Senin malam kemarin, 16 November 20 20, saya kembali mengajar secara online melalui WA grup mengenai menulis kisah perjalanan menjadi sebuah buku.
Kebetulan yang menjadi peserta adalah komunitas Komunitas Sejuat Guru Ngeblog (KSGN) yang dikelola OmJay.
Sebetulnya saya sendiri lebih suka menyebut kegiatan ini sebagai membagikan pengalaman dibandingkan mengajar .
Yang saya lakukan adalah membagikan sebagian artikel maupun tulisan yang tersebar di beberapa blog dan juga artikel yang telah dibukukan.
Dengan contoh contoh artikel itu, saya memberikan beberapa tips agar tulisan kita menjadi lebih unik luas luas dan enak dibaca. Saya juga menekankan pentingnya foto untuk mendukung tulisan kita.
Selain itu, ada baiknya dalam menulis artikel perjalanan kita menguasai sedikit banyak mengenai kebiasaan, budaya, bahkan bahasa setempat.
Ada beberapa poin penting yang sempat saya bagikan dalam kesempatan semalam.
Yang pertama adalah mengasah kemampuan kita dalam observasi atau mengamati keadaan sekeliling tempat yang kita kunjungi. Dari sini kita bisa mengembangkan dan menjabarkan suasananya sebaik dan semenarik mungkin agar enak dibaca.
Kedua, kita bisa membuat gambaran yang lengkap dan menarik berdasarkan foto- foto yang kita ambil. Hal ini membuat pembaca seakan-akan ikut bersama kita.
Sesi penyampaian materi juga dibuat jangan terlalu panjang dan diselingi dengan sesi pertanyaan. Saya pun menjawab pertanyaan dengan singkat, padat, informatif, dan disertai langsung dengan contoh artikel.
Tidak terasa waktu berlalu hampir tiga jam. Dan diharapkan pelatihan ini bermanfaat bagi komunitas guru yang ingin menulis.
Kesempatan ini juga saya gunakan untuk memperkenalkan buku “ Jejak Langkah Menuju Baitullah” dan “Tamsya ke Masa Depan” yang diterbitkan YPTD.
Salam literasi.
17 November 2020
