BUKU – Segera terbit buku “80 Tahun Nazaruddin Nasution: Dari Diplomat Jadi Akademisi” yang merupakan catatan perjalanan kehidupan DR. Nazaruddin Nasution SH MA. Tim penulis (Mohammad Anthoni, Ismail Lutan dan Yunan M. ‘Alam) .
Tim penulis berhasil menyatukan dan menyusun mozaik-mozaik kecil yang hadir dalam perjalanan kehidupan Pak Nazar, yang pada 22 Desember 2021 genap berusia 80 tahun.
Pembuatan buku yang bekerja sama dengan Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan (YPTD) ini sengaja diawali dengan bab yang menceritakan Pak Nazar, begitu beliau biasa disapa, sebagai akademisi setelah pensiun dari Kementerian Luar Negeri RI. Puncak karirnya sebagai diplomat adalah Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja.
Tak banyak dari mereka yang berprofesi sebagai diplomat mendapat kepercayaan menjadi Duta Besar. Selain itu menarik untuk dicatat Pak Nazar adalah diplomat Indonesia yang suka menulis. Beliau menulis buku dan juga menulis artikel yang dimuat di berbagai media cetak dan online.
Minatnya untuk memajukan pendidikan dengan menjadi akademisi begitu kuat dan mendapat dukungan dari sejumlah rekan dan koleganya. Beliau memang tidak pernah duduk diam. Visioner. Beliau masih menyediakan waktu untuk kuliah S3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Jakarta, di usia 72 tahun. Luar biasa.
Dengan pengalaman sekitar 30 tahun sebagai diplomat dan penugasannya di berbagai ibu kota negara sahabat RI termasuk di markas besar PBB di New York, Pak Nazar, yang berlatar belakang aktivis di usia mudanya, memutuskan untuk mendedikasikan dirinya mengajar di sejumlah perguruan tinggi di dalam negeri.
Mahasiswa yang belajar dari beliau tentu saja akan memperoleh ilmu pengetahuan tentang Hubungan Internasional. Tak hanya teori tetapi juga praktek.
Tidak diragukan lagi dengan membaca buku “80 Tahun Nazaruddin Nasution: Dari Diplomat Jadi Akademisi”, para pembaca, pemerhati Hubungan Internasional dan Politik Internasional, diplomat muda, aktivis terutama generasi muda pemegang estatfet dapat memetik pelajaran berharga.