Kita sering kali melakukan kesalahan, bahkan kadang-kadang sangat fatal. Seperti kisah seorang Ibu yang ingin menanak nasi, namun karena teledor, Ibu ini memasukkan air terlalu banyak, sehingga bukan nasi yang diperolehnya melainkan bubur.
“Nasi sudah jadi bubur!” Ungkapan ini mengacu pada peristiwa kelalaian yang telanjur terjadi dan dianggap tak mungkin diperbaiki lagi. Pelaku atau korban hanya bisa menyesalinya. Tapi, tunggu dulu! Benarkah hal itu memang sudah tak bisa diapa-apakan lagi? Bagaimana jika bubur nasi itu kita tambah dengan kuah kaldu, suwiran daging ayam, irisan telur dadar, taburan bawang goreng, kerupuk? Jadilah bubur ayam yang nikmat!
Bagi sebuah komunitas, kita mungkin dipandang “sampah”, “barang yang sudah rusak”, atau “rongsokan” yang tidak berguna. Tidak bagi komunitas lain! Lihatlah bagaimana orang lain bersikap terhadap orang-orang yang semula dianggap tidak berguna dan mengubahnya menjadi orang yang berguna. Salah satu contoh, seseorang yang dianggap sebagai penulis tidak bermutu oleh sebuah komunitas penulis, namun orang ini menjadi berguna bagi komunitas lain yang tidak memiliki seorang yang berbakat menulis.
Jadi, tak perlulah kita menyesali kekurangan kita. Kita dapat bermanfaat di tempat lain. Asalkan masih mau berusaha untuk memperbaiki kualitas pekerjaannya. Sebuah kegagalan pada masa lalu, harus segera diperbaki agar kita bisa berguna dalam kinerja yang baru. Contoh kisah nasi yang telah menjadi bubur, toh masih dapat dimanfaatkan untuk menjadi jenis makanan baru yang tidak kalah lezatnya.
Jadi, bila kita sudah terlanjur gagal atau kurang berhasil, cobalah berusaha dengan cara yang lain. Sebuah kreativitas baru yang tidak disangka-sangka bisa menjadi sesuatu yang berguna dan berakibat kita yang semula dianggap tidak berguna berubah menjadi sosok baru yang berguna.
Contoh lain, seorang penjudi yang telah habis-habisan, berubah menjadi miskin dan dianggap sampah masyarakat. Namun bila ia menyadari kesalahannya, lalu mampu merubah sikapnya, dari yang semula hanya mengharapkan uang dari kemenangan berjudi, berubah menjadi seorang pekerja keras yang mau bekerja apa saja demi merubah hidupnya dan menghidupi keluarganya. Kita harus menghargai perubahan sikapnya dan mau menerimanya sebagai orang yang mau berubah. Perubahan sikap yang fundamental ini memang tidak dapat menghapus sejarah masa kelamnya. Namun semangatnya untuk berubah patut kita hargai dan dengan senang hati tetap menerimanya dalam komunitas.
Tangerang Selatan, 6 September 2021.
@sg