Dalam kegiatan Anda sehari-hari, pernahkah Anda menerima krtitik dari orang terdekat Anda atasan Anda atau rekan kerja Anda? Bagaimana Anda menyikapi kritik terzebut? Reaktif atau Anda menerima dengan baik?
Abraham Lincoln salah seorang Presiden Amerika Serikat saat masih memimpin pasukan saat perang saudara pernah mendapat kritikan sebagai orang bodoh. Dengan bijak , Lincoln menerima kritikan tersebut dan melakukan introspeksi, jangan-jangan yang dikatakan Sekretaris Kabinetnya itu benar. Tanggapan yang bijak ini dianggap langka. Karena. manusia cenderung bersikap reaktif-ofensif terhadap sebuah kritikan. Manusia lebih senang dipuji daripada menerima kritik. Coba bayangkan sejenak jika hal yang sama menimpa Anda, bagaimana tanggapan Anda?
Kritik dapat bersifat objektif maupun subjektif, membangun atau menjatuhkan, Anda yang berada di sisi penerima kritik perlu menyikapinya secara positif.. seseorang harus memandang kritik dan dirinya sendiri secara jujur. Kritikan bisa saja mengandung kebenaran, alangkah baiknya bila Anda mengambil bagian yang positif untuk mengoreksi diri. Jangan merasa kecil hati saat kritikan ditujukan pada Anda, walaupun terkadang ada kritik-kritik yang disampaikan dengan keras dan pedas. Bila kritik itu benar, Anda harus menerimanya dengan lapang hati.
Anda harus menerima kritik dengan hati dan pikiran terbuka. Siapapun Anda harus berani menerima kritik. . Anda harus siap dipuji dan dikoresi. Sikap siap menerima kritik dari pihak lain membutuhkan kerendahan hati dan pikiran yang terbuka.
Mulai saat ini, dengarkan kritikan dengan kepala dingin, dan nilailah secara jujur. Jika ada kebenaran di dalamnya, jangan malu untuk mengakuinya dan segera introspeksi.
Baik buruknya sebuah kritik tidak boleh mempengaruhi tanggapan Anda terhadap kritik tersebut. Miliki tanggapan positif dengan cara mendengarkan dan mencermati sebuah kritik dengan kepala dingin.
Pujian akan membuat Anda merasa baik, namun koreksi akan membuat Anda lebih baik lagi