Berjalan-jalan di pusat kota Chicago, kita tidak boleh melewatkan sepotong jalan yang terletak di North Michigan Avenue dan lebih kondang dengan nama Magnificent Mile. Konon nama ini diberikan oleh seorang pengusaha real estate terkemuka Arthur Rubloff pada dasa warsa tahun 1940 an.
Ini adalah pusat kota Chicago, dimana baik penduduk kota maupun pengunjung dan wisatawan dapat menikmati berbelanja di toko-toko terkenal, pusat perbelanjaan, restoran, hiburan malam, dan juga beberapa daya tarik yang ada di kota terbesar di negara bagian Illinois ini.
Saya memulai pengembaraan saya di sekitar persimpangan North Michigan Avenue dan Grand Street. Hari sudah sekitar pukul 6 petang namun matahari masih bersinar karena baru akan tenggelam sekitar pukul 9 malam.
Di trotoar yang lebar dan nyaman saya terus berjalan ke arah utara. Di sebuah tempat saya menemukan sebuah papan dengan peta jalan dan tempat-tempat yang menarik di sekitar sini. Ternyata ada sebuah tempat yang harus dikunjungi kalau kita sempat mampir di Chicago, yaitu John Hancock Observatory, dimana kita dapat menikmati pemandangan kota Chicago dari ketinggian lebih dari 300 meter.
Namun untuk sampai ke menara itu, saya masih harus berjalan melewati beberapa blok jalan. Dan saya pun terus berjalan sambil melihat-lihat apa yang terjadi di trotoar, di jalan , maupun di toko-toko yang saya lewati
Hal menarik yang pertama adalah sebuah toko yang memajang puluhan jenis mesin jahit model lawas alias jaman nenek dan tante. Di jendela kacanya dipamerkan puluhan jenis mesin jahit itu. Dan saya pun sempat mengambil beberapa gambar.
Perjalanan pun dilanjutkan dengan santai sampai tiba-tiba saja sebuah delman atau lebih tepat kereta kuda yang dihias cukup mewah terlihat melintas di tepi jalan. Kereta kuda berwarna putih beroda empat ini ditarik oleh seekor kuda yang berwarna putih juga. Sedangkan saisnya adalah seorang wanita muda berkostum biru muda dengan celana panjang berwarna biru tua, topi hitam, dan dasi kupu-kupu. Sedangkan di kursi penumpang duduk sepasang pria dan wanita berumur sekitar empat puluhan.
Rupanya , di pusat kota Chicago ini cukup banyak kereta kuda sejenis yang digunakan untuk mencari angin sambil bersantai berkeliling kota sebagai salah satu daya tarik wisata di kota ini. Di sebuah jalan lain saya sempat melihat kereta kuda yang juga berwarna putih beroda empat namun ditarik seekor kuda berwarna hitam yang gagah. Kusirnya juga wanita setengah baya yang berpakaian rompi hitam.
Saya terus berjalan ke utara, dan kemudian menyeberang jalan di depan Chicago Visitor Information Centre, Tempat informasi wisata ini ternyata sudah tutup karena hanya buka sesuai jam kantor. Dan tidak jauh di depan saya sudah terlihat menjulang tinggi menara yang akan saya naiki.
Welcome to Chicago’s greatest view, demikian sebuah papan nama menyambut saya di salah satu gedung tertinggi di kota berangin atau the windy city ini. Ternyata John Hancock Observatory ini buka setiap hari mulai pukul 9 pagi sampai 11 malam.
Tugas pertama adalah membeli tiket yang sudah termasuk sebuah TShirt bergambar gedung ini, interactive media tour dan juga sebuah tiket elektronik untuk menggunakan interactive telescope,. Saya pun mengikuti petunjuk arah ke arah lift. Tidak terlalu banyak pengunjung yang antre sore itu sehingga dalam waktu 5 menit kemudian saya sudah berada dalam lift yang kecepatannya paling ngebut di belahan Amerika Utara, karena dalam waktu hanya 40 menit, kita akan sampai di lantai 88 gedung ini atau pada ketinggian sekitar 1000 kaki.
Sesampainya di atas, maka terpampanglah pemandangan kota Chicago dengan arah 360 derajat. Selain itu Danau Michigan pun terlihat dengan jelas dan konon pada hari yang cerah dari ketinggian ini kita dapat menyaksikan empat negara bagian yaitu Illinois, Michigan, Wisconsin dan Indiana.
Setelah puas menyaksikan pemandangan yang memukau dari ketinggian menara John Hancock baik secara manual melalui keempat sisinya maupun dengan menggunakan telescope, saya pun kemudian kembali turun dengan lift berkecepatan tinggi tadi menuju lantai dasar.
Sesampainya di jalan, sebuah limosin putih yang sedang parkir seakan-akan sudah menanti saya dan tidak lama kemudian saya pun sudah berjalan lagi bersama dengan ribuan orang yang memadati kawasan Mag Mile untuk menikmati suasana malam minggu di Chicago.
Sepotong senja dan malam yang menyenangkan, karena dapat melihat kereta kuda dan juga naik ke menara setinggi 1000 kaki dan sempat menyaksikan empat negara bagian sekaligus.
Chicago, Juni 2012