KMAA#25 DI BALIK KATA”JANGAN”

Kolom

KMAA#25

DI BALIK KATA ” JANGAN”
Oleh: Supardi HR

Saat saya melintas di sebuah perempatan jalan ada tulisan,” Jangan Tengok Kiri”. Artinya kita dilarang atau tidak boleh tengok kiri. Tapi, apa yang terjadi, semua yang lewat malah menoleh ke kiri.Termasuk saya pun juga ikut-ikutan noleh ke kiri. Yang saya lihat tidak ada yang aneh,tidak ada yang menakutkan. Hanya ada sebuah warung yang menjual Thai tea. Pertanyaannya, kenapa tidak boleh tengok kiri?

Untuk menarik perhatian orang yang melintas dari arah kanan , ada seseorang memasang sebuah papan bertuliskan “Jangan Tengok Kiri!”. Kenapa? Karena kebanyakan orang Indonesia, menurutnya suka melakukan hal yang dilarang. Maka siapa pun yang membacanya pasti bakal menengok ke kiri, ke arah warungnya.

Ternyata maksud tulisan tersebut sebenarnya sebuah iklan atau promosi. Agar dagangannya, tokonya , jualannya ramai dikunjungi oleh pembeli.

Kenapa pedagang tersebut memasang tulisan seperti itu? Karena umumnya orang Indonesia justru melakukan hal- hal yang dilarang.
Misalnya, masih ingat tidak kata-kata orang tua ke anaknya ketika marah. “Di luar lagi hujan,jangan main hujan-hujanan!” Apa yang terjadi , anak-anak malah main hujan-hujanan di halaman .
Contoh lainnya, seorang guru berkata,” jangan ramai!”. Apa yang terjadi? Anak-anak malah ramai, bahkan suaranya tambah kencang.

Maka ketika orang memasang tulisan “Jangan Tengok Kiri”. Banyak orang yang lewat malah tengok kiri. Artinya pemilik toko penjual minuman Thai tea tersebut berhasil mempengaruhi orang yang lewàt.

Tapi jangan sekali-kali bilang ke istri “Jangan Masak! ” Takutnya istri malah tidak masak beneran.Bapak-bapak yang rugi. Iya khan?

Bekasi, 13 September 2021

Tinggalkan Balasan