Memahami “Long Covid”

Kesehatan16 Dilihat

Yakinkah Anda setelah terpapar Covid-19, setelah melewati perawatan bagi yang tergolong berat atau yang hanya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari  bagi yang tergolong ringan, dan telah melakukan dua kali test swab PCR dengan hasil negative, dan dinyatakan sembuh, benar-benar sembuh?

Meski belum ada penelitian dari akademisi, laporan resmi dari Kemenkes maupun Satgas Covid di Indonesia, ternyata informasi dari Amerika Serikat dan India telah banyak membahas yang disebut “long covid” atau sindroma paska covid.

Apa itu “long covid” ?

Menurut beberapa situs yang sempat dipelajari, “long covid” adalah gejala yang menetap pada pasien Covid yang telah dinyatakan sembuh, namun masih merasakan gejala Covid hingga berbulan-bulan lamanya.

Gejala yang dirasakan cukup bervariasi seperti kelelahan, sesak nafas, nyeri pada persendian, nyeri pada dada, nyeri pada otot, nyeri pada kepala, nyeri pada tenggorokan, vertigo, diare, pilek, batuk, nafsu makan menurun, hilang pengecapan atau penciuman, produksi dahak berlebihan, dan sulit konsentrasi.  Dan gejala ini muncul pada sore hingga malam hari tapi ada pula yang muncul sepanjang waktu. Rata-rata penderita mengalami kualitas hidup menurun.

Apa yang menjadi penyebab “long covid”?

Hingga sekarang penyebabnya masih diteliti. Ada yang menduga akibat kerusakan organ oleh serangan virus dan peradangan, ada pula yang menduga sisa peradangan yang terus terjadi meski virus sudah lenyap.

Apakah setiap orang yang terpapar Covid akan menderita  “long covid”?

Semua orang yang pernah terpapar covid, baik berat maupun ringan memiliki peluang yang sama untuk mengalami “long covid”. Khususnya akan dialami oleh mereka yang berusia diatas 55 tahun, wanita, yang pernah  terkena covid berat, dan penderita dengan penyakit tergolong comorbid lebih dari satu.

Apakah diperlukan pengobatan dan tindakan khusus? Saat ini belum ada satu pihakpun yang berani menjawab dengan pasti.  Pakar kesehatan hanya berani memberikan saran agar mantan penderita covid cukup beristirahat, jangan banyak beraktivitas, tentukan skala prioritas untuk aktivitas yang dilakukan dan lakukan kontrol rutin ke dokter.

Hingga sekarang dampak jangka panjang covid masih belum diketahui secara pasti dan belum ada yang berani menentukan cara pengobatannya. Ahli kesehatan hanya berani mengajukan saran agar selalu berupaya melakukan pencegahan, dengan cara melakukan gaya hidup sehat dan selalu mengkonsumsi makanan sehat.

Tinggalkan Balasan