Memilih kuliner manca negara juga pilihan yang bagus. Memperkenalkan citarasa kuliner suatu negara tanpa harus berkunjung ke negerinya.
Yang paling aman dan sesuai dengan lidah warga Indonesia pada umumnya adalah masakan Asia.
Namun masakan benua lainnya juga patut dicoba. Kalau lokasi rumah makan di ibukota negara, salah satu pelanggan yang diharapkan adalah masyarakat asing yang bekerja atau sedang berkunjung ke ibukota.
Masakan Asia yang paling populer dan terdapat hampir diseluruh dunia adalah masakan China (Chinese food).
Kini sudah cukup populer, masakan Thailand, Filipina, Melayu (Malay), Vietnam, Jepang, Taiwan, Korea, India, dan Arab.
Yang hampir sama citarasanya dengan kuliner Indonesia, adalah kuliner Thailand, Vietnam dan Malay karena citarasa hampir sama, serta kuliner Arab karena pengaruh agama Islam.
Meski jarang, juga sudah pernah dijumpai masakan Mongolia,.
Sedangkan untuk benua lain yang pernah dijumpai adalah:
Eropa: Belanda, Perancis, Spanyol, Italia, Yunani (Greek), Jerman dan lainnya.
Afrika: domba Afrika dan kuliner khas Afrika lainnya.
Amerika: Texas, Mexico, Amerika Latin.
Australia : Ikan Baramundi, pie.
Kebanyakan yang memilih kuliner manca negara, adalah mantan mahasiswa yang pernah belajar di negara tersebut Atau mereka yang pernah bekerja di suatu negara Atau mereka yang masuk dalam jaringan waralaba global, seperti Kentucky Fried Chicken, Wendy’s, Pizza Hut dan sebagainya. Namun adapula pengusaha kuliner dalam negeri yang berani tidak melalui jaringan waralaba global malahan membuat jaringan waralaba lokal, seperti Hoka Hoka Bento (HokBen).
Menjajakan kuliner manca negara di Indonesia, tentunya suatu tantangan tersendiri. Yaitu memperkenalkan cita rasa negara tertentu karena biasanya hanya dapat dicicipi saat ada festival atau perayaan di kedutaan besar. Juga properti cukup sulit didapat, seperti menyediakan tatami untuk rumah makan Jepang.
Kita juga harus menguasai filosofi kuliner, bahan baku yang harus diimpor (bila diperlukan), cara mengolahnya maupun cara penyajiannya agar hampir mirip atau menyerupai di tempat aslinya.
Tentu bila kita belum pernah menetap pada suatu negara, kita harus memiliki chef yang menguasai kuliner tertentu atau pernah belajar secara khusus. Sekarang di tiap negara banyak kursus kuliner yang diadakan bersamaan dengan program wisata (cooking class).
Atau ada juga yang berani bereksperimen, membuat fusion food, atau campuran dua kuliner, seperti sushi rendang, pizza rendang. Atau burgushi, campuran burger dan sushi, tapi sayangnya tidak berumur panjang.
Memilih kuliner manca negara memang memiliki risiko lebih besar untuk gagal, namun sebaliknya bisa juga sukses. Terbukti kuliner Jepang, Korea, Italia, Jerman dan Texmex memiliki pelanggan tersendiri. Memang dibutuhkan semangat juang lebih besar untuk berhasil.
Terima kasih Pak Sutiono sudah berbagi ilmu