Makna Persahabatan Bagi Lansia

 Alimni FKM UI 1988 Bersama Dr Irsyal Irsyad Sp, PD

Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami balik proses penciptaannya (dari kuat menuju lemah). Maka, apakah mereka tidak mengerti?

Suarat Yasin Ayat 68

Kala Lansia Jalin Pertemanan, Bantu Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental Kakek Nenek

Memiliki hubungan persahabatan yang kuat bisa memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan seiring dengan bertambahnya usia

Persahabatan bagi lansia memiliki makna keterbukaan, rasa percaya, dan dukungan sosial. Persahabatan kuat dapat membantu lansia menjalani kehidupan yang lebih positif, sehat, dan bahagia. 

Liputan6.com, Jakarta Semakin hari, memahami hubungan sosial yang kuat sangat penting bagi kesehatan seseorang. Orang lanjut usia atau lansia lebih mungkin untuk terisolasi. Terlebih penelitian menunjukkan bahwa kesepian meningkat dan jaringan sosial menyusut seiring bertambahnya usia.

“Kesepian adalah salah satu masalah terbesar di antara orang dewasa yang lebih tua dan sangat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan,”

“Memiliki teman adalah salah satu faktor terbesar yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental di usia tua,”

“Pertemanan benar-benar memiliki efek yang berbeda pada kesejahteraan kita,”

Berikut manfaat pertemanan bagi kesehatan seiring dengan bertambahnya usia:

1. Hidup Lebih Lama

Persahabatan yang kuat adalah tiket emas untuk umur panjang. Sebuah meta-analisis komprehensif pada tahun 2010 terhadap 148 studi yang berbeda menemukan bahwa hubungan sosial yang kuat meningkatkan peluang bertahan hidup hingga 50%, yang berarti bahwa hubungan sosial membantu Anda hidup lebih lama.

Sebaliknya, kurangnya hubungan sosial justru berdampak sebaliknya. Penelitian menunjukkan bahwa kesepian dan isolasi sosial meningkatkan risiko kematian dini masing-masing sebesar 26% dan 29%.

2. Sistem Kekebalan Tubuh dan Kesehatan Fisik yang Lebih Kuat

“Persahabatan dan hubungan sosial tidak hanya baik untuk jiwa, tetapi juga baik untuk kesehatan,”

Menurut penelitian yang diterbitkan di Association for Psychological Science, kurangnya hubungan sosial dikaitkan dengan risiko penyakit yang lebih tinggi, misalnya-termasuk kemungkinan 29% lebih tinggi terkena penyakit jantung dan 32% lebih tinggi terkena stroke.

Kesepian bahkan bisa berarti Anda lebih sering terkena flu biasa. Penelitian lain yang diterbitkan di Perspectives on Psychology, menunjukkan kurangnya hubungan sosial dapat meningkatkan kerentanan terhadap virus dan penyakit pernapasan, termasuk  3. Kesehatan Kognitif dan Memori yang Lebih Baik

3. Kesehatan Kognitif dan Memori yang Lebih Baik

“Interaksi rutin dengan teman membuat Anda tetap terlibat secara sosial, yang penting untuk kesehatan koqnitif

Terlibat dalam kegiatan sosial dapat membantu menjaga pikiran tetap aktif dan mengurangi risiko penurunan kognitif, tambahnya.

Penelitian mendukung hubungan antara aktivitas sosial dan penanda kesehatan kognitif seperti memori kerja, kemampuan visual dan spasial, kecepatan pemrosesan, dan fungsi eksekutif secara keseluruhan (seperangkat keterampilan yang mencakup hal-hal seperti perencanaan, pengendalian diri, dan mengikuti arahan).

Kesepian memiliki pengaruh yang kuat terhadap fungsi otak sehingga sebuah penelitian selama 12 tahun yang diikuti oleh orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa kemampuan kognitif menurun 20% lebih cepat pada orang yang melaporkan merasa kesepian.

4. Mengurangi Stres, Kecemasan, dan Risiko Depresi

Persahabatan bermanfaat bagi kesehatan emosional Anda dalam beberapa cara, termasuk menjadi pereda stres yang hebat, kata Esmaeilpour.

“Tertawa dan bersenang-senang dengan teman dapat mengurangi stres, yang pada gilirannya berdampak positif pada kesehatan fisik, seperti menurunkan tekanan darah,” katanya.

Teman-teman juga memberikan dukungan emosional, yang sangat penting untuk kesehatan mental.

“Seiring bertambahnya usia, Anda mungkin menghadapi berbagai tantangan, dan memiliki teman untuk berbagi kekhawatiran dan kegembiraan dapat menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan,”

Selain itu, kesepian dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan dan depresi, menurut dokter bedah umum. Sebuah tinjauan sistematis terhadap beberapa penelitian jangka panjang menemukan bahwa, orang yang melaporkan merasa kesepian sering memiliki risiko dua kali lipat mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang melaporkan jarang atau tidak pernah merasa kesepian.

5. Meningkatnya Rasa Memiliki

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar