7 dikala sakit.
Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi (Om Jay)
Salam literasi