Ada satu kebahagiaan tak terhingga ketika berjumpa sesama sahabat jurnalis. Berjumpa di Baitullah, Masjid Baitur Rahman Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP) Kelurahan Dukuh RW 06 Kramatjati Jakarta Timur.
Persuaan itu terjadi Bada Shalat Subuh 7 Ramadhan 1444 Hijriah. Bang Arie Kompasianer senior dan Mas Yudhi Hartanto juga penulis di kompasiana.com & Kumparan.
Kami menetap di BHP, tetanggaan begitu istilah orang Betawi. Alhamdulillah sesama Jamaah Masjid sehingga pertemuan terjadi ketika menegakkan shalat atau pada kegiatan taklim dan kegiatan sosial.
Anda sudah tahu hobby yang sama sangat mengasyiekan terutama ketika berbincang bincang perihal literasi. Niat menulis semata mengharap redha Allah SWT. Tujuan syiar berbagi kebaikan dengan harapan semoga bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
Penulis dalam kerangka Literasi merupakan satu dari 2 profesi peradaban selain profesi pendidik. Selain itu meneruskan perjuangan Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam kerangka Fastabiqul Khaerat (berlomba lomba berbuat kebaikan) melalui jalur tulisan.
Merujuk sifat utama kehidupan Para Nabi ialah STAF ( Shidieq, Tabligh, Amanah Fatonah). Penulis termasuk dalam sifat Tabligh bermakna men -syiar – kan. Menjadi juru khabar juru berita menyampaikan nasehat atau pesan pesan kebaikan. Insha Allah.
Rasanya semangat itu bertambah 95 watt ketika berbicara tentang pekerjaan menulis. Ya Buku adalah muara tulisan. Apalagi di bulan Suci Ramadan ini pengalaman sehari hari ketika berbuka puasa atau kegiatan lain bisa menjadi bahan tulisan bergenre dakwah.
- Salam Literasi
- BHP, 1 April 2023
- YPTD
Ya Pak TD. Tulisan genre dakwah menghiasi berbagai komunitas menulis. Setidaknya untuk belajar dan mengingatkan diri sendiri
Saya suka dengan kalimat: Rasanya semangat itu bertambah 95 watt ketika berbicara tentang pekerjaan menulis.
Huh, menulis kadang membuat semangat bertambah berpukuh-puluh watt.