Apa Pula Makna Lansia Domkos

Rezeki itu di ambil bukan di cari

Tak Cemas Walaupun  Menderita Kanker

Catatan Thamrin Dahlan

Ketika membayar pesanan aqua 3 galon sebesar 57.000 rupiah serta merta kosonglah dompet Wak Zirmat.  Itupun uang sudah ditambah istri 7.000 bersebab di kantong hanya tertinggal uang 50,000.

Hari Kamis di dompetpun tak ada sepeserpun duit. Padahal hari itu tanggal 20 yang bermakna  batas akhir wajib membayar tagihan PLN, PAM dan Telepon.

Inilah kisah nyata kanker alias kantong kering seorang pensiunan. Uang  diterima dari Negara perbulan 4.600.000 di alokasikan untuk membayar tagihan tagihan yang terkait keperluan rumah tangga. Sesekali membayar biaya penerbitan buku. Jadi untuk kebutuhan rumah tangga gotong royong dengan istri  juga pensiunan.

Bulan Desember ternyata banyak juga pengeluaran tak terduga. Contohnya sumbangan dana abadi untuk Almamater Universitas Indonesia sebesar 2.000.000.  Dana ini merupakan sumbangsih para Alumni Pasca Sarjana kepada almamater dalam rangka membantu operasional pendidikan berupa bea siswa untuk generasi muda. Bulan ini juga Wak Nirmat menerbitkan buku ke 20 diperlukan biaya 1.250.000,-

Tulisan ini sebenarnya bukan bicara kanker itu saja namun dibalik itu semua ada nilai nilai iman dari kisah nyata ini. Begini sodara. Keperluan dana adalah satu keniscayaan dalam hidup dan kehidupan dunia .  Dengan uang bisa melakukan kegiatan silaturahmi  dan juga menunaikan zakat dan infaq sebagai satu kewajiban.

Kebutuhan duniawi agar mampu  bertahan hidup hendaknya dikaitkan dengan kehidupan dunia akherat. Sesungguhnya rezeki setiap makhluk telah di jamin Allah SWT tidak pandang dia professor atau tidak berpendidikan sekalipun.  Bahkan makhluk fauna  dan flora semuanya  mendapatkan hak tanpa harus sekolah tinggi tinggi.

Inilah satu keyakinan yang harus ditanamkan terus menerus dalam hati yang akhirnya menyatu dalam iman.   Tidak perlu cemas dan gelisah ketika di saku sama sekali tidak ada uang.   Allah SWT pasti akan memberikan rezeki sesuai dengan amal ibadah berupa ketaatan total atas segala perintah dan menjauhkan diri dari segala larangan agama.

2 paragraf di tulisan Ini merupakan contoh bagaimana keyakinan Wak Zirmat atas redha Allah dalam menutupi kebutuhan.  Dengan caranya Allah  membantu terkadang degan melalui hal tak terduga. Pagi Kamis tidak ada uang di dompet padahal mendapat undangan menghadiri Peringatan Maulid di tempat mengajar.  Namun hati tetap merasa tenang bersebab di HP pada aplikasi Gocar ada dana gopay 100.000.

Dengan demikian tanpa ada uang cash bisa berangkat dan pulang menggunakan fasilitas gocar.  Tentu saja doa terus menerus pada Shalat Dhuha yang diyakini umat sebagai pembuka pintu rezeki. Wak Zirmat  berniat silaturahim dengan sahabat pimpinan Perusahaan Polgem  sembari menghadiahkan buku ke -19 bertajuk Ritual Desa Kubu.

Alhamdulillah pertemuan dimudahkan Allah SWT hanya menunggu 5 menit di lobby dan sobat baru saja datang setelah melakukan penijauan on the spot di pabrik.  2 Sahabat bersalaman dan beliau megatakan harus keliling setiap hari di lingkungan perusahaan dalam rangka menyelesaikan segera beberapa permasalahan di lapangan .

Jadilah 1 buku itu berharga 1.000.000,- sebagai salah satu bentuk  apresiasi dan penghargaan kepada teman sekolah  yang terjun ke dunia jurnalistik setelah pensiun beberapa tahun lalu.   Tentu saja terima kasih sebesar besarnya kepada sang Direktur.  Wak Zirmat pikir masih perlu dana 500.000,- guna membayar tagihan PLN, PAM dan Telephon.

Luar biasa dan ungkapan Alhamdulillah hati Wak Zirmat  tetap tenang dan tidak gelisah.  Ada satu keyakinan dimana pada gilirannya Allah  menutupi kebutuhan itu dengan caranya sendiri tanpa terduga. Bada Shalat Zhuhur di Masjid As Syifa menghadiri Peringatan Maulid Nabi di Sekolahan. Ustazd Fadhil Bastaman beertindak sebagai Dai dan acara di mulai  setelah sambutan Kepala Sekolah.

Peringatan  Maulid berjalan lancar dan tertib. Pembacaan riwayat Nabi Muhammad  (Rawi) oleh Hadrah Pemuda Islam dikuti oleh seluruh hadirin dalan nuansa syahdu. Tausyah Ustazd Fadhil tak terasa berjalan 40 menit bersebab kepiawian Beliau mengajak hadirin ikut aktif dalam komunikasi dua arah.

Ketika Wak Zirmat pamit pulang ssorang Staf Sekolah menyerahkan satu amplop berisi dana transport. Alhamdulillah selain sebagai Guru  juga menjabat sebagai Sekretaris Yayasan Bina Pemuda yang menaungi Lembaga Penddikan Sekolah.  Kehadiran di setiap acara dalam kapasitas undangan mewakili beberapa pengurus yayasan berhalangan hadir.

Allah SWT menjawab dan memenuhi kebutuhan.  Segera saja  menganti uang ke putra  kedua  yang menalangi tagihan sebesar 1.400.000 .

Kamis Bada Subuh Wak Zirmat masih punya uang 80.000,-.  Seperti biasa setiap Taklim Habib Umar Bin Ahmad Al Hamid 2 pekan sekali memberikan hadiah. Ketika akan pulang dari masjid , Istri belanja sayur sayuran dan dana sisa uang diberikan ke mbak sayur. Posisi kanker alias kantong kosong blambangan.

Anehnya Wak Zirmat tak terlalu cemas walau tidak memegang uang.   Bisa jadi kepasrahan total atas takdir Allah memberikan rasa tenang.  Apalagi sih kebutuhan orang pensiunan ? Tanggung jawab menyekolahkan anak sudah selesai semua bahkan mereka sudah tidak minta uang saku bersebab sudah bekerja.

Alhamdulillah ternyata kebutuhan terpenuhi  dalam satu keyakinan akan selalu memperoleh anugerah Allah SWT pada saat membutuhkan.

Yes ATM ada dilangit tinggal gesek melewati ketaqwaan dan shalat dhuha serta doa panjang dimulai dan diakhiri shalawat ntuk Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Rezeki itu di ambil bukan di cari.  Setiap makhluk di bumi ini telah dijamin rezeki oleh Allah SWT.  Rezeki disebar di alam smesta.  Untuk itu diperlukan usaha dalam bentuk ikhtiar mengambil rezeki tersebut. Ayo bergerak, Syariatnya keluar rumah jangan berdiam saja.

Salamsalaman

TD

 

 

Tinggalkan Balasan