12. Bisnis Online

 

Sekarang kita hidup pada era digital. Berbisnis kuliner juga bisa dilakukan secara digital. Meski dapur sudah tutup namun kita masih dapat memasarkan menu selama 24 jam, bahkan 7 x 24:jam karena bisnis online (daring)  tidak mengenal hari libur bila kita memiliki toko daring.  Bisa milik pribadi maupun bergabung di loka pasar (market place), seperti Tokopedia, Shopee atau Bukalapak dan sejenisnya.

Berbisnis secara daring bisa kita yang memasak dan memasarkannya, atau sekadar menjadi pemasar saja secara dropship. Jadi pemasar mencari pemesan, lalu pengiriman dilakukan langsung oleh yang memasak.

Pengiriman dapat dilakukan secara instant, biasanya kuliner sudah siap santap. Atau dikirim secara beku (frozen) dengan sistem same day service. Biasanya pemesan harus nenghangatkan dulu dengan memasukkan ke microwave atau oven atau menggoreng ulang sebentar.

Bisnis daring juga bisa dilakukan oleh pemilik rumah makan, guna meningkatkan omzet penjualan. Pelanggan biasanya memesan melalui jaringan pemesanan makanan seperti GoFood, GrabFood dan sejenisnya atau diantar langsung oleh kurir pemilik rumah makan. Rumah makan dengan kurir sendiri, biasanya hanya melayani pelanggan dalam radius tertentu. Namun beberapa rumah makan waralaba yang memiliki jaringan cabang cukup banyak bisa menerima pesanan di Jakarta Barat, untuk diantar ke Jakarta Selatan. Jadi dapat untuk dikirimkan ke teman / relasi. Sistem di rumah makan waralaba ini akan mengatur lalu lintas (traffic) pesanan, sehingga pesanan yang diterima di Jakarta Barat, hanya diterima pesanannya dan menerima pembayaran, lalu pesanan ditransfer ke cabang terdekat di Jakarta Selatan untuk disediakan kemudian diantar ke alamat tujuan.

Bisnis secara daring memang lebih beresiko. Untuk menghindari kecurangan / kenakalan pemesan, sebaiknya pemesan harus membayar didepan atau sebelum makanan diterima.

Hal ini guna menghindari pesanan dibatalkan seenaknya atau tidak membayar setelah makan diantar. Cara ini lebih mudah dilakukan oleh rumah makan yang sudah terkenal. Bagi rumah makan baru kadang ada pemesan yang kurang percaya bila harus membayar didepan , dan selalu menghendaki membayar setelah makanaan diterima, dengan alasan mereka harus melihat / menerima makanan sesuai dengan pesanan dan sudah pasti diantar.

Itulah sebabnya pebisnis kuliner dengan kurir sendiri bisa menerapkan sistem COD (Cash On Delivery), barang tiba pemesan langsung membayar. Namun metoda ini tetap memiliki resiko, bila sewaktu-waktu pemesan membatalkan pesanan.

Yang perlu diperhatikan oleh pemilik rumah makan, adalah membedakan Kasir yang melayani pelanggan offline dan online. Bila digabung akan menurunkan kecepatan layanan, meski lebih hemat karena hanya menggaji 1 kasir saja. Hal lain menimbulkan antrean panjang pelanggan offline, meski kadang berdampak psikologis rumah makannya ramai.

Bisnis daring cukup berhasil  meningkatkan omzet penjualan saat pandemi merebak. Apalagi saat ada pembatasan gerakan massa keluar rumah ah makan

Bisnis daring idealnya memiliki toko daring / toko online, namun secara sederhana dapat dijalankan oleh ibu-ibu melalui aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp, Line dan sejenisnya.

Bisnis daring dapat meningkatkan omzet penjualan, karena kita dapat berpromosi melalui media sosial, baik Facebook, Instagram / Reel, Twitter, TikTok maupun YouTube.

Tinggalkan Balasan