Bijak dalam Bermedia Sosial

Terbaru291 Dilihat

Bijak dalam Bermedia Sosial

Kita tahu bahwa media sosial saat ini telah menguasai kita. Sebagian besar kita sangat tergantung dengan media sosial. Berbagai aplikasi yang terbaru dan itu termasuk dalam media sosial bermunculan dan tentu kita sebagai guru atau profesi apapun harus bijak dalam menyikapi makin maraknya medsos ini. Aplikasi satu kita kuasai akan datang aplikasi lain yang muncul. Untuk itu kita harus  bijak dalm menyikapinya.

Media sosial merupakan media yang digunakan masyarakat untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain baik perseorangan atau publik. Jaman dulu kita tak mengenal media sosial. Adanya hanya TV dan radio serta Hp SMS. Muncul lagi yang sempat mendunia BBM atau Blac Bery . semua demam BBM, seiring waktu Black bery kalah pamor oleh Android. BBM tahun 2017 masih digunakan dari android, makin kesini makin redup dan hilang. Munculah Wath Shap atau WA, saat ini WA yang merajai di jagat permedsosan

Wa ini sebenarnya adalah produk dari Face book, hanya saja lebih sederhana, dan sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen. Bisa untuk tilfun, bisa chat, bisa kirim voice note, bisa kirim foto, dan video. Kemudian muncul medsos pesaingnya seperti  Telegram, Twetter dan Instagram dan lain-lain  dengan kelebihan dan kekurangannya.

Dengan maraknya media sosial yang mendunia tersebut selayaknyalah kita harus bijak dalam penggunaanya. Apa yang di maksud bijak di sini? Bijak bisa jadi dua arti yaitu :

  1. Selalu menggunakan akal budinya; pandai; mahir

contoh: ‘bukan beta bijak berperi

engkau memang bijak’

  1. Pandai bercakap-cakap; petah lidah

Menurut Pak Haji. M.Nur bijak itu sama saja dengan adil ( maknanya menempatkan sesuatu pada tempatnya). Nah orang bijak artinya orang yang pandai menempatkan sesuatu sesuai dengan peruntukannya.  itu bagian dari bijak

Demikian pula dengan bermedsos, jika kita ingin disebut bijak maka tempatkan medsos itu sesuai fungsinya. Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Berikut  beberapa Medsos yang kita kenal

Dari semua medsos, medsos apa yang paling sering kita gunakan? Wa, FB, Ig, blog, internet, youtube.

Apa sebenarnya manfaat Media sosial bagi kita ?

Media sosial bermanfaat untuk :

  1. Menjalin silaturahmi,
  2. Menambah relasi,
  3. Bisnis,
  4. Sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka

Dengan silaturahmi kita bisa dapat lainnya; dapat info, dapat ilmu atau bahkan peluang bisnis.

Medsos itu bagaikan pisau dia itu netral bisa untuk hal baik bisa juga untuk kejahatan/tergantung penggunanya. Medsospun demikian, kalau kita manfaatkan untuk hal positif maka beribu kebaikan kita raih. misalnya kita rajin posting makanan olahan kita, baik di status Wa, Fb, IG dan lainnya. Ada teman order, awalnya 1 tambah 2 dan terus makin banyak. jadi kita pengusaha kuliner. atau posting berbagai pakaian kebutuhan. Harga murah modelnya  bagus, pasti akan bawa keuntungan materi.

Ada teman order, awalnya 1 tambah 2 dan terus makin banyak. jadi deh kita pengusaha kuliner. atau posting berbagai pakaian kebutuhan. Harga murah modelnya  bagus, pasti akan membawa keuntungan materi. Itu jika kita gunakan  untuk hal positif

Dari berbagai grup sangat bijak dapat  digunakan untuk belajar, dapat ilmu, dapat relasi baru dan dapat skill yang langka. Bisa menulis dan menerbitkan buku. Mahir menulis, dan merubah diri dari tadinya banyak bergosip menjadi banyak duduk depan laptop untuk menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.

Selain dampak positif, dampak buruknya juga ada namun itu bisa kita minimalisir misalnya dengan memposisikan diri sebagai pengguna medsos yang cerdas. jika ada yang posting bikin kita tak selera makan misal posting kecelakaan sampai usus dan otak berceceran. Sebaiknya kita hapus saja.Atau kita sampaikan maaf dan mengingatkan untuk hal iu tidak di share di grup.

Bijak terntu saja bukan ukuran pribadi namun umum. Kalau kita bilangnya bijak itu ukurannya sederhana.  Jika tidak mau dicubit jangan nyubit. jika tak mau disakiti jangan menyakiti.

Sekali lagi Bijak dalam bermedsos akan menimbulkan semangat dan Manfaat. Mari kita bijak karena bijak adalah pilihan sedangkan tua adalah kepastian. Orang yang lebih tua dari kita bisa jadi kurang bijak dan yang lebih muda  malah lebih bijak. Saat ini aplikasi satu kita kuasai akan datang aplikasi baru yang muncul. Hari ini kita sudah jago dalam satu skill tertentu, besok hari akan ada hal yang baru. Artinya  sesungguhnya yang kita butuhkan bukan kemampuan teknisnya  tapi yang kita butuhkan kesabaran untuk terus mau beajar hal baru. Skill merupakan pembelajar seumur hidup itulah yang akan membuat kita relevan kapanpun dan dimanpun. Untuk itu kita harus  bijak dalm menyikapinya suatu hal yang baru dalam bermedia sosial dan mengahadapi era digital ini. Dalam etika berliterasi etikanya hampir sama. Jika kita diperlakukan demikian tidak suka , maka jangan perlakukan orang lain dengan cara tersebut.

Untuk menangani pengguna media sosial yang memanfaatkan postingan baik dari akun orang lain?di posting ulang tanpa meminta izin  pemilik postingan pertama, dengan tujuan mencari simpati masyarakat digital. Seperti meminta sumbangan atas nama anak yatim-piatu. Baiknya jangan ditanggapi karena belum tentu Valid dan jelas kebenarannya. Kalau mau menyumbang sebaiknya kita kunjungi rumah si yatim dan langsung sedekah. Hati-hati dan sekali lagi kta harus bijak dalam bermedia sosial. Memang sekali lagi bijak itu berat. termasuk kita ikut di berbagai WA grup. Bila ada yang posting dari postingan orang lain dan tidak minta ijin yang posting saya kira itu tidak baik. kecuali postingan itu tak diketahui sumbernya karena sudah berantai.

Demikianlah  yang dapat saya sampaikan mari kita  bijak dalam bermedsos. Terimkasih semoga bermanfaat dan kita semakin berhati-hati dalam bermedia. Salam sehat salam literasi dan tetap semangat.

 

KMABDay18

Sumarjiyati

Gunungkidul, 27 Juli 2022

Tinggalkan Balasan