Kita adalah kuncup yang menunggu indah bermekaran menjadi bertangkai-tangkai bunga Kita adalah ibarat jantung yang tak berhenti berdetak seirama Menopang untuk raga tetap bernyawa Seperti semesta memberi berkah kehidupan Begitulah Selengkapnya
FATMI SUNARYA
Bumi dan Langit Dalam Satu Cinta
Akhir September, hujan masih setia menumpahkan rindu pada bumi Bumi dalam suka cita, raga basah jiwa berseri Kemarau akan memisahkan Bumi gersang dalam penantian Seperti pagi ini, aku turut merasakan Selengkapnya
Monolog Kasih Tak Sampai
Aku telah berkelana mengitari penjuru dunia mencari penawar Penawar rasa yang tiba-tiba terkecap hambar Hambar, rasa-rasa telah mati tanpa daya terkapar Terkapar akan cinta yang pergi tak berkabar Kasih membelenggu Selengkapnya
Maharani Senja
Maharani, duduk anggun di jendela Mengingat, menggumam sebuah nama Bersenandung, melafal sebuah gita Gaungnya tersimpan dalam memori suatu ketika Sang mentari pagi kadang menggoda Paras bersemu, ingin rasanya berlari disebuah Selengkapnya
Izinkan Aku Berucap Syukur
Kala malam memejam, aku selalu memohon pagi membuka Memandang setumpuk harapan pada dunia yang menua Akan kematian, adakah terbersit rasa takut? Jika saatnya tiba, siapa mampu menolak ajal menjemput Setiap Selengkapnya
Mencandu Senja
Aku masih setia menanti senja Desah gelisah bergulir dalam kata-kata terbata Sekalipun hanya sejenak saja Senja pergi meninggalkan rasa Sama halnya hidup yang singkat berjeda Senja tak pernah salah Hanya Selengkapnya
Monolog Embun Sang Bidadari Pagi
Aku adalah embun, hadirku tak kau sadari Tak mengapa jika kau tak peduli Aku memang senang dalam diam, tak hendak ada dalam riuh siang Rasakan sejukku pada pagi dan malam Selengkapnya
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi
Petang meninggalkan siang penuh rona Tersisa sedikit terang menuju malam Tak apa-apa, toh bayangmu telah menetap di pelupuk mata Engkau sangat jelas terlihat dalam cahaya temaram Hanya aku kehilangan rekahan Selengkapnya
Pohon dalam Ingatan
Sebatang pohon semakin hijau rindang Berdiri tegak tetap tenang Walau badai penuh hasrat menerjang Birahi manusia ingin dia tumbang Sang pohon ikhlas meneduhkan Walau kemarau mencabik-cabik pijakan Kalaupun mesti rebah, Selengkapnya
Senja, Kopi dan Pelangi
Dalam lamunan senja, kopi mengepul mengirim aroma sempurna Tik…tik…tik… rintik hujan masih meninggalkan suara Malam akan bergegas, engkau dimana? Kali ini hujan reda, pelangi tersaji indah di depan mata Arjuna, Selengkapnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.