#Menulis di Blog Menjadi Buku
#12 Februari 2021
Oleh: Suyati
Beberapa kesempatan untuk mengikuti lomba blog mulai bermunculan ketika kita bergabung dalam sebuah komunitas blogger. Informasi yang diterima semakin banyak. Ada banyak dan ragam lomba yang ditawarkan oleh berbagai lembaga dan instansi. Tentu saja temanya pun bervariasi. Tergantung dari siapa penyelenggaranya dan tujuan dilaksanakannnya lomba tersebut.
Dari sekian bulan di komunitas blogger, sudah 3 lomba blog yang saya ikuti. Pertama adalah lomba blog dalam rangka Hari Sumpah Pemuda waktu itu. Kemudian yang kedua adalah lomba blog tentang Pembelajaran yang Menyenangkan di Masa Pandemi. Yang ketiga adalah lomba blog “Menulis di Blog Menjadi Buku.”
Apa motivasi dan tujuan mengikuti lomba-lomba tersebut? Sejujurnya kalau mencari kemenangan itu masih jauh api dari panggang. Belum terpikir dan tidak percaya diri bermimpi demikian. Bukan karena apa-apa. Menggunakan blog sebagai sarana menulis saja baru hitungan bulan. Sementara belajar menulis pun tidak jauh berbeda. Boleh dikatakan penulis pemula yang belajar menulis di blog .
Lebih utama tujuan mengikuti lomba blog adalah untuk melatih menulis. Memunculkan kepercayaan diri untuk menulis. Hal itu bukan suatu hal yang mudah bagi saya sebagai penulis pemula sekaligus blogger pemula. Perlu tekad yang kuat untuk berpartisipasi dalam lomba semacam ini. Dari lomba blog pula kita dapat belajar bagaimana dapat mengikuti lomba dari berbagai kalangan. Kita bisa mendapatkan banyak informasi dari berbagai lomba yang diikuti. Salah satunya kita bisa belajar dari blogger yang memenangkan lomba. Belajar tentang tulisannya dan juga sekaligus tentang blog yang menjadi rumahnya. Hanya decak kagum kalau sudah mengunjungi tulisan dan blog para juara. Luar biasa.
Terlebih lomba blog yang menuntut kita rutin menulis setiap hari. Misalnya adalah Lomba blog “Menulis di Blog Menjadi Buku”. Bagi saya ini bukan lomba blog yang mudah. Mengapa demikian? Kita harus tahu bagaimana cara mengatur ide sehingga ide bisa mengalir setiap hari untuk menjadi bahan tulisan. Membuat keterkaitan antar tulisan barangkali bisa memudahkan untuk mengalirkan ide menulis. Yang berikutnya adalah membuat TOC (Table of Contents) agar tulisan kita terarah dan membentuk tema tertentu. Tidak acak dan keluar kemana-mana.
Hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah terus memotivasi diri untuk terus menulis. Menjaga konsistensi menulis menjadi hal yang mutlak. Karena ketika kita mengikuti lomba, deadline menunggu. Kita harus memaksa diri menulis sebelum datang deadline. Nah inilah yang menjadi tantangan karena harus betul-betul meluangkan waktu untuk menulis di sela-sela berbagai kegiatan. Tanpa konsistensi terhadap menulis sepertinya itu menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan.
Hal yang dilakukan berikutnya adalah memperbanyak referensi. Membaca, membaca dan membaca. Dari sinilah ide akan dapat terus mengalir. Referensi yang banyak membuka pintu wawasan sehingga apa yang kita tulis dalam lomba tersebut benar-benar berbobot keilmuan dan keilmiahannya. Yang terakhir adalah nekad menulis. Mengapa perlu nekad? Karena jika wawasan sudah ada, outline sudah siap tetapi tidak ada kenekadan, ide itu pun hanya akan menjadi ide di kepala saja. Nekad akan mengalahkan ketidakpercayaan diri. Kalau ketidakpercayaan diri tidak dikalahkan maka menulislah yang akan kalah.
Demikian refleksi beberapa lomba blog yang saya ikuti. Sebagai motivasi dari teman Kita mungkin tidak menjadi juara, tetapi sesungguhnya kita sudah menjadi pemenang, ketika kita berani mencoba untuk menulis dan berpartisipasi dalam lomba. Selamat berlomba. Teruslah berkarya. Salam literasi.
Terima kasih
Siap Omjay. Semoga terus menulis.