Monolog Cermin

Fajar menyinsing, tak pernah kulewatkan berbincang dengannya kala pagi Dengan sebuah cermin untuk berkaca menemani Jangan engkau menertawai Bahwa cermin ini hanya benda mati Dia sangat memahami lahir pun batin

Dunia Bercampur Tuba

Semua kita akan mati Pergi, tak pernah kembali Ada yang gelisah Dosa belum terhapus sudah Ada yang tenang Tawakal berserah kapan harus berpulang Dunia telah bercampur tuba Hitam menyelusup tak

Monolog Benci

Rasanya aku ingin membenci rasa benci Membuat gaduh suasana hati yang harusnya kunikmati dengan nada riang dari hari ke hari Dia datang dalam kelam Menghasut agar aku membenci Mencabik-cabik gumpalan

Monolog Rindu

Rindu lekat mengikat tak mau pergi dari jiwa Membuat terkapar tanpa kuasa tak berdaya Pernah kucoba membunuhnya sekuat tenaga Agar belenggunya tak menguasai menjadi bayang merupa Wahai rindu, pergilah bertamasya

Hikayat Perjalanan

Rasa penat mulai menjalari kaki Sudah berapa jauh aku berjalan Sudah berapa lama dalam perjalanan Kian hari kian berat meniti Lelah, ya terasa lelah dalam payah Aku sudah meneguk air

Rembulan Tinggal Setengah

Rembulan adalah wadah kerinduan Segala rasa kian bertambah kala dipandang Seperti paras bidadari elok menawan Mata tak berkedip menyala terang Sungguh, malam sangat sulit mengabaikan Pesona rembulan begitu mengikat kuat

Burung Perenjak dan Ilalang

Kala melintasi kenangan Rasa mengernyit berkelindan Mungkinkah kita saling merindukan Disimpan jauh, tersembunyikan Dalam diam kau kepalkan tangan Menantang mereka yang melecehkan Jangan sentuh ilalang kesayangan Tak akan membiarkan ilalang

Karena Menulis Aku Ada (KMAA)

Kata ibu, rajinlah membaca dan menulis nak! Agar terbuka pikiran, mencerdaskan otak Membaca, membuka jendela dunia Mengiring kepada luas ilmu pengetahuan yang ada Menulis, mengasah rasa serta daya pikir dalam

Tanah Rantau

Hari besar datang Tanah rantau ditinggalkan Mudik ke kampung halaman Bertemu orang-orang tersayang Hari biasa Kampung halaman dilupakan Melarikan diri mencari penghidupan Mereka bisa Di antara ke duanya Transisi kangen

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.