Banjir  Pengalaman

 

Ketika berita ini ditulis bada shalat isya hujan turun lagi. Lampu belum dinyalakan PLN. Rumah masih tergenang air setelapak.

16 jam kebanjiran di hari Sabtu 20 Februari 2021. Air tadinya mulai surut pukul 16.00. Kami sekeluarga mulai beberes menghalau air keluar rumah. Namun bersebab hujan turun lagi dan air masih  saja terus masuk kerumah maka menjelang maghrib kegiatan beberes dihentikan.

Kali cipinang di rumah meluap sejak pukul 03.30.  Untung saja terbangun. Maka persiapan siaga hadapi banjir dimulai. Barang barang dinaikkan ketempat kebih tinggi.

Pengalaman adalah guru terbaik. Banjir besar awal tahun baru 2020 mengajarkan agar memindahkan barang beresiko banjir ke lantai 2. Perkiraan tinggi air sebetis tuan rumah. Oleh karena itu buku buku dan perabotan di evakuasi terlebih dahulu.

Kelihatannya curah hujan melebihi ambang batas. Air mulai naik perlahan. Kami sekeluarga mengungsi ke atas setelah selesai mengamankan benda benda dari kemungkinan  terendam air.

Komunikasi by WA antar tetangga se RT RW intens dilakukan di Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP) Kelurahan Dukuh RW 06. Laporan dari warga beberapa tetangga memerlukan evakuasi terutama berusia lansia.

Tim Satgas Banjir BHP segera menjemput kekediaman  warga  dengan mengunakan perahu karet. Untunglah kini RW 06 sudah memiliki iventaris perahu karet sehingga prosesi evakuasi bisal dilaksanakan lebih cepat.

Dokumentas berita ini merupakan rekaman video  ketika salah seorang tetangga di evakuasi. Rekaman diambil ananda sari atas serambi rumah. Anda bisa melihat betapa derasnya air kali cipinang.

Dàri lantai 2 kami mengamati pergerakan air sembari berdoa semoga  hujan segera berhenti. Ditengah persiapan makanan seadanya Alhamdulillah bantuan datang.

Ananda Aditya beserta  Istri  menembus banjir setinggi perut melintasi kawasan BHP.

Nah makan siang tersedia demkian pula camilan serta sekaligus Didit membawa bekal untuk makan malam. Tentu saja lilin, power bank serta keperluan pengungsian dilantai 2 dilengkapi seperti banjir tahun lalu. Terima kasih.

Pengalaman mengajarkan bagaimana bersikap bersahabat menghadapi musibah banjir. Tetap tenang dan sabar  membuat suasana keluarga kami tidak panik. Hujan deras berkenjangan seperti perkiraan BKMG di bulan February dialami oleh seluruh warga Jakarta. Tak elok pula saling menyalahkan sebab akibat terjadi  banjir. Justru yang paling bijak adalah saling tolong menolong agar kita bisa survive menghadapi cuaca ekstrim seperti ini.

Uhf listrik belum nyala sementara rintik hujan masih terdengar. Entah besok bagaimana, apakah masih banjir dari limpahan luapan kali cipinang. Satu hal yang harus diterima yaitu penundaan beberapa kegiatan yang sudah direncanakan. Komunikasi kepada keluarga dan teman teman penulis terkait reschedulling acara disertai permohonan maaf

Salam Literasi

BHP 200221

YPTD

Tinggalkan Balasan

1 komentar