Yuk Vaksinasi Guna Menghambat Penularan Covid-19

Kesehatan70 Dilihat

Mulai 13 Januari 2021 vaksinasi sudah dimulai. Guna memberikan kepercayaan pada masyarakat, tidak tanggung-tanggung Presiden RI Joko Widodo telah menjadi figur pertama yang mendapatkan suntikan vaksin. Karena vaksinasi diberikan kepada Presiden, orang nomor satu di Indonesia tentunya sudah pasti aman dan halal.
Setelah Presiden mendapatkan vaksinasi berikutnya adalah para Menteri pada jajaran Kabinet Indonesia Maju. Hanya karena masalah usia, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin tidak menerima vaksinasi, karena vaksin buatan Sinovac ini hanya ditujukan pada manusia berusia 18-59 tahun.
Selain pejabat negara, juga diundang para selebritas nasional guna menerima vaksinasi perdana, seperti Raffi Achmad, Najwa Shihab dan dr. Tirta. Yang hadir di istana hanya Raffi Achmad yang akhirnya menimbulkan kontroversi karena menghadiri pesta tanpa menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan Najwa tidak hadir, sementara dr. Tirta lebih memilih menerima vaksinasi di Puskesmas Sleman guna memberi contoh kepada masyarakat bahwa Puskesmas sudah mampu memberikan layanan dengan baik.
Program vaksinasi adalah program kemanusiaan agar Covid-19 berhenti penularannya. Karena sekarang penularan Covid-19 sudah sangat dekat dengan lingkaran kehidupan kita. Kalau awal ditengarainya Covid-19 yang terpapar orang-orang yang tidak kita kenal, kini yang terpapar bisa keluarga dekat, teman kantor atau teman komunitas kita.
Tujuan vaksinasi ini baik, namun banyak bertebaran issue atau hoaks yang seakan-akan ingin menganulir program Pemerintah ini. Jadi, marilah kita bersama berupaya membantah issue atau hoaks mengenai manfaat vaksinasi. Baik karena masalah keamanan hingga issue implantasi chip yang dapat dikendalikan dari jauh.
Karena dengan bebas Covid-19 akan diikuti dengan bangkitnya pertumbuhan ekonomi, yang akan mempekerjakan kembali mereka yang saat ini terpaksa dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja karena lesunya perekonomian.
Kita semua harus mendukung vaksinasi, kecuali warga yang termasuk pengecualian yang tidak boleh di vaksin, misalnya disebabkan usia dan penyakit tertentu. Karena harus menyesuaikan dengan jenis vaksinnya.
Hilangkan keraguan menerima vaksin, karena efek samping vaksin Sinovac diperkirakan 0,1%, sedang mRNA meski efikasinya tinggi juga efek sampingnya memiliki prosentase lebih tinggi.
Berita negatif kematian belum ada yang diakibatkan vaksin Sinovac. Semua yang telah di vaksin rata-rata sehat asal pada rentang usia 18- 59 tahun. Sedangkan vaksin mRNA,Vektor atau Protein Subunit usia 100 tahun juga boleh menerimanya, termasuk hampir semua comorbidities yang dilarang pada vaksin Sinovac.
Mari kita sukseskan program vaksinasi.

Tinggalkan Balasan