Sate Domba Non Kolesterol

Kesehatan, Kuliner, YPTD126 Dilihat

Sate Domba Non Kolesterol

Bukber NBI

Sahabat seperjuangan sejak 35 tahun lalu dr Bambang Ibnu Suparto (BIS) melalui whatsapp kirim pesan ” pak haji masih berani makan sate kambing ngak ”  Wah nantangin neh, serta merta awak balas ” siapa takut, siap jendral, kapan kite diundang?” Itulah awalnya cerita buka bersama komunitas Purnawirawan Kesehatan Polri.

Walaupun usia sudah menginjak 63 tahun, awak tetap  bisa menikmati sate kambing, tonseng dan sejenisnya pada takaran tertentu.  Memang ada mitos bahwa daging kambing yang dibakar diperapian kemudian ditusuk itu “berbahaya” bagi pengidap penyakit tekanan darah tinggi. Tetapi apabila kita pakai rumus NBI dalam soal makan dan minum, Insha Allah aman aman saja.

Dr Bambang memberikan kiat  jitu terkait soal makan. Kat itu dalam bentuk rumus dalam singkatan yang mudah diingat yaitu NBI. Makna huruf N = Nikmati.  Selama jenis makanan itu halal dan higenis kenapa tidak di nikmati. Tidak ada pantangan, silahkan di makan jangan kuatir.  Jangan hidangan itu di nikmati lewat mata saja.  Silahkan di cicipi dan dikunyah kemudian ditelan untuk merasakan betapa syedapnya hasil olahan shep kondang.

Sekarang apa makna singkatan B.  Huruf B itu bermakna Batasi.  Sesuai pula dengan anjuran agama agar segala sesuatu itu jangan berlebihan.  Terkait makan tentu saja jangan di isi perut kita sekeyang kenyangnya, apalagi bagi para manula.  Artinya silahkan sate kambing atau tonseng dinikmati tetapi tolong juga di batasi sampai pada titik kenikmatan itu telah sampai di level 7.  Apabila di hidangkan 20 tusuk sate, maka saya lihat BIS hanya menikmati 5 tusuk saja plus sate ayam 7 tusuk bonus tonseng setengah pinggan.

Rumus terakhir ada huruf I.  Kepanjangan dari  singkatan ini adalah Imbangi.  Yes setelah di nikmati dalam kadar batas tertentu maka perlu asupan gizi itu diimbangi dengan olahraga.   Olahraga ringan sesuai dengan hobby masing masing. BIS yang punya rumus hobby jalan kaki bersama istri di sekeliling perumahan.  Olaraga permainan yang mengasyikan juga  dilakukan oleh sobat yang hadir pada Bukber itu dr Aidy Rawas dan Mbak Nanny Alaydrus.

Purnawirawan Polri ini sampai sekarang masih aktif bermain tennis lapangan dengan dosis 2 x 1 .  Dua kali atau tiga kali seminggu berolahraga sampai berkeringat untuk mengimbangi makan sate atau sejenisnya.  Insha Allah ada keseimbangan dalam tubuh yang akhirnya kualitas kesehatan terjaga dengan baik.

Sate Domba Non Kolesterol

Inlah bukber pamungkas setelah menghadiri beberapa undangan dari berragam komunitas.  Kota Jakarta memang kelewatan macetnya.  Untung awak berangkat lebih awal. Bada shalat asar segera saja meluncur dari Kampung Dukuh Jakarta Timur. Diperlukan waktu 2 jam kurang sedikit untuk mencapai Resto Dapur Mamih di Jalan Melawai XIII nomor 1 Jakarta Selatan.

Untunglah awak tidak telat.  Telah tiba duluan Bapak BIS dan Istri, pak Aidy daan Bu Nanny.  Sobat lain tampaknya berhalangan hadir dengan beberapa kendala antara lain punya cara bukber lain atau masih melayani pasien. Maklum ini komunitas para dokter.

bu Bambang me-rekomendasi-kan  Bukber di hari ke- 27 Ramadhan 1436 H ini di Restoran Pak Haji USA (Urang Sunda Asli)  Pak Haji owner yang bertubuh tambun dengan ramah melayani setiap pengunjung.  Ramai juga warga yang akan membatalkan puasa di restoran yang bernuansa kekeluargaan dengan sajian khusus menu sate domba. Oh ternyata bukan sate kambing.  Walaupun masih satu ras dengan kambing, si domba katanya  lebih aman di kudap bersebab hewan berbulu kribo ini dagingnya non kholesterol. Ajib.

“Jangan kuatir pak dan Ibu, dijamin tidak naik tekanan darah” Pak Haji USA menjelaskan panjang lebar tentang menu di Resto yang lebih dikenal dengan Sateku. “Ini sajian khusus sate dari domba pilihan dan dibakar dalam ukuran panas tertentu” Ketika azan maghrib terdengan dari mushola  sebelah maka mulailah kami berlima menikmati hidangan pembatas uasa yang tersedia. Minum es dan teh anget sesuai pilihan masing masing dan sajian beberapa kue kecil

“Kita sholat maghrib dulu, nanti baru menikmati sateku” Pak Aidy Rawas bertindak sebagai Imam Sholat di Mushola sebelah.  Tampak beberapa musafir seperti kami yang menunaikan sholat setelah mereka membatalkan puasa di warung warung makan di sekitar itu yang sangat ramai sekali.  Bu Nanny dan Bu Bambang sholat di Dapur Mamih di lantai 2. Alhamdulillah di imami oleh Pak Haji USA si pemilik Resto.

Bonus Foto di dinding

Bada sholat, dua orang pegawai restoran menghidangkan dua nampan sate yang masih berasap. Terlihat gelegak daging sate yang mengundang selera.  Satu pinggan sate domba dan satu pinggan sate ayam. Bumbu kecap perpiring tiap orang plus bumbu kacang. Tampak pula terhidang dua piring tongseng.

Mulailah kami berlomba menikmati sate domba. Wah rasanya memang maknyus, nikmat sekali, selain daging sate itu lunak justru dalam keadaan panas itulah muncul aroma khas. Tanpa malu malu awak melirik ke Pak BIS dan kami sepakat minta nasi tambuah ciek.

Yes rumus NBI itu sudah melekat pada diri sobat, sehingga diajak makan apa saja asalkan halal dan bersih kami tidak pernah menolak.  Sayang sekali hidangan super syedaap kalau tidak dinikmati.  Berbekal rumus NBI kami selalu riang gembira menyantap makanan tanpa rasa kuatir.

Toh kenikmatan makan itu hanya berlangsung sebentar setelah melewai ringga mulut bercampur air liur kemudian meluncur kelambung setelah melewati keronggokan, Nimat sepanjang tractus digestivus, begitu kata para dokter polisi.

Pak Haji USA ikutan duduk di meja kami.  Kemudian selfie berfoto bersama dengan janji bahwa dokumentasi itu akan di pajang di dinding resto. Benar sekali di dinding resto nampak foto langganan Pak Haji.  Foto langanan selebritis dan para pejabat pun bertebaran disana.  Ini dia kiat unggulan untuk memikat dan mengikat langganan.

Insha Allah setelah lebaran kita makan disini lagi kata Ibu Bambang. Masih ada menu yang belum di cicipi yaitu nasi plus sambeel teri.  Sekalian nanti melihat foto kami berlima dan pak haji di pampang di dinding Resto Dapur Mamih.  Pasalnya Pak Haji ikutan mejeng di foto bukber pamungkas.

Salam salaman

 

 

Tinggalkan Balasan